Kelangkaan chip telah dialami sejak awal tahun 2020 secara global. Efek yang dihasilkan tidak hanya ke perangkat-perangkat komputer, namun berlanjut ke produk lain seperti smartphone, konsol gaming, hingga mobil terkena imbasnya.
Bulan lalu, negara Jepang menginvestasi 600 miliar yen atau sekitar 5.2 miliar dolar US sebagai upaya untuk mendukung produksi yang dilakukan oleh perusahaan semikonduktor. Namun menurut Sanjay Mehrotra, CEO Micron, mengatakan bahwa langkah tersebut jelas tidak cukup.
Baca juga: Apple Tak Terpengaruh Kelangkaan Chipset
Kelangkaan Chip
Mengapa ini bisa terjadi? Kelangkaan chip secara umum disebabkan meningkatnya permintaan secara drastis dalam waktu yang singkat, ditambah ekspektasi perusahaan yang salah yang mengira bahwa minat masyarakat selama pandemi terhadap elektronik dan mobil akan menurun. Dengan begitu, pesanan mereka untuk produk kedepannya juga semakin jauh dari permintaan.
Akibatnya, seluruh produk yang mengandung chip ini memiliki harga yang lebih mahal. Seperti halnya GPU yang memiliki harga fantastis. Stok mobil juga tidak dapat berjalan karena kekurangan komponen chip. Ketersediaan produk juga terusik seperti stok konsol PlayStation 5 yang kini masih sulit untuk didapat.
Intel, TSMC, dan Samsung kini sedang berinvestasi membuat pabrik semikonduktor baru. Namun pembangunannya membutuhkan setidaknya dua tahun untuk berjalan. CEO Intel Pat Gelsinger menyatakan bahwa dia memperkirakan situasi akan berlanjut hingga 2023.
Menurut Craig Barrett sebagai mantan bos di Intel, mikroprosesor adalah perangkat paling rumit yang pernah dibuat oleh manusia. Ruangan tempat produksi semikonduktor lebih bersih dibanding ruang operasi pada rumah sakit.
Sektor komputer seperti PC dan laptop mengalami kesulitan karena chip lama dengan fabrikasi 10nm atau 14nm sulit untuk diproduksi. Chip modern yang dibangun di menggunakan fabrikasi 4nm, 5nm, dan 7nm tidak menghadapi masalah produksi karena lebih mudah untuk dibuat.
Baca juga: MediaTek Terus Panjat Dominasi Pasar Chipset
Dampak Chip Langka
CEO Apple, Tim Cook, mengatakan peluang pendapatan bulan Oktober 2021 berkurang hingga miliaran dolar yang hilang karena kekurangan chip untuk membuat iPhone dan perangkat lain. Apple kehilangan 6 miliar dollar US pada kuartal ketiga tahun ini, setelah sebelumnya kehilangan 3 miliar pada kuartal kedua.
Meski CEO Intel Pat Gelsinger mengatakan bahwa masalah kekurangan chip dapat meluas hingga 2023, ada pendapat berkala hal lain. Chief Financial Officer Nvidia, Colette Kress, mengatakan bahwa pasokan GPU meningkat pada paruh kedua tahun 2022. Foxconn memperkirakan hingga pertengahan tahun 2022.
Beberapa toko komputer bahkan mengikat komponen PC display mereka untuk mencegah pencurian. Sedangkan gamer PC banyak beralih ke integrated GPU karena sulitnya mendapatkan GPU di harga ritel. Tidak hanya komponen PC, laptop juga mengalami peningkatan harga. Pembelian smartphone menurun hingga 6 persen dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: