Pada 4 bulan lalu, Tokopedia mengalami kasus kebocoran data yang mengakibatkan 90 juta akun terancam keamanannya. Dan kini, Lazada harus mengalami kasus yang sama.
Akun sebanyak 1,1 juta pengguna supermarket online, Redmart, milik Lazada dikabarkan telah ter-hack pada 29 Oktober. Redmart merupakan layanan supermarket online milik Lazada yang memberikan layanan berupa belanja kebutuhan supermarket, seperti bahan pangan, sandang dan papan.
Oleh karenanya, sejumlah informasi penting seperti nama lengkap, email, nomer telepon, alamat, password dan nomor kartu kredit dapat diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dan dijualbelikan secara online.
E-commerce yang mempunyai basis di Singapura ini mengatakan adanya pencurian data oleh oknum hacker. Lazada menyebutkan bahwa data-data telah diambil dari database RedMart yang dihosting melalui third-party website.
Akan tetapi, mereka juga mengatakan bahwa data yang diambil oleh hacker tersebut merupakan data kadaluarsa yang tidak terpakai dan tidak pernah diupdate sejak tahun lalu.
“Data ini memang pernah digunakan di aplikasi dan situs Redmart, namun kini data tersebut tidak pernah lagi digunakan. Jadi para pengguna tidak perlu khawatir atas tragedi peretasan seperti ini,” ungkap juru bicara Lazada
Melalui email yang dikirim ke pelanggan, Lazada mengatakan bahwa akun dan password pelanggan sudah terlindungi dengan enkripsi. Dan seluruh pengguna telah dilog out secara paksa dan diminta untuk mengganti password mereka.
Lazada pun menambahkan bahwa saat ini pihak mereka telah melakukan pemblokiran akses ke database.