Pada Snapdragon Technology Summit 2022, Qualcomm memperkenalkan custom SoC terbaru bernama Qualcomm Oryon. SoC baru ini ditunjukkan untuk platform Windows Arm masa depan.
Qualcomm Oryon Akan Kuasai Market Laptop
Tahun 2022 menjadi tahun yang sangat ramai dengan teknologi-teknologi baru yang diperkenalkan Qualcomm. Mulai dari SoC mobile Snapdragon 8 Gen 2 sampai beberapa lineup SoC untuk market laptop seperti Snapdragon 7cx.
Qualcomm Oryon sendiri merupakan sebuah CPU yang akan menggantikan CPU Kryo yang telah digunakan SoC arm semenjak tahun 2015. Tentu ada beberapa alasan fundamental yang membuat berubahnya nama CPU ini mulai dari roadmap hingga ambisi Qualcomm di 2023.
Alasan Mengapa Kryo Diganti
Untuk memahami alasannya, mungkin kalian harus mengetahui terlebih dahulu soal pembuatan SoC berplatform ARM. Pertama, pabrikan dalam hal ini Qualcomm harus membeli desain/lisensi CPU Arm Cortex yang telah tersedia, ataupun kedua harus merancang CPU dari 0.
Meskipun secara teknis Qualcomm adalah pemegang lisensi Arm semenjak CPU Krait pada CPU Arm Cortex A & X series. Harus diakui bahwa Qualcomm tetap membutuhkan sebuah platform kustom mereka sendiri agar dapat membangun ekosistem yang sustainable kedepan.
Akhirnya, munculah custom CPU Kryo yang sangat melegenda, meskipun butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa membuat Kryo jadi raja di SoC mobile. Harus diakui, ini salah satu langkah paling tepat dilakukan Qualcomm saat itu.
CPU Oryon Lahir Dipusaran Konflik Bersama Apple
Oryon sebenarnya adalah sebuah CPU yang lahir dari inovasi para engineer di Nuvia, sebuah perusahaan chip yang telah dibeli Qualcomm seharga $1.4 miliar pada awal tahun 2021.
Nuvia sendiri didirikan oleh mantan engineer Apple Gerard Williams (sekarang Senior VP of Engineering Qualcomm). Serta mantan System Architecture di Google John Bruno, pada tahun 2019.
Qualcomm membeli perusahaan tersebut secara khusus karena rancangan CPU kustomnya yang dianggap akan jadi masa depan.
Saat berkarir di Apple, Gerard pun berpengalaman dalam berbagai perancangan SoC Apple Bionic A series. Pada 2019 pun Apple berusaha menuntut Gerard dengan menyatakan bahwa ia mulai mengerjakan project Nuvia saat bekerja di Apple.
Baca juga: