Di berbagai belahan dunia, tahun 2024 ini adalah tahun politik dan Instagram tampaknya menaruh perhatian terhadap hal ini sehingga melakukan berbagai hal untuk mengatur konten politik yang tersebar di platformnya.
Baik di Instagram ataupun Threads, perubahan ini tidak akan memengaruhi apa yang pengguna lihat dari akun yang memang sudah difollow. Namun, platform tersebut tidak akan secara proaktif merekomendasikan konten politik. Hal ini akan membatasi pengguna dari paparan isu-isu politik di luar circle mereka yang sudah ada. Selain itu, hal ini juga akan berdampak karena algoritme Instagram telah beralih merekomendasikan lebih banyak postingan dari akun-akun yang tidak diikuti oleh penggunanya.
Sebagian orang mungkin akan senang untuk berhenti sejenak dari paparan isu-isu politik yang sedang kencang-kencangnya di sekitar kita. Namun, beberapa orang lainnya menganggap perubahan ini agak mengkhawatirkan karena media sosial adalah alat utama dalam menyebarkan informasi terkini. Selain itu, definisi Instagram tentang konten politik dinilai agak luas, yakni segala sesuatu yang “berpotensi terkait dengan hal-hal seperti undang-undang, pemilu, atau topik sosial.”
Apabila kamu terganggu dengan perubahan ini, kamu bisa mengubah pengaturan terkait konten politik ini.
Cara Mengubah Pengaturan Konten Politik Instagram
1. Buka profil akun Instagram
2. Di halaman profil, klik setting di bagian kanan atas
3. Cari dan pilih menu setting “suggested content” seperti gambar di bawah
4. Pilih menu “political content” seperti yang ditandai di gambar berikut
5. Kamu bisa memilih di antara kedua opsi berikut. Secara default, pengaturan ini akan mengaktifkan opsi untuk membatasi konten politik. Namun, jika kamu tidak menginginkan hal ini kamu bisa pilih opsi di bawahnya yang berbunyi “Don’t limit political content from people you don’t follow”
Alasan Instagram Melakukan Hal Ini
Meta, perusahaan induk dari platform seperti Instagram dan Facebook, seringkali mendapatkan masalah terkait politik. Platform-platform ini telah berperan dalam genosida di Myanmar, penyebaran disinformasi sebelum serangan 6 Januari di Capitol Amerika Serikat. Kemudian ada juga skandal Cambridge Analytica, yang menyebabkan sebuah kelompok konsultan politik membajak data jutaan pengguna Facebook untuk membantu kampanye Donald Trump pada tahun 2016. Di HQ Meta, pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan datang tentunya berpotensi menyebabkan masalah bagi mereka juga.
Namun, perubahan algoritma besar-besaran ini bagaimanapun memiliki konsekuaensi juga. Membatasi konten-konten politik akan menimbulkan efek lainnya juga. Kita sebagai pengguna belum mengetahui lebih lanjut akan konten seperti apa tepatnya yang akan dilarang oleh Instagram dan bagaimana hal ini akan berdampak pada kreator.
Baca juga: