Setelah sekian lama kami tidak mereview VGA card, akhirnya kami berkesempatan juga untuk mereview VGA card lagi. Dan yang kali ini datang bukanlah main-main, karena VGA yang satu ini adalah VGA paling top tier dari AMD yaitu Radeon RX 6900 XT versi Reference. Mau tau segila apakah performanya? Langsung saja check it out!!!
Spesifikasi & Fitur
Model | AMD Radeon RX 6900 XT |
GPU Architecture | RDNA 2 |
Fabrication Process | 7 nm FinFET |
Stream Processors | 5120 |
RT Core | 80 |
Clock Speed | 1815 Mhz s/d 2250 Mhz |
Memory Type | GDDR6 |
Memory Speed | 16 Gbps |
Memory Bus | 256-Bit |
Memory Size | 16GB |
TDP Rating | 300 W |
VGA ini memiliki fitur baru yang sebelumnya tidak ada pada generasi sebelumnya, yaitu dengan ditambahkannya RT Core untuk menjalankan fitur ray tracing, dan adanya dukungan Smart Access Memory (SAM) yang AMD klaim berfungsi untuk mengurangi bottleneck dengan cara memungkinkan prosesor untuk mengakses semua VRAM yang ada pada VGA. Karena, sebelum adanya fitur SAM, prosesor hanya dapat mengakses sebagian kecil dari kapasitas VRAM.
Desain & Dimensi
VGA ini memiliki desain yang cukup garang, apalagi dengan adanya balutan warna silver, merah dan hitam pada seluruh body-nya. Material Metal yang ada di VGA ini juga benar-benar kokoh. Sangat berbeda dibandingkan dengan VGA versi reference generasi sebelumnya yang menggunakan tipe blower.
Pada bagian depan, terdapat tiga kipas yang ditengahnya ditemani huruf R yang cukup reflektif, Serta terdapat juga ukiran X, yang mengingatkan kami pada film Triple X (XXX) yang diperankan oleh Vin Diesel.
Lalu pada bagian samping, terlihat heatsink yang ukurannya lumayan besar dengan ditemaninya ukiran “Radeon” dan konektor power pin 2×8. Ukiran “Radeon” yang ada pada bagian ini juga dapat mengeluarkan cahaya RGB, tapi sayangnya perubahan warnanya tidak bisa di custom.
Kemudian pada bagian belakang, disini terdapat backplate berwarna silver dan ukiran huruf “R” yang ditemani dengan stiker-stiker. Backplate-nya juga lumayan kokoh, jadi kemungkinan untuk bengkoknya pun kecil.
Mengenai I/O Port-nya, VGA ini sudah dilengkapi dengan satu USB Type C, Dua Display Port, dan satu HDMI Port.
Untuk dimensinya, VGA ini memiliki panjang 26,7 cm, dan lebar 12 cm, dengan ketebalan 5 cm. Ukurannya lumayan besar jika dipasangkan ke PC, bahkan sampai menggunakan 3 slot GPU. Jadi untuk pengguna yang mempunyai case mini PC, harus dipertimbangkan lagi untuk ukuran case-nya.
Suhu
Karena VGA ini memiliki tiga fan dan heatsink yang lumayan besar, maka kami berasumsi kalau VGA ini memiliki suhu yang tidak terlalu tinggi, meskipun TDP dari VGA ini bisa mencapai 300 Watt. Nah untuk membuktikannya kami mengujinya menggunakan software 3DMark Fire Strike Stress Test dengan dua skenario. Yang pertama dengan putaran fan default dan yang kedua dengan putaran fan diatur ke tingkat maksimum.
Ketika putaran fan berjalan di keadaan default, kami mendapatkan suhu rata-rata di kisaran 74℃ dengan rata-rata clock ada di kisaran 2.118,9 Mhz. Sedangkan saat kondisi idle, kami mendapatkan rata-rata suhu di kisaran 31℃.
Kemudian saat putaran fan diatur ke tingkat maksimum, kami mendapatkan suhu rata-rata di kisaran 57℃ dengan rata-rata clock di kisaran 2.180,6 Mhz. Saat kondisi idle, kami mendapatkan rata-rata suhu di kisaran 27℃
Dari kedua pengujian yang kami lakukan, saat full load suhu VGA ini masih termasuk dalam kategori normal ketika putaran fan diatur ke default, dan saat putaran fan diatur ke maksimum, suhunya lumayan dingin.
Performa
Kami tahu bagian inilah yang paling ditunggu-tunggu, tapi sebelum berlanjut ke hasil pengujian nya, kami sebutkan dulu spesifikasi test bench yang digunakan dan skenario apa saja yang kami uji.
Test Bench yang kami pakai menggunakan Motherboard MSI X570 Godlike, CPU AMD Ryzen 7 5800X yang di overclock ke 4,6 Ghz, RAM Thermaltake Toughram RGB 2x8GB DDR4 4000Mhz dengan setting XMP, SSD M.2 NVMe Kingston 512GB, PSU Thermaltake Toughpower DPS G RGB 850 Watt, dan Liquid Cooling Deepcool Castle 360EX RGB.
Untuk pengujiannya dilakukan dengan tiga skenario yaitu default, kemudian dengan Smart Access Memory dinyalakan, dan yang terakhir dengan SAM dan Rage Mode dinyalakan.
Berdasarkan hasil yang kami dapatkan dengan skenario default, untuk bermain game di resolusi Full HD, maka VGA ini menurut kami terlalu overkill, karena frame rate yang kami dapatkan ada di atas 80an, itupun untuk game AAA. Kalau yang dimainkan adalah game eSport, FPS yang didapatkan jauh lebih tinggi lagi.
Kemudian saat kami atur ke resolusi UHD beberapa game AAA juga masih bisa mendapatkan 60 FPS ke atas, walaupun untuk game yang memerlukan fitur Ray Tracing seperti Metro Exodus, VGA ini agak kewalahan, tapi kalau fitur ray tracing-nya dimatikan, maka 60 FPS lewat juga bisa dicapai menggunakan VGA ini.
Lalu untuk pengujian software benchmark seperti blender BMW, kami sempat dibuat tidak percaya dengan hasilnya, karena rendering 3D menggunakan GPU ini, hanya menghabiskan waktu 37 Detik saja. Dari semua pengujian blender BMW menggunakan GPU, kami tidak pernah mendapatkan hasil secepat ini.
Lanjut ke hasil dari skenario kedua yaitu dengan Smart Access Memory diaktifkan, performa Average gamenya memang naik sekitar 1,8%, tetapi tidak terlalu signifikan.
Dan yang terakhir dengan skenario SAM dan Rage Mode dinyalakan, performa average game-nya juga naik sekitar 3%. Untuk Rendering 3D render time-nya malah turun sekitar 3% ketika fitur SAM dan Rage Mode dinyalakan. Agak aneh sih, mungkin ini bisa terjadi karena software Blender belum terlalu optimal dengan fitur SAM dari AMD.
Kesimpulan
Kalau kalian mengincar VGA yang bisa memainkan game-game Full HD dengan lancar diatas 60 FPS, maka kami bisa katakan kalau VGA ini terlalu overkill, terkecuali kalau kalian main game eSport kompetitif.
Lain cerita kalau kalian main game AAA-nya di resolusi 4K dan mengincar frame rate sekitar 60 an, maka VGA yang satu ini bisa jadi pilihan yang sangat menarik, tapi perlu diingat juga kalau fitur ray tracing pada VGA ini masih belum terlalu memuaskan, sehingga performa-nya akan kalah untuk beberapa game jika dibandingkan NVIDIA RTX 30 series.
Selain itu, Fitur SAM pada VGA ini juga masih belum terlalu optimal untuk beberapa software dan game, sehingga terkadang performanya malah menurun. Kita berharap saja kalau kedepannya para developer dan AMD semakin memperbarui fitur ini, karena fitur ini cukup asik untuk di gunakan.
Karena VGA card yang kami uji merupakan reference card dan tidak dijual, jadi kami tidak tau harga pasti dari VGA ini. Tetapi kalau melirik harganya dari brand AIB (Add in board), maka VGA ini dijual mulai dari harga 18,5 Juta sampai 22 Juta kurang. Mahal???? Itu sih tergantung pilihan kalian melihatnya dari segi apa, jadi sekali lagi kami katakan, kalau cuma main game di Full HD, VGA ini terlalu overkill, lebih baik kalian mencari VGA yang harganya lebih murah kalo budget kalian terbatas. Tapi jika kalian mencari performa yang maksimal yang worth it, VGA ini bisa dikatakan worth untuk di kelasnya.
Nah itu dia review AMD Radeon RX 6900 XT reference card, Jadi gimana? Tertarik gak sama VGA top tier ini? Komen langsung di bawah ya. Thank You!!!