Sebuah informasi melaporkan bahwa Microsoft dan OpenAI saat ini sedang mengerjakan sebuah project pembuatan pusat data superkomputer AI. Pusat data superkomputer ini berlokasi di Amerika Serikat dan telah menelan biaya lebih dari 100 miliar USD. Project yang memang terdengar futuristik ini dinamai Stargate. Tujuan dari project ini adalah untuk mendukung sistem AI OpenAI generasi berikutnya serupa ChatGPT yang dapat diluncurkan segera pada tahun 2028.
Akan Menjadi Pusat Data Superkomputer Terbesar di Dunia
Pusat data superkomputer AI bernama Stargate ini diperkirakan akan menjadi salah satu pusat data terbesar dan tercanggih di dunia. Menurut tiga orang yang terlibat dengan proposal project ini, Stargate akan menempati beberapa ratus hektar lahan dan menggunakan daya hingga 5 gigawatt. Dari serangkaian instalasi yang sedang direncanakan beberapa perusahaan selama enam tahun ke depan, Stargate memang memiliki cakupan yang paling besar. Project instalasi ini juga penting bagi OpenAI untuk melatih dan mengoperasikan model AI yang lebih canggih dari ChatGPT-4. Mengingat kebutuhan energinya, Microsoft dan OpenAI juga telah mendiskusikan penggunaan sumber energi alternatif seperti energi nuklir.
Nama Stargate diambil dari sebuah film sci-fi yang tayang tahun 1994 dengan judul yang sama. Di film tersebut, para arkeolog menemukan perangkat teleportasi antarbintang yang membawa mereka ke dunia alien yang mengontrol peradaban manusia. Trailer film tersebut terkenal dengan sebuah kalimat “the key to the past, the door to the future, the passage to discovery,” yang tampaknya merupakan inspirasi bagi OpenAI untuk bekerja sama dengan Microsoft membangun superkomputer AI ini.
Butuh Waktu Hingga 6 Tahun dan Berbiaya Besar
CEO OpenAI Sam Altman dan beberapa karyawan Microsoft dilaporkan telah membagikan rencana untuk membangun beberapa superkomputer di seluruh Amerika Serikat menjadi tiga tahap. Stargate adalah tahapan yang terakhir. Menurut sebuah sumber, project superkomputer Stargate diperkirakan akan memakan waktu antara lima atau enam tahun untuk diselesaikan. Microsoft juga berencana meluncurkan superkomputer fase 4 yang memiliki cakupan lebih kecil untuk OpenAI sekitar tahun 2026.
Hingga saat ini, Microsoft telah menuangkan dana lebih dari 13 miliar USD untuk OpenAI agar perusahaan startup AI tersebut dapat menggunakan pusat data Microsoft dalam menjalankan ChatGPT. Project Stargate ini akan menjadi perluasan kemitraan kedua perusahaan tersebut di angka yang lebih tinggi. Menurut sebuah sumber yang berbicara langsung dengan Sam Altman, project ini dapat menelan biaya hingga 100 miliar USD. Angka ini seratus kali lebih mahal dibandingkan pusat data terbesar yang ada saat ini. Selain itu, biayanya juga akan lebih dari tiga kali lipat biaya yang dikeluarkan Microsoft tahun lalu untuk server, gedung, serta peralatan lainnya.
Project Superkomputer AI Ini Masih Belum Pasti Dilakukan
Penting untuk dicatat bahwa project ini belum mendapatkan lampu hijau. Selain itu, belum jelas juga di bagian Amerika Serikat yang mana tepatnya project ini akan berpusat. Semuanya bergantung pada apakah OpenAI dapat menghadirkan model AI generasi berikutnya, yang dikabarkan adalah GPT-5. Tahun lalu, perusahaan AI tersebut melewatkan deadline perilisan project AI baru bernama Arrakis untuk Microsoft. OpenAI beralasan pengembangan project tersebut terhambat karena keterbatasan superkomputer yang mereka miliki saat ini.
Meskipun Stargate masih membutuhkan waktu bertahun-tahun lagi, saat ini telah tersedia banyak tools AI. Microsoft memiliki model AI terbesar yang dibuat OpenAI di platform Microsoft Copilot secara gratis. Sementara itu, OpenAI juga baru-baru ini membuat ChatGPT tersedia lebih luas bagi siapapun meskipun tidak memiliki akun.
Baca juga: