Kalian sedang mencari notebook multimedia yang portable, ringan, dan performanya baik untuk ukuran notebook yang menemani produktivitas? Nah ASUS VivoBook 14 K413E mungkin bisa jadi pilihan kalian. Mau tau kemampuannya seperti apa? Langsung saja check It out!
Spesifikasi
Prosesor | Intel Core i5-1135G7 (4C / 8T, up to 4.2GHz, 8MB) |
RAM | 8GB DDR4 on board @3200 Mhz |
Kartu grafis | NVIDIA GeForce MX350 (2 GB GDDR5 dedicated) |
Layar | 14″ FHD (1920 x 1080), IPS-Level Panel, Anti-Glare |
Storage | 512 GB PCIe NVMe M.2 SSD |
Baterai | 42 Wh |
Berat | 1,4 kg |
Desain
Desain dari notebook ini benar-benar sangat polos dan kekinian, pada bagian Cover LCD hanya terdapat Logo ASUS VivoBook saja, sedangkan pada bagian bezel hanya terdapat webcam, microphone dan tulisan ASUS Vivobook. Ukuran bezel atasnya masih lumayan cukup tebal, tetapi ini bisa dimaklumi karena adanya webcam & microphone.
Bagian palmrest terdapat stiker-stiker dan ukiran Harman Kardon. Untuk sensor sensor fingerprint, sensornya yang menyatu dengan touchpad. Akurasi sensornya juga lumayan cepat dan akurat, meskipun ukuran sensornya kecil. Indikator laptop dapat ditemukan di sisi kanan palmrest. Sedangkan lubang exhaust dapat ditemukan di bagian belakang sisi palmrest.
Bottom case terdapat lubang speaker, lubang intake dan stiker-stiker. Hal yang kami kurang suka dari desain-nya adalah Cover LCD-nya yang bisa meninggalkan bekas sidik jari, sehingga warna Indie Black-nya bisa terlihat rusak. Hinge-nya lumayan berat, sehingga tidak bisa dibuka dengan satu tangan.
Dimensi
Notebook ini memiliki dimensi yang tidak terlalu besar dengan ukuran 32,4 x 21,5 x 1,83 cm. Dengan dimensi seperti ini notebook-nya sudah pasti akan muat untuk dimasukan ke tas ransel berukuran standar. Berat notebook ini ada di kisaran 1,43 kg, sedangkan jika ditambahkan dengan adapter 65 Watt-nya, beratnya bisa mencapai 1,63 kg. Bobotnya juga cukup ringan, sehingga kalau sering dibawa-bawa, maka tidak akan membuat punggung terasa pegal.
Layar
Layar yang pada notebook ini memiliki ukuran 14 inci, dengan aspek rasio 16:9. Resolusi layarnya Full HD atau 1920 x 1080 pixel dengan refresh rate 60 Hz. Kemudian berdasarkan informasi HWiNFO64, panel yang digunakan adalah panel IPS buatan Innolux dengan seri N140HCA-EAC.
Permukaan layarnya juga sudah anti-glare, jadi kalau digunakan di luar ruangan, maka pantulan cahaya atau bayangan tidak akan terlalu terlihat.
Untuk color gamut-nya, layar ini mendapatkan hasil 65% sRGB, 47% NTSC, 49% DCI-P3, dan 50% Adobe RGB setelah di kalibrasi.
Hasil color gamutnya memang tidak terlalu luas, jadi kurang cocok untuk kegiatan content creation 3D profesional. Tapi kalau digunakan untuk menonton film ataupun bermain game non kompetitif, maka layar seperti ini sudah cukup okay untuk digunakan.
Keyboard
Keyboard yang ada pada notebook ini memiliki jarak antar tombol yang agak sempit dengan travel distance yang cukup dalam. Penekanan pada keyboard-nya pun terasa cukup linear, sehingga feel mengetiknya biasa saja dan perlu sedikit adaptasi.
Untuk iluminasinya, keyboard ini diberikan backlight berwarna putih dengan tiga tingkat kecerahan. Terdapat juga indikator-indikator pada keyboard ini sehingga akan memudahkan sebagian besar pengguna. Hal lain yang kami kurang suka dari layout keyboard ini adalah, tombol power-nya menyatu dengan keyboard, sehingga kalau secara tidak sengaja tertekan, maka notebook akan otomatis ter-sleep.
Touchpad
Touchpad yang ada pada notebook ini memiliki ukuran yang besar dengan permukaan yang cukup licin tanpa adanya dedicated button. Feel menggunakan touchpad-nya pun biasa saja karena klik kiri dan kanannya agak keras. Untungnya touchpad ini sudah mendukung Windows Precision Driver, jadi bisa digunakan sampai 4 jari & memiliki opsi untuk mematikan fungsi touchpad saat mouse terpasang.
Webcam & Microphone
Webcam & microphone yang ASUS berikan memiliki spesifikasinya cukup standar. Webcam-nya dapat merekam video dengan aspek rasio maksimum 16:9 beresolusi 720p dengan frame rate 30 FPS. Terdapat juga pengaturan untuk mengatur white balance dan tingkat brightness secara manual.
Menurut kami hasil dari webcam-nya cukup standar di pencahayaan yang cukup. Sedangkan untuk hasil dari microphone-nya juga tidak buruk, saat fitur noise cancellation dinyalakan suaranya terdengar menjadi lebih mendem meskipun noise juga tidak terdengar.
Battery
ASUS menanamkan baterai yang kapasitasnya cukup standar yaitu 42 Wh (Watt Hour), dengan kombinasi CPU Low Power. Untuk mengetahui seberapa lama daya tahan baterainya, kami melakukan pengujian menggunakan software PCMark 10 Modern office. Kami juga mengaktifkan mode power saving, WiFi dinyalakan, dan brightness LCD diatur ke tingkat 50%.
Berdasarkan pengujian yang kami lakukan, notebook ini mampu bertahan selama 7 Jam 50 menit. Hasilnya memang tidak mencapai 8 jam lewat, tetapi ini bisa dimaklumi karena kapasitas baterai yang diberikan juga tidak besar-besar amat.
Walaupun demikian, kalau digunakan diluar ruangan dengan durasi sekitar 3 atau 5 jam lebih dan lupa membawa adapter, maka daya tahan baterai seperti ini masih bisa diandalkan, asalkan penggunaannya seperti office, browsing, dan video call.
I/O Port
I/O Port yang ada pada notebook ini dapat kami katakan cukup lengkap.
Karena di sisi kiri terdapat:
- Satu DC-In,
- Satu HDMI Port,
- Satu USB 3.2 Type A,
- Satu USB 3.2 Type C,
- Dan Combo Audio Jack,
Sedangkan di sisi kanan hanya terdapat:
- Dua USB 2.0 Type A,
- Dan Micro SD Card Reader.
Kemudian untuk konektivitas Wireless-nya, notebook ini sudah dilengkapi dengan WiFi card Intel® Wi-Fi 6 AX201. Jadi untuk urusan konektivitas pada notebook ini kami sama sekali tidak ada komplain.
Storage
ASUS memberikan SSD berkapasitas 512GB pada notebook ini. SSD yang digunakan adalah M.2 NVMe dari Intel. Kecepatan SSD-nya memiliki speed read & write yang standar-standar saja. Walaupun demikian, kalau digunakan untuk menginstall file yang kapasitasnya tidak mencapai puluhan GB, maka speed SSD seperti ini tidak akan terasa perbandingannya dengan SSD yang performanya lebih kencang.
Upgradability
Notebook ini hanya bisa ditambahkan satu slot M.2 SSD saja, sedangkan untuk slot RAM sama sekali tidak ada. Jadi untuk pemakaian jangka panjang, kami sarankan untuk mengambil yang kapasitas RAM-nya 16GB jika dana kalian berlebih.
Audio
Speaker down firing yang ada pada notebook ini, memiliki suara yang cukup kencang. ASUS memberikan software DTS Audio Processing untuk meningkatkan kualitas suaranya. User Interface yang ada pada software ini kurang lebih juga sama seperti notebook ASUS yang belakangan ini kami review. Terdapat preset music, movies, game, custom audio dan graphic EQ.
Untuk kualitas audio-nya, suara bass masih cukup terasa dan suara treblenya juga tidak cempreng. Jadi lumayan enak jika digunakan untuk kegiatan multimedia.
Software
Untuk urusan software, ASUS memberikan software utility My ASUS sama seperti notebook Asus lainnya. Didalamnya berisi berbagai macam fitur seperti: Battery Health Charging, Power Mode, Splendid, Function Key Lock, WiFi SmartConnect, ClearVoice Mic, ClearVoice Speaker, dan TaskFirst. Selain itu, di software My ASUS juga terdapat informasi hardware, mengecek software update, dan melakukan system diagnosis.
Suhu
Untuk urusan suhu kami cukup salut dengan ASUS, meskipun notebook ini hanya diberikan satu fan dan satu heatpipe yang jalurnya menyatu untuk CPU & GPU, notebook ini tidak overheat ataupun thermal throttling saat kami uji selama kurang lebih 15 menit menggunakan software AIDA64 dan GPU-Z Render Test.
Suhu tertinggi CPU-nya Memang bisa mencapai 88°C tetapi rata-rata suhunya termasuk normal karena ada di kisaran 80°C. Kemudian untuk clock CPU, clock tertinggi-nya bisa mencapai 4.2 Ghz, sedangkan untuk rata-rata clock semua core-nya ada di 3.8 Ghz.
Lalu untuk GPU, suhu tertinggi GeForce MX350 memang cukup tinggi karena bisa mencapai 79°C, tetapi rata-rata suhunya termasuk dingin karena ada di kisaran 64°C. Core clock tertinggi GPU juga bisa mencapai 1594,5 Mhz, sedangkan untuk rata-rata core clock GPU-nya ada di kisaran 1561,2 Mhz.
Perlu di ingat juga kalau pengujian suhu dilakukan di ruangan ber-AC dengan suhu ambient 24°C, sedangkan untuk power mode notebook-nya diatur ke Performance. “Well Done ASUS”
Performa
Unit review yang kami dapatkan berspesifikasi Intel Core i5-1135G7, RAM 8GB DDR4-3200 MHz, dan GPU NVIDIA GeForce MX350 dengan VRAM 2GB GDDR5. Lalu bagaimana performanya? Untuk mengetahuinya kami melakukan pengujian menggunakan software benchmark dan beberapa game. Power Mode saat pengujian juga diatur ke “performance”. Berikut Hasil pengujiannya:
Pada pengujian Cinebench R15, skor single-core memang kalah jika dibandingkan i7-1165G7 yang ada pada HP Pavilion 14-dv0067TX, tetapi untuk multi-core CPU ini ajaibnya sedikit lebih unggul. Kemudian kalau dibandingkan dengan CPU pendahulunya yaitu i5-1035G4 yang ada pada Acer Swift 3 Air 2, sudah jelas i5-1135G7 lebih unggul.
Lalu pada pengujian rendering 3D seperti PCMark 8 Adobe Photoshop Heavy & Adobe After Effect CC. Render time yang didapatkan pada notebook ini jelas lebih unggul jika dibandingkan i5-1035G4. Bahkan jika dibandingkan dengan i7-1165G7 yang ada pada HP Pavilion 14-dv0067TX render timenya juga tidak terlalu berbeda jauh. Sepertinya ASUS benar-benar mengoptimalkan CPU ini untuk kegiatan rendering.
Jadi kalau digunakan untuk kegiatan content creation tingkat pemula, maka notebook ini masih bisa diandalkan.
Lalu bagaimana performa GeForce MX350 untuk diajak gaming kalau sedang senggang? Untuk game-game eSport 60 FPS lewat di resolusi Full HD juga masih bisa dicapai, sedangkan kalau untuk game AAA, kalau mau mendapatkan FPS 30 lewat, maka resolusinya harus diturunkan ke 720p dengan settingan rata kiri. Kami bisa bilang “Not Bad” performa dari notebook ini untuk di ajak gaming dengan durasi yang tidak lama.
Kesimpulan
Karena unit review yang kami pegang masih belum resmi masuk ke indonesia, jadi kami belum tahu harga resimnya nanti akan dijual berapa juta. Tetapi kalau harganya tidak terlalu beda dengan ASUS VivoBook 14 K413 yang menggunakan Intel 10th-Gen dengan harga 10 -11 juta, maka notebook ini bisa jadi salah satu pilihan terbaik bagi yang mengincar notebook multimedia yang portable atau bahkan untuk para content creation pemula.
Untuk keunggulannya, notebook ini memiliki kelebihan seperti:
- Desainnya kekinian,
- Bobotnya ringan,
- Hadirnya fitur Noise cancellation pada microphone nya,
- Daya tahan baterainya masih cukup lama,
- I/O Port Nya cukup lengkap,
- Audio-nya cukup enak di dengar,
- Software-nya memiliki banyak fitur,
- Suhu-nya masih lumayan terjaga,
- Dan Performanya hampir menyerupai i7-1165G7 pada beberapa skenario,
Sedangkan untuk kekurangannya seperti:
- Color gamut layarnya juga standar-standar saja,
- Tombol power yang menyatu dengan keyboard,
- Upgradability RAM yang terbatas.
Nah itu dia Review ASUS VivoBook 14 K413E, Jadi gimana? Tertarik gak sama notebook yang satu ini? Komen langsung di bawah ya. Thank You!!!