Google dikabarkan telah menghapus sebanyak 600 aplikasi dan data pengembang aplikasi tersebut dari Google Play Store. Penghapusan ini dilakukan untuk memberantas penipuan berbasis iklan smartphone yang terbilang cukup menganggu.
Seperti contoh, aplikasi yang berasal dari salah satu developer terbesar dari China, yaitu Cheetah Mobile.
Pengembang aplikasi Cheetah Mobile disinyalir telah banyak melakukan penipuan lewat iklan, namun Google pun masih tetap mengizinkan aplikasi tersebut tetap tayang di Google Play Store. Dan kini, semua aplikasi milik Cheetah Mobile yang berisi 45 aplikasi lainnya telah dihapus permanen.
Per Bjorke, Senior Product Manager Google for Ad Traffic Quality, mengatakan bahwa aplikasi yang telah dihapus oleh Google tampaknya sebagian besar menargetkan pengguna yang berbahasa Inggris, mayoritas aplikasi yang telah dihapus tersebut telah dikembangkan oleh pengembang aplikasi yang berasal dari China, Hongkong, India dan Singapura.
Google memang memiliki kebijakan untuk melarang pengembang aplikasi untuk menampilkan iklan pada saat aplikasi sedang tidak digunakan. Selain itu, pengembang juga dilarang untuk menampilkan sebuah iklan yang bertujuan untuk mengelabui pengguna aplikasi.
“Ini adalah manuver yang invasif yang mengakibatkan pengalaman buruk bagi pengguna yang menganggu fungsi utama perangkat seperti panggilan telepon dan GPS. Mengklik iklan secara tidak sengaja dan menyia-nyiakan uang untuk pengiklanan,” ujar Per Bjorke
Selain itu, Per Bjorke juga mengatakan bahwa saat ini Google telah mengembangkan teknologi machine learning yang bisa dengan otomatis mendeteksi jika aplikasi sedang menampilkan iklan pada saat sedang tidak digunakan. Sistem ini mampu mengidentifikasikan aplikasi mana saja yang melanggar kebijakan tersebut.
Editor : Salman “mmonrz”