Tavus adalah perusahaan startup berumur empat tahun yang professional dalam membuat replika digital manusia untuk campaign video. Baru-baru ini perusahaan yang berfokus dalam generative AI tersebut mengakui telah mendapatkan suntikan dana sebesar 18 juta USD atau setara sekitar 280 miliar rupiah. Mereka juga mengumumkan bahwa mereka sedang aktif menawarkan software mereka kepada pihak-pihak ketiga untuk saling mengintegrasikan sistem.
Tavus Ingin Membantu Perusahaan dengan Software Mereka
Ide awal pengintegrasian software Tavus ini adalah dari bagaimana misalnya tim marketing dalam melakukan tugasnya dapat mengirimkan video Tavus dalam skala besar. Atau, mungkin tim bagian produk dapat membuat video penelurusuran individual untuk menarik pelanggan baru. Semua tugas ini dapat dilakukan melalui teks prompt sederhana yang memanfaatkan replika digital yang telah dibuat sebelumnya.
Dengan mengintegrasikan Tavus dengan sistem milik pihak ketiga, sebagian besar dari tugas-tugas tersebut dpat diotomatisasi. Misalnya, ketika ada pelanggan mengisi form online dan meminta informasi lebih lanjut tentang suatu produk, maka ia akan mendapat email berupa video yang dibuat secara instan berisi perwakilan sales yang menjelaskan hal tersebut.
Sebelumnya, Tavus telah memiliki platformnya sendiri yang berbentuk SaaS app (Software as a Service) dimana konsumen mereka dapat membuat template video AI mereka sendiri. Melalui platform ini, perusahaan-perusahaan dapat membuat ratusan replika dengan orang yang berbeda dan background yang berbeda untuk target pasar yang berbeda. Meskipun produk berbentuk SaaS app ini akan tetap tersedia, Tavus hari ini membuka versi terbaru dari teknologi yang dimilikinya bersamaan dengan pemasangan API yang nantinya memungkinkan pihak ketiga untuk bisa mengintegrasikan Tavus ke dalam aplikasi mereka sendiri.
Cara Kerja Replika Digital Tavus
Aspek pertama dari pembaruan ini adalah “replica API” yang tujuannya untuk menciptakan replika digital yang photo-realistic yang kemudian dilengkapi dengan generator text-to-video. Jadi, dengan teknologi ini perusahaan akan dapat membuat replika seseorang seperti misalnya CEO atau Kepala Pemasaran perusahaan mereka untuk kemudian dimasukkan ke dalam video. Model terbaru ini dinamakan “Phoenix” dan didasarkan pada metode Neural Radiance Field (NeRF). Model ini juga bisa membuat konstruk 3D dari seseorang dari gambar 2D dalam hanya beberapa menit.
Replica API perdana ini mengandalkan seluruh fungsi dari model Phoenix dan menangkap gerakan wajah orang, termasuk pipinya, hidungnya, alisnya, dan bibirnya. “Jika ingin membuat sebuah video utuh berdasarkan hanya sebuah script dan ingin hasilnya natural dan berkualitas tinggi, anda mungkin akan membutuhkan replica API.” Jelas Raza, CEO dan co-founder dari Tavus.
Selain itu, saat ini Tavus juga sedang mengembangkan sejumlah API tambahan. Diantaranya adalah yang secara spesifik ditujukan untuk lip-sync, untuk dubbing, dan satu lagi untuk membuat video campaign massal yang dipersonalisasi.
Baca juga: