Pernah gak sih kalian waktu edit foto di laptop hasil pewarnaan nya itu sebenarnya sudah sesuai sama yang di mau, tapi pas kalian buka foto tersebut di handphone eh warnanya malah jauh banget berbeda. Terlalu pucat atau justru terlalu pekat? Apa mungkin karena color gamut atau hal lain?
Apa Itu Color Gamut
Color Gamut sendiri merupakan rentang warna dalam spektrum warna yang dihasilkan oleh perangkat tertentu sehingga dapat dilihat dan diidentifikasi oleh mata manusia.
Nah Gambar ini merupakan diagram kromatik yang diciptakan oleh (International Commission on Illumination) pada tahun 1931. Perlu kalian tau, organisasi ini merupakan komisi internasional tentang ruang cahaya, penerangan, dan warna yang dibentuk pada tahun 1913.
Balik ke pembahasan diagram nya, diagram kromatik tersebut merupakan contoh sistem warna paling mendasar yang digunakan oleh monitor dengan menampilkan gambar menggunakan sistem warna RGB (red, green, blue).
Rentang warna yang dapat dihasilkan oleh sebuah monitor dalam diagram tersebut ditampilkan dalam garis koordinat x dan y yang membentuk garis segitiga. Yang mana garis koordinat segitiga tersebut mencakup area warna merah, hijau, dan biru.
Kira-kira seperti itulah ya cakupan area dari ruang warna RGB yang digunakan oleh monitor atau laptop atau handphone kalian. Makin luas cakupannya, semakin baik juga kualitas warna yang dihasilkan dari perangkat tersebut.
sRGB
Semoga temen temen udah mulai paham ya urusan color gamut. Kali ini kita bahas bawahannya, yaitu sRGB. sRGB sendiri adalah standar warna yang paling umum digunakan oleh banyak perangkat saat ini untuk menampilkan gambar.
Contohnya pada perangkat seperti monitor, laptop, handphone, dan banyak perangkat lain. sRGB sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Microsoft dan HP pada tahun 1996 dan digunakan sebagai sistem warna default perangkat Windows untuk semua platform yang didukungnya.
Cakupan warna dari sRGB sendiri memiliki cakupan warna paling kecil dibandingkan dengan cakupan standar warna yang lain. Namun profil warna sRGB ini sudah disupport oleh semua perangkat display yang ada saat ini, sehingga memiliki dukungan kompabilitas yang tak terbatas untuk para produsen.
Adobe RGB
Selanjutnya ada Adobe RGB. Adobe RGB ini merupakan color profile yang mempunyai cakupan warna lebih luas daripada sRGB. Sesuai namanya, Adobe RGB ini dirancang oleh perusahaan Adobe untuk mengatasi kekurangan yang ada pada sRGB.
Adobe RGB ini cocok digunakan oleh para desainer ataupun fotografer untuk kebutuhan desain grafis, terutama untuk media cetak (printing). Foto yang dicetak dengan menggunakan profil warna Adobe RGB pun akan terlihat “lebih hidup” dengan kombinasi warna yang lebih “vibrant”.
NTSC
Selanjutnya ada NTSC, NTSC adalah singkatan dari National Television Standards Committee yang dibentuk pada tahun 1953. Sesuai dengan namanya, standar warna NTSC ini pada awalnya dikembangkan untuk televisi.
Adapun secara teori NTSC ini merupakan ruang warna yang dikembangkan untuk rentang warna yang bisa ditangkap oleh mata manusia secara langsung. NTSC ini juga jadi satu-satunya perwakilan color profile warna yang bisa dilihat dan dibedakan oleh mata manusia secara langsung di monitor.
Pada zamannya, jenis TV yang paling umum digunakan adalah jenis CRT monitor. Atau yang biasa kita kenal sebagai monitor tabung. TV tabung sendiri dikenal tidak stabil dan sangat tidak akurat dalam menampilkan warna.
Oleh karena itu, NTSC mengalami penyesuaian pada tahun 1976 oleh European Broadcasting Union (EBU). Saat ini, NTSC yang baru dikenal dengan nama 72% NTSC, yang didasarkan pada teknologi TV LED yang lebih maju dan stabil.
Nilai 72% artinya mencakup 72% dari warna yang ada pada NTSC asli yang pertama kali dibuat pada tahun 1953.
DCI-P3
Yang terakhir ada DCI-P3 atau Digital Cinema Initiatives – Protocol 3. Color profile ini dikembangkan untuk kebutuhan industri cinema digital dan film bioskop.
Penggagasnya adalah perusahaan studio film layar lebar ternama seperti Warner Bros, Metro Goldwyn Mayer, Twentieth Century Fox Film, Universal Studios dan SONY Pictures Entertainment. DCI-P3 sendiri merupakan color profile yang mempunyai cakupan warna 25% lebih banyak dari sRGB.
DCI-P3 sendiri dari awal dikembangkan atas dasar kebutuhan industri digital yang makin masif. Pertama color profile ini dibuat ketika orang-orang sudah mulai banyak menonton film dari platform yang berbeda, seperti smartphone, tablet, atau laptop.
Perancangan color profile ini diciptakan untuk bisa memaksimalkan kenyamanan para pengguna saat menikmati konten multimedia menggunakan perangkat-perangkat tersebut dalam hal ini laptop, tablet, smartphone atau bahkan PC.
Baca juga: