Ketika laptop Spectre pertama diperkenalkan ke pasaran untuk pertama kalinya beberapa tahun lalu, ia menawarkan sebuah perangkat apik yang memperlihatkan desain yang berbeda dari laptop lain dalam kelas yang sama. Yah … dulu ia menarik perhatian, dan jadi salah satu bintang laptop premium pada tahun 2016. Kini, apakah HP Spectre x360 (2018) masih menawarkan rasa yang sama? Atau ada lebih banyak peningkatan yang bisa kita lihat dari satu perangkat tersebut?
Generasi terbaru Spectre X360 memang terlihat sedikit lebih konvensional, meski tetap mempertahankan ciri khas desain aslinya. Konon katanya sebuah perangkat Spectre 360 generasi terbaru yang berwarna hitam-emas terlihat lebih menarik di mata. Dan kalaupun warna macam itu tidak menarik bagimu, ada lebih banyak pilihan warna lain yang ditawarkan oleh HP.
Spesifikasi
- Windows 10 Home 64
- Intel® Core™ i5-8250U (frekuensi dasar 1.6 GHz, sampai 3.4 GHz dengan teknologi Intel® Turbo Boost, 4 inti, cache 6 MB cache)
- Bentang layar 33.8 cm (13.3-inch) diagonal 4K, teknologi IPS WLED-backlit touch screen (dengan Corning Gorilla Glass)
- 8 GB memory
- Penyimpanan 256 GB SSD
*Disclaimer: spek di atas mengacu pada spesifikasi yang tertulis di store HP di UK. Spesifikasi mungkin berbeda di setiap distributor atau penjual.
Desain dan Layar
Spectre X360 generasi terbaru sangat ringan, dengan ketebalan hanya sekitar 13.6mm dan bobot total sebanyak 1.26 kilogram. Layarnya yang nyaris terlihat tak bertepi membuatnya tampil sebagai perangkat laptop yang terlihat lebih kecil dibandingkan beberapa laptop 13-inch yang usianya jauh lebih tua.
Bagian atasnya terbuat sepenuhnya dari logam alumunium, yang tentu saja membuatnya terlihat sangat bagus dan terasa mahal – dan karenanya ia menjadi eksklusif. Dan karena perangkat satu ini adalah perangkat 2-in-1, jadinya kamu bisa memutar balik layar dan mengalihrupakan Spectre X360 menjadi sebuah tablet. Dalam mode tablet, bagian keyboardnya berfungsi sebagai kaki-kaki yang menopang layar.
Kalau kamu tidak peduli dengan gaya hybrid macam itu, pertimbangkan juga Spectre 13 (tanpa label “X360” tersemat di atasnya). Konon katanya saudaranya itu jauh lebih tipis dan ringan. Tetapi kalau tidak masalah dengan mode hybrid macam itu, kamu akan memperoleh opsi perangkat dengan dua pilihan, yakni satu dengan layar 13.3-inch, dan kedua yang hadir dengan layar 15.6-inch.
Dari segi desain, dua port Thunderbolt 3.0 USB-C tersedia di bagian tepi luar kanan perangkat, dan USB 3.1 di bagian kirinya. Namun kamu tidak memerlukan sebuah adapter atau kabel baru hanya untuk menghubungkan hard drive eksternal atau USB flash drive di sana. Lalu …. ada microSD slot yang berguna kalau kamu ingin menambah penyimpanan eksternal.
Gaya keyboardnya juga tipikal kelas ultrabook, ringan dan nyaman, bahkan ketika dipakai untuk mengetik lama-lama. Dan … tidak peduli apakah pengguna mengincar laptop 13.3-inch atau 15.6-inch, HP Spectre X360 menawarkan layar dengan resolusi natif 4K, yang tentu saja memberi ketajaman gambar yang pas dan nyaman di mata.
Performa Keseluruhan
Intel Core generasi ke delapan yang digunakan di dalam Spectre X360 memang “hanya” sekelas i5-8250U, namun rasanya tidak akan menjadi masalah ketika digunakan untuk menjalankan task yang sifatnya untuk menopang produktivitas harian. Lagipula, kontras layar yang sangat oke, ditambah dengan reproduksi warna yang terbilang mantap, rasanya sudah lebih dari cukup untuk menambah sisi kemewahan dan portabilitas.
Pada gilirannya, siapapun rasanya akan cemburu dengan orang yang menenteng dan membuka Spectre X360 di depan mata. Laptop dengan rentang harga kurang lebih sekitar 24 jutaan, perangkat satu ini rasanya layak masuk ke daftar belanjaan laptop baru di tahun anjing tanah ini.