Laptop dengan GeForce RTX 3050 banyak disematkan di beberapa seri terbaru. Tapi tidak semua laptop yang pake GPU seperti seri RTX atau GTX adalah laptop gaming. Beberapa produsen ada menggunakan GeForce RTX 3050 tersebut pada laptop untuk kerja. Jadi, laptop kerja yang menggunakan GPU gaming sudah menjadi hal yang lumrah. Ini bisa jadi solusi bagi para pekerja yang terkadang ingin bersantai dan memainkan beberapa game. Namun karena lebih difokuskan pada penggunaan aplikasi produktivitas, biasanya GPU yang digunakan pun seri entry level seperti GTX 1650 atau RTX 3050.
Acer Swift X SFX14 41G
Seri Swift dari Acer memang ditujukan sebagai laptop tipis dan ringan yang lebih difokuskan untuk produktivitas. Kalian yang butuh performa kencang tapi sering mengerjakan tugas di berbagai tempat, akan menyukai dimensinya yang mudah dibawa.
SKU yang kami bahas kali ini menggunakan prosesor AMD Ryzen 5 5600U, memori RAM 16 GGB LPDDR4X dengan mode dual channel, layar IPS 14 inci dengan resolusi full HD, storage SSD NVMe dengan kapasitas 512 GB. Menariknya, Acer memberikan opsi upgrade pada storage dengan menyediakan satu slot kosong M.2 NVMe.
Guna menunjang daya, laptop ini menggunakan baterai berkapasitas 58,75 Wh. Berdasarkan pengujian kami menggunakan PCMark 10, baterainya bisa bertahan cukup lama yaitu hingga 11 jam. Sedangkan klaim Acer jika digunakan untuk playback video yang mencapai 14 jam.
Sementara prosesor AMD Ryzen 5 5600U yang punta 6 core 12 thread jelas kencang dan mantap untuk menjalankan aplikasi produktivitas namun konsumsi daya tetap rendah.
Untuk GPU-nya, Acer menggunakan NVIDIA GeForce RTX 3050 4 GB GDDR6. GPU ini memang masuk ke dalam GPU diskret entry level. Meski entry level, performanya jelas jauh diatas GPU onboard seperti Intel Graphics UHD atau kelas produktivitas seperti seri NVIDIA seri MX. Buat kalian yang ingin memainkan game-game competitive seperti CS:GO atau Valorant, laptop ini nyaman banget. Yang pasti skornya ada di antara 100 – 200 fps.
Asus Vivobook Pro 14X OLED N7400
ASUS sedang gencar-gencarnya menhadirkan jajaran laptop yang menggunakan layar dengan panel ASUS OLED. Hadir layar ini jelas ditujukan bagi pengguna yang sering berkutat dengan aplikasi penyuntingan gambar atau video, misalnya para content creator.
Layar OLED jelas lebih baik dibanding IPS. Layar OLED memiliki tingkat reproduksi warna yang sangat tinggi. Secara spesifikasi, layarnya punya color gamut sRGB dan DCI-P3 sebesar 100%. Tidak ketinggalan, layarnya juga telah dikalibrasi secara presisi dan mengantongi sertifikasi PANTONE Validated. Response time-nya juga cepet yaitu 0,2 ms, refresh rate 90Hz, dan memiliki contrast ratio hingga 1.000.000:1.
Dirancang khusus untuk para kreator, layarnya punya resolusi tinggi yaitu 2,8K atau 2880×1800 pixel dan mengusung aspect ratio 16:10. ASUS OLED bahkan mengantongi sertifikasi VESA HDR True Black yang artinya memiliki standar yang telah diakui secara global. Begitu juga dengan sertifikasi low-blue light dan anti-flicker dari TÜV Rheinland. Dengan spesisifikasi layar yang keren ini, bikin akurasi warna tinggi, tampilan tajam, dan terang. Ini yang bikin cocok buat para konten kreatif profesional.
Untuk prosesornya, SKU ini menggunakan Intel Core i5-11300H yang memiliki 4 core dan 8 thread. Kapasitas RAM-nya 16 GB DDR4 dengan mode dual channel yang sudah terpasang permanen dan tidak bisa di-upgrade. Untuk storage-nya tersedia SSD NVMe dengan kapasitas 512 GB dan tidak terdapat slot kosong.
Baterai yang digunakan berkapasitas 63 Wh yang memiliki daya tahan cukup bagus dan mampu bertahan hingga 8 jam lebih. Menariknya, untuk mengisi daya, ASUS menggunakan adaptor 120 watt dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
Sebagai tandem Intel Core i5-11300H, ASUS menggunakan GPU NVIDIA GeForce RTX 3050 4GB GDDR6. Kombinasi ini tidak hanya bikin performa kencang untuk produktivitas, tapi juga gaming. Prosesor-nya sendiri menggunakan seri H dan bukannya U sehingga lebih kencang.
Karena menyasar produktivitas, GPU yang digunakan ASUS ini mendukung GeForce RTX Studio Driver. Bedanya dengan versi biasa adalah versi GeForce RTX Studio Driver dioptimalisasi untuk software kreatif seperti photo dan video editor. Jadi performa untuk mengedit-edit foto atau video jadi lebih lancar dan kencang.
Lenovo IdeaPad Slim 5 Pro
GPU NVIDIA GeForce RTX 3050 sepertinya memang bukan dikhususkan untuk laptop gaming saja, tetapi juga untuk laptop bagi kebutuhan produktivitas. Lenovo IdeaPad Slim 5 Pro sendiri jadi salah satu yang menggunakanya. Seri Ideapad Slim merupakan lini laptop Lenovo yang tipis bagi kebutuhan produktivitas. Keunggulan laptop tipis yang ringan adalah portabilitasnya yang enak untuk digunakan dimana saja karena enteng buat dibawa-bawa.
Dengan tampilan polos dan minimalis, cocok buat kalian yang tidak ingin terlalu menarik perhatian dari sisi tampilan. Namun jangan salah, spesifikasinya cukup menggoda. Laptop ini menggunakan prosesor AMD Ryzen 7 5800H yang kencang. Punya 8 core dan 16 thread, prosesor seri H ini jelas menawarkan performa lebih tinggi dibanding seri U.
Ditandem dengan GPU NVIDA GeForce RTX 3050 yang punya TGP 55 watt, laptop ini jadi ultrabook yang kencang untuk berbagai aktivitas. Kombinasi ini jelas menawarkan performa yang asik. Untuk render, tidak masalah, multitasking pun sama karena RAM-nya sudah dual channel 16 GB DDR4. Storage-nya cuma ada satu slot dan sudah terisi kapasitas 512 GB SSD NVMe.
Untuk gaming, Lenovo IdeaPad Slim 5 Pro mampu membabat game-game kompetitif yang memang lebih ringan dibanding game AAA. Khusus untuk game AAA-pun, laptop ini masih kencang dengan pengaturan detail yang disesuaikan. Paling tidak antara pilihan Medium atau High, performanya masih cukup mantap.
Layarnya juga cukup menarik karena menggunakan reolusi QHD dengan panel IPS. Jadi tampilannya lebih tajam dengan ukuran 16 inci yang cukup besar. Content creator atau video editor akan suka karena punya sRGB 100% sehingga detail-detail jadi lebih terasa dan tidak terlalu kecil karena ukuran layarnya yang besar.
Sebagai laptop generasi terbaru, sistem operasinya sudah menggunakan Windows 11 sehingga kalian tidak perlu repot-repot update untuk dapat Windows baru.