Sudah sejak lama AMD menjadi underdog di pasar mikro-prosessor, di mana Intel hadir sebagai produk yang mendominasi pasar komputer desktop maupun laptop. Harus diakui pula bahwa dominasi Intel sulit dipatahkan, kendati AMD sudah lama menjadi lawan bagi perusahaan tersebut. Nah, kehadiran Ryzen ditengarai mampu menaikkan posisi AMD sedikit lebih ke atas. Artinya, AMD tidak lagi menjadi underdog.
Tantangan di Balik Pertarungan Intel vs AMD
Baik AMD maupun Intel ditempatkan dalam medan pertarungan di mana mereka berdua menyediakan jawaban atas permintaan pengguna yang membutuhkan prosessor untuk menangani berbagai macam task yang berbeda. Mereka berdua sebetulnya berada di tengah meledaknya penjualan perangkat berbasis mobile (smartphone), di mana di tengah kondisi semacam itu, pasar PC Desktop cenderung stagnan, sementara penjualan laptop sedang naik secara global. Zaman dulu, Intel memiliki reputasi cemerlang di bidang mobile computer berkat platform Centrino, sementara kompetitornya merilis AMD Turion yang menempati posisi kedua. Pertarungan keduanya terus berlanjut, guna memenangkan hati pasar yang tahu bahwa mobilitas (sekaligus efektivitas) menjadi masa depan dunia komputasi.
DI tengah pertarungan dua raksasa, Intel berada di depan dan memulai segalanya dengan kekuatan yang relatif lebih dahsyat dibandingkan AMD. Anda mungkin masih ingat produk seperti netbook? Sebelum kehadiran netbook, perangkat laptop di bawah 5 jutaan bukanlah pilihan bagi kebanyakan orang. Di rentang harga tersebut, orang hanya akan menemukan perangkat laptop yang lamban dan gemuk, dengan kapasitas baterai terbatas. Ketika netbook pertama dirilis, yakni ASUS Eee PC701, beratnya di bawah satu kilogram, dan perangkat tersebut sudah sangat memadai untuk menjalankan task sederhana. Tebak prosessor apa yang dibenamkan di dalamnya? Tidak lain adalah Intel Celeron.
Pada contoh sederhana seperti netbook, Intel berhasil meraup hasil yang lebih tinggi dibandingkan AMD. Dan Intel berhasil memaksimalkan kekuatan kapitalnya dengan prosessor Atom, prosessor kelas bawah yang paling murah. Ketika konsumen mengharapkan laptop kecil dan berharga murah, Intel menyediakannya dengan performa baik di kelas spesifik. Akan tetapi pertarungan antara Intel dan AMD bukan hanya di wilayah penjualan, melainkan juga pada soal yang lebih krusial bagi pasar para gamers: kehadiran perangkat yang mampu memuaskan hasrat gaming sampai titik puncak.
Di wilayah tersebut, AMD menampakkan dominasi yang lebih kentara. Untuk orang yang mengharapkan kartu grafis yang lebih kuat, AMD memiliki jawaban yang lebih signifikan. Sebagai contoh: AMD memiliki Radeon RX480, sebuah GPU yang harganya di bawah 2 jutaan. Pasar GPU bukan hanya ditawarkan untuk komputer desktop saja, melainkan juga untuk konsol seperti PlayStation 4 dan XboX One. Lebih jauh lagi, AMD juga mensuplai GPU untuk konsol Nintento Wii U.
Lalu, pilih yang Mana?
Bila Anda bermaksud membangun sebuah PC Desktop, maka pilihannya jatuh di antara Intel dan AMD. Tentu saja keduanya menjadi rumit. AMD jelas bisa menjadi pilihan untuk orang yang hanya mampu membangun desktop dengan biaya rendah, terutama karena beberapa produk AMD menawarkan kelebihan di situ.
Tetapi perkaranya menajdi berbeda ketika Anda ingin membangun PC high-end. Kendati dulu CPU high-end besutan AMD terbukti lebih rendah kemampuannya dibandingkan Intel, namun produk terbaru seperti Ryzen sepertinya cukup untuk menarik perhatian. Ia mampu menantang produk flagship dari Intel seperti Core i7. Hanya saja, masih diperlukan waktu untuk membuktikan apakah Ryzen benar-benar mampu mengalahkan Intel dari segi performa.
Untuk saat ini, mungkin akan menjadi lebih masuk akal untuk memilih PC dengan platform berbasis Intel. Untuk komputasi harian yang lumayan kuat performanya, Intel Core i5 bisa menjadi pilihan. Sementara untuk menangani proses render, serta video editing, Intel Core i7 adalah jawabannya. Dan bagi para gamers, sebaiknya pilihlah CPU kelas menengah dan habiskan lebih banyak uang untuk kartu grafis yang kemampuannya lebih baik. Sebab mayoritas game masih belum memerlukan keuntungan dari sistem prosessor multi-core, terutama produk yang memiliki lebih dari empat core di dalam satu tubuh.