Murah tapi keren. Itu kalimat kira-kira yang cocok buat laptop ini. Nama laptopnya HP Pavilion Gaming 15. Familiar sama namanya? Gak heran sih karena HP punya banyak SKU buat seri ini.
Punya nama lengkap HP Pavilion Gaming 15-dk2002TX, kali ini spesifikasinya udah pake prosesor Intel Core 11th Gen sama NVIDIA GeForce 3000 series.
Sebagai informasi, HP punya tiga seri laptop gaming yang ditujukan buat segmen berbeda. Ada seri Omen, Victus, dan Pavilion Gaming. Nah, seri Omen merupakan laptop dengan kasta tertinggi yang punya harga mahal. Sedangkan seri Victus punya kasta dibawah Omen, dan seri Pavilion Gaming punya kelas paling rendah.
Jadinya gak heran kalo seri Pavilion Gaming ini punya spek yang disesuaikan buat yang punya budget lebih terjangkau. Tapi namanya laptop gaming, tetep aja udah dirancang supaya nyaman buat main game. Dan untuk mengetahui spesifikasi lebih jauh, kalian bisa lihat tabel berikut ini.
Spesifikasi
Desain & Dimensi
Dilihat secara fisik, laptop ini masih punya desain sama dengan seri Pavilion Gaming sebelumnya. Jadi kalau kalian sudah akrab dengan desain Pavilion Gaming, maka gak nemuin yang beda dengan laptop seri ini. Tapi kami justru kami suka karena dominasi warna hitam dengan kombinasi warna hijau pada backlit keyboard, membuatnya terkesan lebih keren dibanding warna RGB bagi orang anti RGB RGB club.
Apalagi bagian belakang ada exhaust fan yang punya bentuk kayak mobil sport keliatan keren. Desain hinge-nya juga beda dengan posisi agak ketengah dan bisa dibuka hanya dengan satu tangan. Sementara posisi maksimal hingenya bisa mencapai kemiringan sekitar 135 derajat. Kalo soal ukuran, laptop ini terbilang besar. Tapi namanya laptop gaming terjangkau, ini jadi hal biasa. Tebelnya sekitar 1,34 cm dan bertanya 2,23 kg.
Layar
Sebagai laptop gaming, gak heran kalau layarnya punya refresh rate yang tinggi, yaitu 144Hz. Untuk ukuran layarnya standar, 15,6 inci dengan aspek rasio 16:9 dan resolusinya full HD. Permukaan layarnya menggunakan lapisan anti glare sehingga tidak terlalu memantulkan cahaya jika digunakan di tempat yang terang.
Panel layarnya juga udah dikasih IPS yang punya viewing angle lebih lebar dan luas. Dari tiap sudut, tampilan layar gak berubah warnanya. Tapi sayangnya kami tidak mengetahui panel ini buatan mana karena HWinfo terbaru yang kami gunakan tidak bisa mendeteksi seri dari panel tersebut.
Meski sudah IPS tapi color gamutnya gak tinggi-tinggi amat. Sesuailah sama segmen yang dituju. Berdasarkan SPYDER yang kami gunakan, layar ini terdeteksi memiliki 67% sRGB, 47% NTSC, 50% Adobe RGB, dan DCI-P3 49%.
Layar seperti ini sudah cukup untuk kegiatan gaming, apa lagi game eSport karena memiliki refresh rate yang tinggi, tetapi kurang cocok untuk kegiatan content creation secara profesional walaupun spesifikasi CPU dan GPU-nya sudah mencukupi.
Keyboard & Touchpad
Ciri khas Pavilion Gaming juga keliatan dari backlit keyboardnya berwarna hijau. Dan menurut kami sangat pas karena GPU yang dipake yaitu NVIDIA yang punya ciri khas warna hijau. Untuk pengaturan backlit cuma bisa dilakukan dari tombol F5 yang punya dua tingkat kecerahan. Gak ada tombol macro atau tombol shortcut. Tapi udah ada numkey. Untuk feelnya, tombol terasa empuk pas ditekan, dan gada masalah buat kami.
Untuk touchpad, bentuknya standar dan gak ada tombol fisik klik kiri dan kanan. Semua dalam satu landasan. Untuk feelnya cukup nyaman gak ada problem sama sekali, tapi akan lebih baik jika ada tombol fisik untuk klik kiri dan kanan. Touchpad pada laptop ini juga sudah support multi-gesture sampai empat jari.
Konektivitas dan Webcam
Menyasar kelas budget, port mewah kayak Thunderbolt sudah dipastikan gak ada. Tapi laptop ini tetap udah nyediain konektivitas yang umum digunakan untuk kebutuhan banyak orang. Di sisi kiri ada HDMI, USB 3.1 Gen 1 Type A yang juga bisa dipake buat charge gadget kalian, LAN, USB 3.1 Gen 2 Type C yang support DisplayPort, juga bisa buat charge smartphone, dan SD card reader. Buat sisi kanannya ada 2 port USB 3.1 Gen 1 Type A, jack audio, dan port adaptor DC IN. Untuk konektivitas wirelessnya menggunakan Intel Wi-Fi 6 802.11ax 2×2 + Bluetooth 5.2.
Untuk urusan webcam, speknya standar, punya resolusi 720p aja. Gitu juga dengan kemampuannya. Gak ada yang istimewa. Gambar keliatan banyak noise. Kalau kalian butuh webcam buat streaming, mending cari aja webcam eksternal. Tapi kalo buat sekedar untuk meeting biasa atau urusan sekolah yang tidak butuh detail tinggi, masih dimaklumi. Dan pastikan digunakan pada ruang yang terang agar noise makin sedikit.
Audio
Pavilion Gaming 15 punya dua speaker yang ditempatin di atas keyboard. Meski dua speaker tapi bentuknya memanjang seperti terlihat satu speaker. Untuk suaranya, HP kerjasama dengan produsen speaker top yaitu Bang & Olufsen. Gak heran HP nambahin software B&O Audio Control buat ngatur equalizer. Bisa secara manual, bisa juga milih preset yang ada. Pas diaktifin, suaranya emang kedengeran beda dan lebih mantap. Pada volume 100%, suaranya tetap terjaga dan tidak pecah ataupun cempreng. Mantap, gak cuma saat main game, tapi juga pas denger musik atau nonton film.
Storage & Upgradability
Laptop ini punya storage SSD M.2 NVMe dengan kapasitas 512 GB. Kecepatan bacanya kenceng, diatas 3000-an MB/s. Gitu juga sama kecepatan bacanya yang diatas 2000-an MB/s. Kapasitas 512 GB sendiri sudah cukup untuk menampung data standar. Tapi kalo kalian banyak pasang game-game baru yang ukurannya gede-gede, laptop ini kasih pilihan upgrade untuk nambah storage pada slot 2.5” dengan konektor sata tentunya.
Sementara buat memori RAM-nya. Laptop ini cuma dikasih 8 GB single channel. Tapi tenang aja, masih ada satu slot kosong yang ideal kalao ditambah 8 GB lagi dan dibuat ke mode dual channel biar lebih kencang.
Baterai
Buat laptop gaming, kapasitas baterai yang dipake bisa dibilang gak terlalu besar, cuma 52,5Wh. Tapi, ternyata baterainya bisa bertahan cukup lama. Pengujian kami menggunakan PCMark 10 Modern Office Battery test dengan konfigurasi mode silent, wifi on, brightness 50% dan backlit off. Laptop ini dapat bertahan sampai 6 jam 46 menit. Hasil yang sangat baik untuk laptop gaming dengan kapasitas baterai yang tidak terlalu besar. Untuk mengisi daya, HP menggunakan adaptor 200 watt dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
Performance & Temperature
Bicara performa, kombinasi CPU Intel Core 15-11300H dan GPU RTX 3050, emang pas buat menjalankan game-game competitive. Dengan pengaturan default, rata-rata bisa dapet skor sampe diatas 100-an fps. Misalnya aja Valorant yang pengujian kami bisa dapat sampe 139 fps. Malah buat CS:Go bisa dapet 173 fps dan Dota2 sekitar 100 fps.
Terus gimana buat game-game AAA yang lebih berat. Untuk ini ekspektasi kalian mesti diturunkan, karena RTX 3050 yang punya VRAM 4 GB memang agak keteteran kalo disetel ke grafis rata kanan. Pengujian kami yang diwakili game-game kayak PUBG, Red Dead Redemption 2, The Shadow of The Tomb Raider, sampai Far Cry 5, rata-rata masih nyaman di pilihan detail grafis Medium.
Selain nge-game, laptop ini juga cukup asik buat produktivitas. Mulai dari internetan, ngerjain tugas pake aplikasi office, sampai ngedit video atau photo. Untuk itu kami melakukan pengujian dengan beberapa benchmark sintetis.
Untuk benchmark berbasis CPU, prosesor yang digunakan performanya tinggi dan stabil. Salah satunya kami buktikan dengan menjalankan Cinebench R23 sebanyak 10x secara berturut-turut. Hasil skornya tidak terjadi penurunan yang signifikan dan hanya berbeda sedikit. Skor ini juga membuktikan bahwa saat kondisi full load CPU-nya tidak terjadi thermal throttling.
Dalam kondisi full load, clock CPU-nya berada di frekuensi 3,9 GHz sampai 4,0 GHz yang terbilang tinggi karena jauh melampaui base clock dan hampir mendekati turbo boost-nya yaitu 4,4 GHz. Sementara suhunya terpantau rata-rata ada di kisaran 60 derajat celcius. Bahkan suhu tertinggi hanya mencapai 66 derajat saja. Jelas adem banget untuk kondisi tersebut.
Conclusion
Buat yang nyari laptop gaming murah tapi keren, HP Pavilion Gaming 15-dk2002TX bisa kalian lirik. Dibanderol 14.999.000 rupiah, laptop ini menawarkan performa gaming yang bagus dan sangat stabil dan ditambah lagi Accidental damage protection 2 tahun yang gak akan buat kalian khawatir jika laptop ini rusak karena kelalaian kalian kayak jatuh atau ketumpahan air . Fisiknya juga simpel tapi berkelas. Malah performa ini masih bisa ditingkatkan dengan opsi upgrade yang masih memungkinkan, khususnya pada RAM agar jadi dual channel.
Sayangnya kekurangan pada laptop ini terdapat di color gamut layarnya yang biasa-biasa saja. Meski hal ini sebenarnya dimaklumi mengingat harganya yang murah dan target pengguna laptop ini adalah gamer yang ingin merasakan experience gaming yang totalitas dengan layar ber-refresh rate tinggi.
Asiknya lagi, laptop ini udah langsung pake Windows 11. Jadi kalian gak perlu lagi update-update ke OS yang lebih baru. Gak ketinggalan, HP juga ngasih OHS 2019 yang udah terpasang dan tinggal langsung aktivasi. Gratis, bisa dipake seumur hidup. Mantap gak tuh.