Seiring waktu berjalan, peran sosial media pun menjadi bertambah dan tidak seperti zaman dulu. Dari awalnya menjadi tempat berbagai status, foto dan video, sekarang menjadi wadah dan tempat informasi terkini. Hal yang menjadi masalah adalah tidak semua informasi atau berita yang dibagikan itu benar adanya, dan para netizen pun dipaksa untuk berpikir keras untuk memilah berita hoax.
Menanggapi fenomena tersebut, Twitter pun juga turut ikut serta dalam memerangi hoax.
Baru-baru ini mereka sedang menguji mesin untuk mendeteksi berita hoax yang menandai sebuah informasi atau berita yang terindetifikasi sebagai informasi palsu dengan warna oranye, sehingga pengguna jadi lebih mudah membedakan mana berita yang benar dan salah.
Ketika netizen sedang melakukan scrolling feed, mereka akan mendapatkan highlight berwarna oranye. Dan dari situlah mereka tahu bahwa informasi tersebut memanglah palsu atau hoax. Sejauh ini, fitur tersebut masih dalam tahap percobaan.
“Kami mengeksplorasi sejumlah cara untuk memerangi penyebaran informasi yang salah atau hoax. Dan menyediakan lebih banyak konteks untuk tweet di Twitter. Ini merupakan isu yang terbilang cukup penting dan kami akan tetap menguji bermacam cara berbeda untuk menangani hal tersebut,” ujar juru bicara Twitter
Jika diingat secara jelas, pada tahun lalu Twitter telah mengakuisisi startup Fabula.AI yang berfokus kedalam bidang deep learning. Startup yang berbasis di London, Inggris ini mengembangkan teknologi untuk mendeteksi adanya berita palsu dengan melihat pola penyebaran berita hoax dan berita asli.
Twitter mengatakan bahwa Fabula.AI memiliki tim peneliti Machine Learning (ML) kelas dunia yang menggunakan graph deep learning untuk mendeteksi manipulasi jaringan. Fabula.Al memiliki sebuah teknologi yang dinamakan Geometric Deep Learning. Mereka mengklaim bahwa teknologi ini memiliki tingkat kesuksesan dalam mendeteksi berita hoax mencapai 93%.
Editor : Salman “mmonrz”