Laptop yang satu ini punya kans kuat untuk mengobrak-abrik line-up laptop berspesifikasi multimedia di kisaran harga 10 jutaan. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, beberapa opini menganggap Asus X550IU merupakan desktop replacement versi Kere Hore. Untuk membuktikannya, pemmzchannel akan lakukan full review untuk unit ini. Tapi, setelah di save draft, kok jadi sangat panjang artikelnya. Jadi, untuk mempersingkat artikel full review Asus X550IU ini, kita pecah dua deh. Artikel pertama ini akan membahas seputar produk, mulai dari design, spesifikasi, upgrade option hingga fitur. Pokoknya, kecuali performa dan temperature deh.
Spesifikasi – Lompatan Besar AMD di platform Mobile
Langsung aja ya, jika melihat lompatan progres yang terjadi antara Acer Aspire E5-553G yang masih menggunakan Bristol Ridge versi 15 watt plus paduan dedicated GPU Radeon M445DX 2GB GDDR3 yang tergolong kelas “start up-performance” dengan Asus X550IU yang menawarkan Bristol Ridge 35 Watt plus Radeon RX 460 4GB GDDR5, nampaknya ini bisa dikategorikan sebuah harapan yang terwujud dari para AMDers di Indonesia. Memang seharusnya AMD lebih sering mendengarkan keinginan para penggunanya, terutama mereka yang ingin menggunakan platform mobile untuk kebutuhan komputasi menengah atas. Prediksi awal, perbedaan performa kedua laptop di atas bisa mencapai 2x lipat. Bagaimana kenyataan di lapangan?
Asus X550IU-BX001D mendapat bekal Memory utama DDR4 8GB pc 2133MHz. Konfigurasi yang digunakan yakni 1x8GB yang di tanam atau onboard. Hal ini membuat anda tidak akan bisa merasakan dual channel di frequency 2400MHz, sekalipun memory yang anda tambahkan sudah 2400MHz, too bad. Hal lain yang sangat disayangkan, ia dibekali HDD 5400rpm SATA II 300mbps saat laptop lain sudah membekal SATA III.
Display Panel – Tampil Beda Dengan Full HD
Pemmzchannel yakin, pemilihan panel 1080p untuk seri ini disebabkan oleh horsepower yang dimiliki sang RX 460. Asus X550IU sendiri menggunakan panel AU Optronics B156HTN03.8 yang dari kode namanya saja kita sudah tau ia berjenis TN. Untungnya ia sudah menawarkan resolusi 1080p dan memiliki lapisan matte hingga masih memberi aura gaming. Dengan resolusi 1080p, ia tentu menawarkan view experience yang jauh lebih baik, tak hanya untuk gaming, tapi juga untuk multimedia.
Kualitas warna mungkin bukan hal yang bisa di andalkan, dan sebaiknya anda memanfaatkan LCD monitor external dengan kualitas sRGB yang lebih baik jika ingin memanfaatkan performa RX 460 sebagai mesin untuk komputasi design grafis. Untuk game dengan scene yang banyak area gelap, kualitas black level dan brightness distributionnya cukup baik. Secara keseluruhan, untuk kegiatan Gaming, panel Asus X550IU ini bukan sebuah masalah.
Desain, Handling, dan Build Quality – Identik Dengan Asus X550VX?
Silakan lihat video preview Asus X550VX kita sebelum anda lanjut ke bahasan kita tentang desain. Karena apa? karena keduanya memang hampir 100% identik kecuali di bagian dalam atau layoutnya. Mulai dari pilihan warna (dan motif), tekstur finishing, bagian top cover hingga bottom cover juga keseluruhan workstation area. Ini sih kayak Toyota Innova Bensin yang bagian dalamnya diganti mesin diesel.
Tak ada yang jelek dari desain Asus X series. Malah pendapat personal, dengan finishing black silky pada lcd cover, plus tambahan garis-garis merah yang mengarah ke abstrak seperti beberapa seri ROG terdahulu, punya nilai timeless. Artinya, tidak mudah luntur di makan usia. Tapi ketahuilah, yang diinginkan banyak calon pengguna adalah perubahan desain agar mereka tidak selalu was-was saat harus membawa keluar notebook mereka untuk beraktiftas di coffe shop favorit. Tau kan rasanya, laptop yang kita pake ternyata banyak kembarannya. 😀
Laptop 15.6-inch dengan dimensi 380mm panjang x 251mm lebar dan bagian tertebal mencapai 31.7mm, serta bobot 2.45 KG ini terlihat tidak tipis tidak juga tebal. Kalau Pemmzchannel bilang, ia malah bisa jadi standar untuk menentukan sebuah laptop itu tebal atau tipis. Keseluruhan barebone yang digunakan berbahan dasar plastik yang masuk kualitas “sederhana”. Tapi Asus sangat baik dalam memberi sentuhan akhir dengan finishing seperti di singgung sebelumnya. Plastik tentu punya kelebihan yakni mudah di bentuk, tapi ia juga butuh “tulang” yang kuat untuk menjadi solid. Dan ciri khas laptop termasuk merk lain dengan casing berbahan plastik, apalagi yang tipis, cenderung loyo dibeberapa bagian, terutama sekali cover LCD. Tidak jauh berbeda dengan bagian workstation ke bawah, sedikit lebih solid di area pinggiran, namun makin ketengah makin berasa “membal”-nya.
Untuk handling, sayangnya laptop ini bukan teman terbaik saat perlu anda bawa-bawa. Pertama, seperti saudara kembarnya si X550VX yang beda kelamin, Asus X550IU ini juga di bekali battery yang minimalis dengan total power 44Whr. Kedua, desain cooling systemnya masih tunggal yang tidak di rekomendasikan untuk anda yang seringkali memangku laptop saat bekerja. Padahal, hardware yang ia gunakan kelas mid-high. Dan terakhir, belum ada backlit keyboard yang bisa membantu saat bekerja di tempat minim cahaya. Sedikit berharap pada font di atas tuts keyboard yang diberi warna orange, tapi nampaknya harus kecewa karena tidak juga bisa menolong. Tapi, wajar banget untuk harga under 10 juta. Yang 13 juta aja ada yang belum backlit.
Port, Konektifitas dan Upgrade Option – Kurang Kekinian Sob
Untuk susunan port yang di tawarkan, Asus X550IU ini masih alal-ala konvensional. Masih standar laptop 2 tahun lalu yang belum di bekali USB type C. Tapi di sisi lain, ini membuat jumlah port USB 3.0 nya lebih banyak. Sebenarnya, Asus X550IU dengan Radeon RX 460-nya, mampu menawarkan fitur multi display layaknya laptop gaming ber-GPU Nvidia kelas mainstream. Sayang sekali, anda harus puas dengan sebuah D-Sub dan sebuah HDMI untuk keperluan display out.
Asus X550IU menawarkan chip wifi realtek 8821AE dengan standarisasi 802.11 ac. Tentu, termasuk bluetooth controller Ver 4.1. Untuk koneksi kabel, sebuah chip network adapter gigabit buatan Realtek juga tersedia dan siap anda pakai.
Sisi upgrade option adalah hal lain yang mengalami kemunduran dibanding Acer Aspire E5-553G. Pertama, slot RAM DDR4-nya hanya tersedia 1 (satu) buah karena RAM bawaan pabrik dalam posisi tertanam. Untungnya, tersedia SKU dengan versi RAM bawaan 8GB hingga kita bisa mengejar performa dual channel hingga 16GB atau dual 8GB. Kedua, tidak tersedia slot M.2 atau jenis lain yang bisa menampung SSD tanpa harus mengusir kedudukan HDD SATA 2.5-inch bawaan pabrik. Solusinya sudah pasti anda harus menggunakan HDD caddy jika tak ingin mengandalkan HDD 1TB 5400rpm SATA II bawaannya.
Fitur Ekstra – Bloatware Gak Bermanfaat?
Walau datang tanpa Windows original, pengguna mendapatkan beberapa fitur baru dari Asus, yang menurut Pemmzchannel, cukup membantu, terutama WPS Office. Sebuah aplikasi office gratis yang minimal, bisa anda gunakan untuk membuat dokumen atau membuka file-file hasil olahan Microsoft Office. Ada juga Asus Hi-Post yang akan membantu anda mengorganisir file-file di penyimpanan cloud (OneDrive). Tapi fitur yang tergolong unik ada pada Asus Touchpad Handwriting, sebuah fitur yang memungkinkan anda merubah touchpad Asus yang terkenal lebar, menjadi sebuah permukaan yang akan menerjemahkan sapuan jari anda menjadi huruf atau angka yang anda inginkan. Fitur fitur seperti USB charger+ dan Asus Live Update juga masih akan anda dapatkan pada Asus X550IU. Catatan pemmzchannel, semua aplikasi tadi memberi manfaat yang jauh lebih banyak bagi user ketimbang bagi Asus. So, kita sih kurang setuju jika di vonis bloatware.
Ok, sampai situ dulu review Asus X550IU part 1 by pemmzchannel. Di artikel selanjutnya kita akan bahas khusus tentang performa, baik di sintetis benchmark, maupun in-game benchmark. Termasuk power consumption, temperatur dan juga suhu baik saat idle, maupun full load. So, jangan lupa subscribe ya!
Ditunggu kelanjutannya om.. 🙂
Minta sarannya dong bang,
saya lagi bantu temen buat cari laptop gaming intel + vga nvidia gt/gtx di budget 8 juta pas, itu bisa dapet laptop apa ya?
Minta sarannya dong bang,
saya lagi bantu temen buat cari laptop gaming intel + vga nvidia geforce gt/gtx, kalo ada sih gtx di budget 8 juta pas, itu bisa dapet laptop apa ya?
gan kalau yang asus x550ik apa sama tidak punya slot m.2