Pembukaan, Spesifikasi, Desain, Dimensi, Layar
Pembukaan
Kalau sebelum-sebelumnya kami kedatangan HP Pavilion Gaming 15 versi Intel, nah pada kesempatan kali ini kami kedatangan yang versi AMD Ryzen dengan Nama SKU “HP Pavilion Gaming 15-EC1076AX”. Laptop ini bisa jadi salah satu alternatif dari HP Omen 15 yang menggunakan CPU AMD Ryzen 7 4800H dan laptop ini juga cocok untuk kalian yang mengincar price to performance banget. Mau tau kemampuan laptopnya seperti apa? Langsung saja, check it out!
Spesifikasi
Desain
Laptop ini memiliki desain yang sedikit berbeda dengan HP Pavilion 15 versi Intel. Desainnya masih mengikuti HP Pavilion Gaming 15 seri AMD Ryzen 3000. Kesan gamingnya pun tidak segalak yang versi Intel, sehingga terlihat lebih kalem. Bahan dari laptopnya hampir semua terbuat dari polikarbonat. Ada hal yang unik juga pada desainnya karena terdapat manik-manik pada seluruh bagian sasisnya.
Beralih ke bagian cover LCD, dibagian ini hanya terdapat logo reflektif HP dan tulisan Pavilion. Lekukan di pinggir cover LCD-nya pun tidak terlalu terlihat seperti yang ada pada versi intel.
Pindah ke bagian bezel, ukuran bezel kiri dan kanannya sudah cukup tipis, sedangkan bezel atasnya masih cukup tebal meskipun tidak setebal bezel bawahnya. Hal ini bisa dimaklumi karena HP masih menempatkan webcam & microphone di bezel atas.
Untuk hinge-nya disini juga sedikit berbeda dari yang versi Intel. Ukuran hinge-nya dibuat menjadi lebih panjang sehingga lebih kokoh & bisa dibuka dengan satu tangan.
Pada bagian palmrest, desainnya jika dilihat sekilas mata memang akan terlihat mirip dengan yang versi intel, tetapi jika dilihat lebih detail maka akan terlihat perbedaannya. Untuk yang versi Intel desain exhaust-nya ada di kiri & kanan sedangkan yang versi AMD Ryzen ada di bagian tengah. Lalu perbedaan lainnya lagi ada di tulisan B&O. kalau yang versi intel terdapat di atas kanan keyboard, nah yang versi AMD Ryzen ada di bawah kanan keyboard. Untuk penempatan tombol power, stiker & tulisan pavilion masih sama dengan yang versi Intel. Bahan polikarbonat pada bagian ini juga cukup kokoh sehingga fleks saat mengetik-pun tidak terjadi. Hal yang kami kurang suka dari seri-seri HP Pavilion Gaming 15, ada pada bagian pinggir palmrest-nya yang sedikit tajam, sehingga kurang nyaman jika digunakan di tempat yang sempit & sering menggunakan touchpad.
Untuk bagian bottom case-nya disini hampir sama yang versi Intel, perbedaannya hanya terdapat pada rubber-nya saja. Di bagian ini juga terdapat tulisan Pavilion, stiker-stiker, dan lubang intake yang cukup panjang.
Dimensi
Laptop ini memiliki panjang 36 cm, lebar 25,7 cm dan ketebalannya 2.35 cm dengan bobot sekitar 2,2 kg tanpa adapter dan 2,9 kg dengan adapter beserta kabel power-nya. Dengan bobot seperti ini maka laptop ini masih bisa untuk dibawa-bawa.
Untuk ukuran adapter-nya sendiri tidak terlalu compact, hal ini wajar saja karena adapter-nya mampu memberikan daya hingga 200 watt.
Layar
Layar pada Laptop ini berukuran 15,6 inch, dengan aspek rasio 16:9, beresolusi 1920 x 1080 pixel, yang memiliki refresh rate 60Hz. Panel yang digunakan adalah panel IPS dengan permukaan layarnya menggunakan lapisan anti glare. Panelnya buatan BOE dengan seri BOE080D. Color gamut layarnya mendapatkan hasil 94% sRGB, 70% NTSC, 73% Adobe RGB. Memang refresh rate pada panel ini terbilang standar, tetapi untuk akurasi warnanya cukup tinggi sehingga sangat cocok untuk kegiatan content creation yang minim budget apalagi performa CPU-nya terbilang kencang. Akhirnya yaa, HP mengabulkan permintaan kami dengan menciptakan sebuah laptop yg murah untuk content creator.
Keyboard, Touchpad, Webcam & Microphone, Battery, I/O Port
Keyboard
HP Masih menggunakan desain keyboard yang sama seperti HP Pavilion Gaming 15. Posisi keyboard-nya sedikit ke bawah dibandingkan laptop lain. Menggunakan desain chiclet yang warnanya senada dengan warna palmrest-nya. Terdapat indikator caps-lock dan backlight keyboard-nya berwarna hijau dengan 2 tingkat kecerahan. Untuk travel key-nya cukup dalam, dan jarak antar keyboard-nya cukup renggang. Feel mengetiknya pun biasa saja & perlu adaptasi untuk terbiasa menggunakannya. Paling-paling yang kami tidak suka hanya tombol arrow key-nya saja yang kurang enak jika dipakai untuk kegiatan excel.
Touchpad
Touchpad-nya memiliki ukuran yang lebar dengan permukaan yang cukup halus & tidak memiliki dedicated button. Penempatan-nya agak sedikit digeser ke kanan, sama seperti HP Pavilion Gaming 15 Lainnya. Ada juga fitur palm-rejection sehingga tidak mengganggu saat sedang mengetik, serta terdapat juga Windows Precision Driver jadi touchpad-nya bisa digunakan sampai 4 jari dan juga terdapat pengaturan disable touchpad saat mouse terpasang.
Webcam & Microphone
HP menempatkan webcam & microphone pada bezel atas. Spesifikasi yang diberikan juga termasuk standar-standar saja. Webcam-nya dapat merekam video dengan aspek rasio maksimum 16:9 beresolusi 720p dengan frame rate 30 FPS. Hasil dari webcam-nya masih terdapat noise dan hasil dari microphone-nya juga biasa saja. Jika penggunaannya untuk video call ataupun voice call maka webcam & microphone ini masih bisa diandalkan.
Battery
HP memberikan kapasitas baterai yang sama dengan yang ada pada versi Intel yaitu 52.5Wh. Lalu apakah daya tahan baterainya juga akan sama? Untuk mengetahuinya kami melakukan pengujian dengan 2 skenario menggunakan software PCMark 10 Modern Office yang mensimulasikan skenario penggunaan yang cukup ringan seperti misalnya browsing, office, sampai video call. Pengujian pertama dilakukan dengan mode power saving menyala, wifi & backlight keyboard dimatikan serta brightness LCD diatur ke paling rendah. Pengujian kedua dilakukan dengan mode power saving menyala, wifi dinyalakan, backlight keyboard dimatikan serta brightness LCD diatur ke tingkat 50%. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, kami cukup kaget melihat hasilnya.
Laptop ini mampu bertahan hingga 9 jam 44 menit untuk pengujian pertama dan 9 jam 1 menit untuk pengujian kedua. Daya tahan baterainya melebihi HP Omen 2020 seri AMD Ryzen 4800H yang berkapasitas 71Wh. Good Job HP karena mampu melakukan tuning baterainya hingga seirit mungkin. Jadi kalau pemakaian hanya sebatas office, presentasi, dan browsing maka adapter ketinggalan pun tidak masalah.
I/O Port
I/O Port yang ada pada laptop ini cukup berbeda dengan yang ada pada versi Intel.
Di Sebelah kiri terdapat:
- LED indikator power,
- port Adapter DC-in
- dan port USB 2.0 Type A.
Sedangkan di sisi kanan terdapat:
- port HDMI 2.0,
- USB 3.1 Type A,
- LAN Port,
- USB 3.1 Type C,
- LED Indikator HDD,
- Combo Audio Jack,
- dan full size SD-Card Slot.
Dengan adanya Full Size SD-Card Slot maka akan sangat cocok sekali untuk para content creator. Kekurangan yang kami temukan dari I/O Port seperti ini karena USB Port Type A-nya yang hanya terdapat 2 saja & penempatan I/O Portnya lebih banyak yang di sebelah kanan, sehingga akan mengganggu saat menggunakan mouse.
Storage, Upgradibility, Audio, Software, Suhu
Storage
Storage yang terdapat pada unit ini diberikan SSD berkapasitas 512GB. SSD yang digunakan adalah M.2 NVMe PCIe Gen3 x4 dari Samsung. Untuk mengetahui seberapa kencang proses read & write pada SSD ini kami menggunakan software As SSD Benchmark & CrystalDiskMark. Berikut adalah hasil pengujiannya:
Kecepatan SSD-nya sangat tidak wajar dengan harga yang diberikan oleh HP, hanya dengan harga Laptop belasan juta kalian seperti mendapatkan SSD yang ada pada laptop puluhan juta. Good job HP.
Upgradability
Saat kalian membeli Laptop ini, kalian tidak perlu pusing lagi untuk melakukan upgrade RAM, karena HP sudah memberikan 2 keping RAM yang masing-masing berkapasitas 8GB dengan kecepatan 3200 Mhz, sehingga totalnya menjadi 16GB dan sudah berjalan di dual-channel. Untuk Storage-nya, terdapat satu slot M.2 SSD yang sudah terisi SSD 512GB dan satu slot SATA 2,5 Inch yang masih kosong, jadi kalian masih bisa menambahkan kapasitas storage-nya jika kalian merasa 512GB masih tidak cukup. Disini HP juga memberikan Intel Wi-Fi 6 AX200 160MHz untuk urusan networking-nya.
Audio
Audio front firing pada laptop ini sangat kencang. HP memberikan software tuning audio B&O Audio Control yang sama seperti seri pavilion gaming 15 lainnya. Saat software tuning-nya dinyalakan, Suara yang dihasilkan akan lebih dominan ke treble, sehingga bass nya menjadi kurang nendang. Untuk profil tuning audio-nya terdapat 3 yang terdiri dari Music, Movie, dan Voice, serta terdapat juga pilihan profil Equalizer yang bisa di atur secara manual. Untuk mendapatkan Bass & Treble yang balance, kami sarankan untuk menyalakan Mode Music & mengatur profil Equalizer-nya ke Club.
Software
HP masih memberikan software yang sama dengan yang ada pada versi Intel. Software-software yang diberikan seperti:
- B&O Audio Control untuk tuning audio yang sudah dibahas sebelumnya.
- HP CoolSense untuk mengatur power management secara otomatis sehingga menghasilkan suhu yang tidak terlalu tinggi tanpa harus mengurangi performance yang signifikan.
- Omen Command Center untuk memonitor suhu & load Hardware serta mengatur bandwidth internet untuk tiap software yang sedang berjalan.
Kekurangan yang kami temukan paling-paling karena software Omen Command Center-nya tidak memiliki fitur untuk konfigurasi fan.
Suhu
HP memberikan desain cooler yang berbeda dengan versi Intel-nya, menggunakan 2 fan dengan 2 heatpipe yang jalurnya menyatu untuk CPU & GPU serta penempatan exhaust-nya terdapat di tengah. Awalnya kami menduga jika desain cooler seperti ini akan menghasilkan suhu yang tinggi & akan throttling. Lalu apakah cooling system laptop ini mampu untuk mendinginkan suhu CPU & GPU-nya? Untuk mengujinya, kami menggunakan software AIDA64 Extreme, durasi yang kami test sekitar 15 menit lebih dan kondisi ruangan ber-AC dengan suhu 24°C.
Dari hasil pengujian yang kami lakukan, suhu tertinggi CPU-nya ada di angka 100°C dengan rata-rata suhu stabil di 92°C. Clock Speed CPU Stabil dengan kecepatan rata-rata 3,5 Ghz untuk ke 8 core-nya dan clock tertinggi ada di angka 4,2 Ghz. Untuk GPU-nya suhu tertinggi ada di angka 79°C dengan rata-rata suhu stabil di 76°C. Clock speed GPU Stabil dengan kecepatan rata-rata 1.732 Mhz dengan clock tertinggi mencapai 1.830 Mhz. Meskipun suhu CPU yang dihasilkan cukup mengkhawatirkan dan hampir mendekati batas maksimal-nya yaitu 105°C, Thermal Throttling saat pengujian sama sekali tidak terjadi, apalagi bagian keyboard dekat huruf WASD tidak terasa panas sama sekali. Kami salut dengan apa yang diberikan oleh HP untuk sistem cooling-nya meskipun tidak diberikan pengaturan fan manual di Omen Command Center. Perlu diingat juga pengujian yang kami lakukan cukup kejam dan tidak akan selalu kalian temukan di real-life scenario.
Performa, Kesimpulan
Performa
Unit review yang kami dapatkan berspesifikasi AMD Ryzen 7 4800H, 16GB RAM 3200 Mhz yang berjalan di dual-channel, dan Nvidia GTX 1660 Ti Max-Q 6GB. Lalu segalak apakah performa dari laptop ini? Untuk mengetahui hasilnya, kami menggunakan dua skenario, yang pertama dengan pengujian software sintetis dan yang kedua dengan pengujian beberapa game eSport & game AAA.
Dari hasil pengujian, AMD Ryzen 7 4800H mampu menghasilkan skor 190 CB untuk single Core dan 1941 CB untuk Multi Core. Score single core & multi core pada Cinebench R15-nya lebih tinggi dibandingkan laptop lainnya yang menggunakan Ryzen 7 4800H yang pernah kami uji.
Kami juga menggunakan software Blender BMW untuk mengetahui seberapa cepat hasil simulasi rendering pada laptop ini. Di pengujian CPU, AMD Ryzen 7 4800H mampu menyelesaikannya selama 3 menit 16 detik. Lalu untuk pengujian integrated GPU yang menggunakan AMD Radeon RX Vega 7 mampu diselesaikan selama 5 menit 52 detik. Serta untuk pengujian dedicated GPU yang menggunakan Nvidia GTX 1660 Ti Max-Q 6GB mampu diselesaikan selama 1 menit 38 detik. Hasil simulasi render pada Laptop ini bahkan lebih cepat daripada saudaranya yaitu HP Omen 2020 yang sama-sama menggunakan AMD Ryzen 7 4800H. Jadi untuk kegiatan content creation spesifikasi seperti ini sudah sangat-sangat cocok sekali, apalagi akurasi warna pada layarnya sudah cukup tinggi.
Jika pengujian untuk content creation saja sudah lumayan bagus, bagaimana dengan performa gaming-nya? Untuk game eSport sih sudah tidak perlu di tanyakan lagi performanya bagaimana, karena semua game eSport yang kami uji mendapatkan frame rate diatas 60 FPS. Lalu untuk game AAA frame rate 60 FPS juga lewat pada game-game yang kami uji terkecuali untuk Assassin’s Creed Odyssey karena game yang satu ini memang sangat berat. Hal yang tidak kami sangka juga adalah frame-rate yang kami dapatkan juga tidak beda jauh dengan Nvidia RTX 2060 dari HP Omen 2020 yang menggunakan AMD Ryzen 7 4800H. Kelihatannya sih laptop ini memang sangat di peruntukan bagi kalian yang mengincar price to performance sebanyak mungkin.
Kesimpulan
Jika kalian adalah seorang content creator & mau bermain game di waktu senggang, maka HP Pavilion Gaming 15-EC1076AX ini sangat cocok bagi kalian. Apalagi kelebihannya cukup banyak seperti:
- Akurasi warna layarnya tinggi.
- Touchpad yang menggunakan Windows Precision Driver.
- Daya tahan baterai yang lama.
- I/O Port yang lengkap.
- Speed storage yang kencang.
- Speaker yang kenceng.
- Adanya full size SD-card reader.
- Performa yang cukup gila, karena hampir mendekati HP Omen 2020.
Sedangkan untuk kekurangan pada laptop ini seperti:
- Bagian pinggir palmrest yang cukup tajam.
- Arrow key pada keyboard yang kurang enak digunakan saat menggunakan Excel.
- Tidak adanya opsi untuk konfigurasi fan secara manual di Omen Command Center.
- Suhu pada CPU yang cukup tinggi walaupun masih dalam ambang batas.
Dengan kelebihan dan kekurangan yang kami sebutkan tadi, HP Pavilion Gaming 15-EC1076AX dibanderol dengan harga Rp17.499.000,00 di bulan November 2020. Dengan harga tersebut, kalian sudah mendapatkan bonus-bonus seperti Microsoft Office 2019 Home & Student, Backpack HP, Mouse Gaming HP dan Accidental Damage Protection jadi kalau jatuh, tetap di cover garansi oleh HP. Untuk harganya sendiri, menurut kami Laptop ini merupakan salah satu kombinasi AMD Ryzen 7 4800H & GTX 1660 Ti Max-Q 6GB yang termurah untuk saat ini. Laptop ini juga bisa jadi alternatif dari HP Omen 2020 versi Ryzen 7 4800H yang sekarang langka di pasaran, meskipun dalam beberapa hal Laptop ini kalah dibandingkan HP Omen. tapi setidaknya laptop ini adalah solusi terbaik untuk para content creator yang membutuhkan performa kencang dengan budget seminim mungkin.
Jadi gimana? Tertarik gak sama laptop dengan performa gila ini? Comment langsung di bawah ya.
Editor: DayuAkbar