Kami sudah beberapa kali menguji SKU dari seri HP Pavilion Gaming 15. Secara keseluruhan kami suka sama laptop ini. Baik dari tampilannya, pilihan spesifikasinya, dan juga sama harganya.
Kali ini HP Pavilion Gaming 15 yang punya seri lengkap ec2010AX ini pake prosesor AMD Ryzen. SKU CPU-nya pake CPU Ryzen 5 5600H. Inget lho, ini pake seri H yang powerful.
Untuk GPU-nya pake NVIDIA RTX 3000 series entry level yaitu RTX 3050 yang punya VRAM 4 GB. Kombinasi ini udah mantap lah buat yang cari laptop gaming kelas budget. Dan untuk mengetahui spesifikasi lebih jauh, kalian bisa lihat tabel berikut ini.
Spesifikasi
HP Pavilion Gaming 15-ec2010AX |
AMD Ryzen 5 5600H (6 cores / 12 threads) hingga 4,2 GHz |
16 GB dual-channel DDR4-3200MHz |
NVIDIA GeForce RTX 3050 Laptop GPU 4GB GDDR6 |
15,6” IPS FHD (1920 x 1080), 144 Hz, anti-glare, 250 nits |
512GB SSD M.2 NVMe PCIe Gen3.0 x4 |
3 cell 52,5Wh |
2,23 kg |
Desain & Dimensi
Desainnya masih sama kayak seri Pavilion Gaming sebelumnya. Jadi keliatan familiar lah sama SKU lainnya. Yang paling ketara adalah dominasi warna hitam dengan sedikit warna hijau. Kalo disambung-sambungin sih pas banget sama GPU-nya, NVIDIA kan identik sama warna hijau. Jadi pas lah.
Hinge-nya punya posisi agak ketengah dan bisa dibuka hanya dengan satu tangan. Sementara posisi maksimal hingenya bisa mencapai kemiringan sekitar 135 derajat.
Sebagai laptop gaming 15 inci, wajar dimensinya agak lebar. Panjangnya 36 cm dan lebarnya 25,7 cm. Ketebalannya sekitar 1,34 cm dan beratnya 2,23 kg. Kami coba masukkan ke ransel ukuran sedang dan laptop ini pas banget masuknya.
Layar
Layarnya punya ukuran 15,6 inci. Resolusinya full HD dan punya aspek rasio 16:9. Refresh rate 144Hz juga jadi unggulan biar tampilan gaming makin mulus. Panelnya asik karena pake IPS yang punya viewing angle lebih luas dan tampilan lebih tajam. Meski sudah IPS tapi color gamutnya gak tinggi-tinggi amat karena disesuaikan sama segmen yang dituju. Berdasarkan SPYDER yang kami gunakan, layar ini terdeteksi memiliki 66% sRGB, 49% NTSC, 51% Adobe RGB, dan DCI-P3 51%. Panelnya sendiri bikinan AU Optronics dengan model AUO2992.
Layar seperti ini sudah cukup untuk kegiatan gaming, apa lagi game eSport karena memiliki refresh rate yang tinggi, tetapi kurang cocok untuk kegiatan content creation secara profesional walaupun spesifikasi CPU dan GPU-nya sudah mencukupi.
Biar makin nyaman, permukaan layarnya menggunakan lapisan anti glare sehingga tidak terlalu memantulkan cahaya jika digunakan di tempat yang terang.
Keyboard & Touchpad
SKU yang kami uji, keyboardnya punya backlit warna hijau pada tombolnya. Ini terasa pas banget, karena GPU NVIDIA yang dipake juga punya ciri khas warna hijau. Buat aktifin backlitnya tinggal menekan tombol F5 dan tanpa bisa mengatur tingkat kecerahannya. Sementara pada SKU lain, laptop ini juga tersedia dengan pilihan backlit warna putih atau ungu.
Layout keyboardnya luas karena dilengkapi dengan area numkey. Tapi gak ada tombol macro atau tombol shortcut tambahan. Area luas juga dikarenakan posisi tombol agak renggang jadi gak keliatan sempit. Ini bikin ngetik jadi makin enak dan gak typo. Pas ditekan, tombolnya juga empuk dan kami gak menemukan masalah untuk keyboardnya.
Untuk bagian touchpadnya polos dan gak ada tombol fisik klik kiri dan kanan. Semua dalam satu landasan. Untuk feelnya cukup nyaman gak ada problem sama sekali, tapi akan lebih baik jika ada tombol fisik untuk klik kiri dan kanan. Touchpad pada laptop ini juga sudah support multi-gesture sampai empat jari.
Konektivitas dan Webcam
Laptop ini gak punya banyak port. Tapi port yang ada udah mencukupi untuk kebutuhan banyak orang. Di sisi kiri cuma ada satu port USB type-A sama port adaptor DC IN. Tapi disisi kanan ada HDMI, USB type-A, RJ45, USB type-C. Bergeser agak jauh, ada jack audio dan SD card reader. Sedangkan untuk konektivitas wirelessnya menggunakan Intel Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.2.
Webcamnya standar. Posisinya ada di bezel atas dan dua mikrofon di sebelahnya. Resolusi webcamnya 720p dengan aspect ratio 16:9 dan frame rate 30 fps. Kayak kebanyakan laptop lainnya. Kualitasnya juga gitu, masih biasa-biasa aja dengan sedikit noise. Tapi yang kami suka, webcam mampu menangkap gambar dengan pergerakan yang lancar tanpa ada jeda. Dan buat meeting online untuk PJJ atau WFH masih layak kok. Untuk hasil terbaik memang disarankan dilakukan pada ruangan dengan pencahayaan terang. Sayangnya, webcam ini tidak support Windows Hello.
Audio
Posisi dan tampilan speakernya unik. Posisinya ada di bagian atas keyboard dekat hinge. Meski dua speaker tapi bentuknya memanjang seperti terlihat satu speaker. Untuk suaranya, HP kerjasama dengan Bang & Olufsen. Buat ngatur-ngatur equalizer, bisa dilakukan dari software B&O Audio Control. Pengaturannya lengkap, bisa manual dan bisa pula dari preset yang ada. Saat diaktifin, suaranya kedengeran beda dan lebih mantap. Pada volume 100%, suaranya tetap terjaga dan tidak pecah ataupun cempreng. Mantap, gak cuma saat main game, tapi juga pas denger musik atau nonton film.
Storage & Upgradability
Laptop ini punya storage SSD M.2 NVMe dengan kapasitas 512 GB. Kecepatan baca dan tulisnya kenceng, hampir 3000 MB/s. Kapasitas 512 GB sendiri sudah cukup untuk menampung data standar. Tapi kalo kalian banyak pasang game-game baru yang ukurannya gede-gede, laptop ini kasih pilihan upgrade untuk nambah storage. Cuma yang disediain adalah HDD dengan konektor SATA.
Sementara buat memori RAM-nya. Laptop ini udah dual chanel yang masing-masing terpasang 8 GB DDR4 di tiap slot. Jadinya total 16 GB. Udah cukup lah untuk aktivitas gaming kelas budget dan produktivitas lainnya.
Baterai
Kapasitas baterainya masih sama dengan SKU Pavilion Gaming 15 sebelumnya, 52,5 Wh. Tapi kali ini daya tahannya lebih lama. Pengujian SKU sebelumnya baterai bisa sampai 6 jam lebih, tapi untuk SKU ini baterainya bisa sampai 7 jam 54 menit, hampir 8 jam. Padahal prosesornya seri H yang lebih powerful.
Pengujian kami menggunakan PCMark 10 Modern Office Battery test dengan konfigurasi mode silent, wifi on, brightness 50% dan backlit off. Untuk mengisi daya, HP menggunakan adaptor 200 watt dengan ukuran yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil.
Performance & Temperature
Menggunakan AMD Ryzen 5 5600H yang punya 6 core dan 12 thread, performanya kencang. Apalagi RAM-nya udah dual channel 16 GB. Buat grafis, GPU RTX 3050 4 GB udah cukup untuk target segmen yang dituju.
Spek tersebut dirancang cukup nyaman untuk game-game competitive. Dengan pengaturan rata kiri, skor yang didapat sampe diatas 250-an fps. Misalnya aja Valorant yang pengujian kami bisa dapat sampe 258 fps. Malah buat CS:Go bisa dapet 262 fps. Sementara PUBG bisa dapet skor rata-rata 139 fps.
Dan buat game-game AAA yang lebih berat. Ekspektasi kalian mesti diturunkan, karena RTX 3050 yang punya VRAM 4 GB memang agak keteteran kalo disetel ke grafis rata kanan. Pengujian kami yang diwakili game-game kayak PUBG, Red Dead Redemption 2, The Shadow of The Tomb Raider, sampai Far Cry 5, rata-rata masih nyaman di pilihan detail grafis Low sampai Medium.
Selain nge-game, laptop ini juga cukup asik buat produktivitas. Mulai dari internetan, ngerjain tugas pake aplikasi office, nge-render sampai ngedit video atau photo. Untuk itu kami melakukan pengujian dengan beberapa benchmark sintetis.
Untuk benchmark berbasis CPU, prosesor yang digunakan performanya tinggi dan stabil. Salah satunya kami buktikan dengan menjalankan Cinebench R23 sebanyak 10x secara berturut-turut. Hasil skornya berkisar di angka 9200-an sampai 9300-an. Yang artinya tidak terjadi penurunan yang signifikan dan hanya berbeda sedikit. Skor ini juga membuktikan bahwa saat kondisi full load CPU-nya tidak terjadi thermal throttling.
Dalam kondisi full load, clock CPU-nya berada di frekuensi 3,7 GHz sampai 4,9 GHz yang terbilang tinggi karena jauh melampaui base clock 3,3 Ghz dan hampir mendekati turbo boost-nya yaitu 4,2 GHz. Sementara suhunya terpantau rata-rata ada di kisaran 75 derajat celcius. Bahkan suhu tertinggi hanya mencapai 79 derajat saja. Masih adem banget untuk kondisi tersebut.
Sementara saat full load, permukaan yang hangat ada di sekitar sisi kanan khususnya di area numkey. Suhunya sekitar 39 sampai 40 derajat celcius. Untuk sisi sekitar kiri cukup adem dengan suhu permukaan di 35 sampai 36 derajat celcius. Suhu ini masih nyaman dan jelas tidak sampai mengganggu aktivitas.
Conclusion
Buat kalian yang ngiler sama tampilan HP Pavilion Gaming yang simple, SKU yang kami uji ini bisa jadi alternatif menarik. Apalagi buat para fans AMD yang pengen GPU-nya pake NVIDIA, dua kombinasi ini pas banget buat jalanin aktivitas gaming kalian tanpa ngerogoh kocek yang terlalu dalam.
Performa yang oke di kelasnya. Suhu juga aman pas full load. RAM udah dual channel. Bisa upgrade storage nambah HDD. Layarnya juga udah 144 Hz. Baterai kuat. Mantap lah buat laptop gaming kelas budget.
Selain untuk gaming, laptop ini juga bisa digunakan untuk produktivitas kelas ringan hingga menengah. Keterbatasan layar yang memiliki color gamut tidak terlalu tinggi, memang bisa sedikit jadi pertimbangan bagi content creator. Tapi kalo performa untuk edit-edit foto atau video, sampai rendering yang tidak terlalu kompleks, laptop ini masih nbisa diandalkan.
Untuk harganya sendiri yaitu 15 juta 500 ribu rupiah terasa sepadan. Dan seperti biasa, HP udah kasih Windows 11 yang paling baru. Jadi gak perlu update OS lagi. Gak ketinggalan, udah termasuk OHS 2019 yang udah terpasang dan tinggal langsung aktivasi. Gratis, bisa dipake seumur hidup.