Setelah sebelumnya kami pernah menguji ASUS ZenBook 14X OLED Space Edition dengan prosesor tertingginya Intel Core i9, kini kami juga akan menguji SKU dengan prosesor Intel Core i7.
Mirip seperti sebelumnya, dari sisi fitur hampir semuanya tampil keren dengan performa terbaik. Namun dengan selisih hampir lima juta rupiah, Apakah SKU ini akan lebih menjanjikan?
Spesifikasi
Overview
Buat yang belum tau, laptop ini dihadirkan untuk memperingati 25 tahun laptop pertama ASUS yang dipilih sebagai perangkat pendukung di stasiun luar angkasa.
ASUS membekali laptop ini dengan sertifikasi US Space System Command (SMC-S-016A), jadi buat kalian yang mau jalan jalan ke Mars atau bulan gitu kan, laptop ini udah sanggup tahan dengan perbedaan temperatur & kelembaban yang ada diluar angkasa.
Bukan hanya itu, bodinya dirancang menggunakan aluminium yang dibalut dengan warna eksklusif Zero-G Titanium seperti yang digunakan pada desain stasiun luar angkasa.
Secara dimensi, laptop ini berukuran 31,12 x 22,11 cm, dengan ketebalan di 1,59 cm sama dengan versi core i9nya. Di paket penjualan ASUS juga memberikan paket bernuansa ruang angkasa. Dari mulai packing kardusnya, sampe box penyimpanan chargernya.
Layar
Layar juga keren banget, touchscreen dengan menggunakan panel OLED. Dimensi layarnya emang cuma 14 inch, tapi resolusinya tinggi banget 4K dengan aspect ratio 16:10. Gak cuma itu, color gamut nya juga luas, 100% sRGB. Dengan layar kaya gini sih, kami pastiin udah bisa digunakan di semua kebutuhan, mau content creator, atau designer yang butuh layar dengan akurasi warna yang perfect, pastinya udah oke banget. Layarnya juga udah tersertifikasi Vesa HDR True Black yang bikin konten dengan dukungan HDR bisa ditampilkan dengan dengan sempurna di ultrabook ini.
ASUS juga punya sesuatu yang unik di sisi layar, dengan membekali layar kedua berukuran kecil yang ditempatkan pada bagian covernya, yang bernama Zen Vision. Ukurannya cuma 3,5 inci dengan panel OLED monokrom. Fungsinya memang bukan sebagai pengganti layar utama, tapi lebih untuk menampilkan berbagai animasi kayak waktu, persentase baterai, dan banyak lagi. Meskipun terlihat kayak gimmick doang, tapi unik sih ini, jadi pembeda dengan laptop lain gitu.
Keyboard
Urusan keyboard, ASUS juga menyematkan keyboard ErgoSense yang di develop dengan desain khusus ala Space Edition. Desain ini dirancang agar feel mengetik menjadi lebih nyaman, apalagi jarak antar key nya juga dirancang sangat presisi, gak terlalu lebar, tapi gak terlalu sempit juga. Bahkan kita bisa bilang, ini adalah salah satu ultrabook dengan feel keyboard ternyaman yang pernah kami coba.
Terdapat pula fingerprint scanner yang dibuat menyatu dengan tombol power yang letaknya di sisi kanan atas keyboardnya. Tak hanya itu, touchpadnya juga dilengkapi NumberPad 2.0, yang membuat touchpadnya bisa berubah menjadi number pad hanya dengan satu sentuhan.
Konektivitas & I/O Port
Sebagai ultrabook dengan dimensi tipis, ASUS hanya memberikan laptop ini port I/O yang sedikit. Tapi tenang udah future proof kok, di sisi kiri terdapat 2 thunderbolt 4, dengan 1 HDMI 2.1. Sementara dibagian kanan cuma ada 1 port USB A dan 1 combo audio jack.
Menurut kami, kalau untuk kebutuhan harian sih mestinya sudah cukup ya. Kalau kurang, ya siapin ajah USB dongle tambahan yang bisa kalian beli di ecommerce.
Dan untuk konektivitas nirkabel, ultrabook ini sudah dibekali Wifi 6E Dual Band 2X2 dan Bluetooth 5.0 dengan kecepatan hingga 3 kali lipat, serta mendukung triple band sekaligus untuk optimasi penggunaan WiFi.
Fitur – Webcam & Audio
Dilaptop ini ASUS juga gak ngasih banyak perubahan pada webcam dan audionya. Webcamnya punya resolusi perekaman up to 720p, Sama kayak kebanyakan ultrabook lain, terdapat juga fitur e privacy shutter yang bisa diakses via tombol F10. Kualitasnya juga kami rasa belum se istimewa Expert Book B3 Flip, tapi kami rasa udah cukuplah untuk sekedar aktivitas meeting online yang gak butuh detail tinggi. Terdapat juga fitur AI Noise Canceling yang berfungsi untuk meredam noise yang ada di sekitar kita saat menggunakan mic laptopnya.
Urusan audio, ASUS membekali laptop ini dengan dua speaker Harman/Kardon yang ditempatkan di sisi bawah laptopnya. Terdapat juga software audio enhancement Dolby Access yang dapat digunakan untuk mengkustomisasi karakter audio di laptop ini. Buat sekelas ultrabook, karakter suaranya cukup oke, detailnya dapet, dan suara frekuensi rendah juga masih terdengar nyaman, meski bass kami akui agak kurang nendang.
Storage & Upgradability
ASUS memberikan laptop ini dengan storage 1TB SSD NVMe gen 4 dengan kecepatan yang tergolong kenceng, di 6000an MB/s untuk readnya dan 5000an MB/s untuk writenya.
RAM-nya pun onboard tanpa ada slot memory tambahan yang disediakan. Untuk SKU ini, ASUS kasih RAM dengan kapasitas 16GB LPDDR5 berfrekuensi 4800MHz, yang seharusnya udah cukup si untuk segala aktivitas yang dibutuhkan.
Performa
Lalu gimana urusan performanya? Laptop ini dibekali CPU Intel Core i7 12700H, dengan boos up to 4,7 GHz. Beda dikitlah sama versi i9-nya yang punya boost up to 5.0GHz. Sementara untuk TDP-nya sama-sama punya TDP up to 115 watt.
Diatas kertas, udah terlihat kenceng lah ya, buat seukuran Ultrabook. Pertama kami lakukan pengujian menggunakan Cinebench R23 yang dijalankan sebanyak 10x berturut turut di suhu ruangan 25 derajat celcius, terlihat skor average nya stabil di 12129 point. Ini Ultrabook loh ya, tapi performanya kayak laptop gaming.
Dari pantauan Hwinfo, terlihat rata-rata suhunya ada di 75 derajat dengan suhu max nya sempat menyentuh 97 derajat celcius. Lebih adem dibanding versi Intel Core i9-nya.
Sementara untuk pengujian lain berbasis prosesor seperti PC Mark 10, ultrabook ini jelas punya performa yang diatas rata-rata ultrabook lain. Begitupun pengujian editing kelas ringan hingga menengah, performanya udah mantep lah pokoknya.
Untuk urusan grafis, ultrabook ini dibekali iGPU Intel Iris Xe Graphics dengan 96 EU, yang udah sanggup menjalankan game-game kompetitif macem valorant maupun dota 2. Kalo mau game AAA? jelas kalian mesti pilih-pilih. Karena ya meskipun kenceng, iGPU Iris Xe dari awal bukan ditujukan untuk penggunaan gaming kelas atas.
Ultrabook ini diberi baterai berkapasitas 63 Whr. yang cuma sanggup bertahan sampai 6 jam 34 menit, pengujian dilakukan menggunakan PC Mark 10 modern office dengan konfigurasi best power efficiency, Wifi on dan brightness 50%, 11 12 sih sama versi i9 nya. Kalau ajah laptop ini bisa bertahan sampe 9 jam an, bakal jadi opsi sempurna sih untuk users yang cari ultrabook kenceng. Mungkin karena ini juga, kenapa ultrabook ini gak ngasih label Intel Evo di laptop ini.
Kesimpulan
Kita masuk ke kesimpulan, ultrabook dengan performa kencang memang udah banyak. Tapi ASUS ZenBook 14X OLED Space Edition ini kasih pilihan yang beda dan unik melalui ultrabook space edition ini. Desain futuristik, layar cakep, udah bikin gue jatuh cinta si sama ni laptop.
Apalagi performanya pun gak jauh beda sama versi i9 nya, padahal selisih harganya bisa sampe 4 jutaan loh saat kami cek di marketplace. Tapi tentu ini bukan laptop sempurna, ada beberapa kekurangan yang harus kalian pertimbangkan juga. Salah satunya adalah daya tahan baterainya yang kami rasa agak kurang untuk sekelas ultrabook. Kalau gak masalah dengan itu? Ya just take this, ini jadi salah satu ultrabook yang keren di harga 24 jutaan menurut kami.