ARM akhirnya mengumumkan Immortalis G715, ini merupakan GPU pertama mereka yang mendukung fitur Ray Tracing. Untuk yang belum kenal, ray tracing adalah teknik rendering grafis yang memanfaatkan lajur cahaya untuk menghadirkan kualitas gambar yang realistis.
Immortalis GPU Membawa Era Baru Mobile Gaming
Arm telah menyebutkan bahwa blok raytracing di GPU Immortalis hanya membutuhkan sekitar 4% dari area core shader. Arm juga memberikan peningkatan hingga 300% yang diklaim lebih dari raytracing berbasis software, tentu ini jelas sebuah peningkatan performa yang amat signifikan.
Selain itu, GPU Immortalis juga merupakan GPU Valhall generasi keempat yang memberikan peningkatan performa dan efisiensi sekitar 15% dibandingkan generasi sebelumnya. Serta ARM juga mengklaim terdapat peningkatan signifikan dari sisi machine learning yang mempengaruhi kemampuan computational photography.
GPU Lain dengan Kemampuan Serupa
Immortalis G715 akan hadir dengan 10 sampai 16 shader core, serta akan membawa dukungan variable rate shading. Selain itu Arm juga menawarkan GPU Mali G715 yang memiliki performa identik dengan GPU Immortalis G715 tetapi minus kemampuan ray tracing, dan hanya memiliki 7 sampai 9 shader core.
Arm sendiri menyatakan bahwa lahirnya GPU Immortalis ini merupakan sebuah capaian yang mengesankan. Tapi tentunya kita harus menunggu bagaimana optimalnya GPU ini di smartphone smartphone masa mendatang agar manfaat dari adanya teknologi baru ini bisa dirasakan oleh banyak orang.
Sekilas Tentang Arm
ARM merupakan arsitektur prosesor 32-bit RISC yang dikembangkan oleh ARM Limited. Dikenal sebagai Advanced RISC Machine di mana sebelumnya dikenal sebagai Acorn RISC Machine. Pada awalnya merupakan prosesor desktop yang sekarang didominasi oleh keluarga x86.
Namun desain yang sederhana membuat prosesor ARM cocok untuk aplikasi berdaya rendah. Hal ini membuat prosesor ARM mendominasi pasar elektronik seluler dan sistem terbenam di mana membutuhkan daya dan harga yang rendah.
Pada tahun 2007, sekitar 98% dari satu miliar telepon genggam yang terjual menggunakan setidaknya satu buah prosesor ARM. Pada tahun 2009, prosesor ARM mendominasi sekitar 90% dari keseluruhan pasar prosesor 32-bit RISC.
Prosesor ARM digunakan di berbagai bidang seperti elektronik umum. Termasuk PDA, ponsel, media player, music player, game konsol genggam, kalkulator dan periferal komputer seperti hard disk drive dan router.
Lisensi arsitektur ARM dimiliki oleh Alcatel, Atmel, Broadcom, Cirrus Logic, Digital Equipment Corporation, Freescale, Intel melalui DEC, LG, Marvell Technology Group, NEC, NVIDIA, NXP Semiconductors, OKI, Quallcomm, Samsung, VLSI Technology, Yamah dan ZiiLABS.
Baca juga: