Layar
Buat urusan workstation udah pasti layar yang dipake kelasnya IPS dan bukan VA atau TN. Selain lebih tajam dan detail, viewing angle yang luas juga jadi salah satu alasannya. Ukuran layarnya 15,6 inci dan punya resolusi full HD serta refresh rate 60Hz. Panel layar buatan innolux ini punya seri lengkap N156HCE-EN1. Color gamutnya disini agak berbeda dengan situs resminya. Disebutkan bahwa panel-nya punya 100% sRGB dan 72% NTSC, tapi saat kami kalibrasi ulang dengan perangkat Spyder, sRGB-nya 95% dan NTSC-nya 67%, sedangkan untuk AdobeRGB-nya 73%. Perbedaan setelah kalibrasi dan sebelum kalibrasi pun cukup terasa.
Keyboard
Keyboard-nya udah pake desain chiclet yang dilengkapi sama backlit warna putih. Backlit-nya punya tiga tingkat kecerahan yang menurut kami sangat membantu saat mengetik dalam kondisi low light. Untuk feel-nya, tombol-tombol cukup enak dan nyaman saat diketik karena travel key-nya rendah. Udah gitu tombolnya juga terasa empuk pas ditekan. Ga ada suara bunyi ketak ketik kayak keyboard mekanikal. Fisik tombol-nya juga cukup besar dan kami sendiri jarang typo karena ukurannya yang terasa pas.
Gak ada tombol makro atau pun numkey. Simpel tapi areanya cukup luas karena ukuran tiap tombol yang terbilang besar. Sangat disayangkan pada keyboardnya tidak ada numpad, karena tujuan laptop ini ke creator, seharusnya banyak juga yang menggunakan numpad untuk mengetik ukuran agar lebih cepat.
Touchpad
Buat urusan content creator, MSI nyediain touchpad yang cukup nyaman. Area-nya cukup luas, apalagi landasannya cukup licin jadi makin nyaman menggeser jari di landasannya. Gak ada tombol klik kiri dan kanan tidak terlalu jadi masalah karena area ini juga cukup nyaman saat dipakai. Dan kayak touchpad lainnya, udah support multi-gesture sampai empat jari. Pada touchpad opini kami pribadi ukuran yang terlalu besar akan mengganggu saat proses pengetikan, tapi tujuannya ini untuk content creator agar puas menggunakan touchpad.
Fingerprint
Ya, fingerprint ternyata juga disematkan di laptop ini. Posisinya ada di sisi kiri atas dalam area touchpad. Selain dibedakan dari bentuknya, landasan sensornya dibuat lebih kesat dibanding touchpad. Ukurannya terbilang kecil tapi sudah mampu memindai sidik jari dengan baik. Sensor ini mendukung fitur Windows Hello yang bisa digunakan buat login ke Windows atau membuka akses ke aplikasi tertentu atau otorisasi sistem pembayaran digital.
Webcam
Webcam pada laptop ini menggunakan resolusinya masih standar yaitu 720p. Meski banyak noise tapi pergerakannya mulus dan lancar. Disisi kamera sudah disertakan infra red untuk mendeteksi objek lebih jelas saat kondisi low light.
Baterai
Baterainya punya kapasitas 82 Whr yang tergolong besar. Tujuannya jelas, supaya mampu menopang aktivitas berat dalam waktu lebih lama. Karena pekerjaan yang mobile, terkadang tidak ditemukan colokan listrik. Tapi karena workstation ini pake daya yang cukup besar, baterai ini hanya mampu bertahan hampir 5 jam. Waktu ini memang terbilang biasa jika dibanding laptop standar, tapi ingat, kapasitas baterai ini besar. Jadi waktu 5 jam pada pengujian kami ini terbilang biasa saja.
I/O Port
Namanya workstation, pasti dong konektivitasnya udah disesuaikan sama kebutuhan, khususnya untuk display. Kita lihat di sisi kiri paling ujung ada kensington lock, terus ada airhole buat buang udara panas. Terus disebelahnya ada port LAN, dua port USB 3.1 type-A Gen 1, dan jack audio untuk microphone dan earphone atau headphone.
Beralih ke sisi kanan, ujungnya ada airhole, terus disebelah nya port DC-in, HDMI, mini DisplayPort, USB type-C yang support Thunderbolt, sama USB 3.1 type-A Gen 2. Tidak ada card reader pada laptop ini pun menjadi sedikit minus bagi orang yang sering menggunakan sd card reader.