Untuk kebutuhan belajar dan bekerja sehari-hari, Acer meluncurkan seri Swift 1 Fresh yang ditawarkan dengan harga murah. Penamaan Fresh sendiri menegaskan bahwa ini merupakan generasi terbaru di kelas entry level dari seri Swift. Dan biar kata murah, fiturnya gak sembarangan. Yang pasti laptop ini udah pake prosesor generasi terbaru. Untuk lebih lengkapnya, yuk kita liat tabel spesifikasinya lebih dahulu.
Spesifikasi
Desain
Swift 1 ini punya tampilan yang jadi ciri khas umum dari seri Swift itu sendiri yaitu minimalis. Apalagi pilihan warnanya yang terdiri dari Pure Silver, Sakura Pink, dan Safari Gold, bikin tampilannya tambah stylish. Sementara unit yang kami uji ini memiliki warna pure silver.
Hampir seluruh bodinya menggunakan bahan dari alumunium alloy yang kokoh tapi ringan. Bagian covernya polos dan hanya ada tulisan Acer di tengahnya. Sementara hinge-nya ada dua, di sisi kiri dan kanan. Dan saat layar dibuka, hinge ini akan mengangkat bodi bawah laptop sehingga ada sedikit celah di bagian bawah. Acer sendiri menyebut desain ini dengan elevated hinge design. Sayangnya, hinge ini tidak bisa dibuka hanya dengan satu tangan saja.
Bodi Swift 1 ini tidak menyediakan lubang exhaust. Ini dikarenakan sistem pendinginnya tanpa kipas alias fan-less. Jadi selain bikin bodi laptop seluruhnya tertutup, juga bikin laptop lebih hening.
Desain layarnya memiliki bezel tipis di sisi kiri kanan dan atasnya. Meski bukan yang paling tipis, tapi di kelasnya ukuran bezel ini bikin layar 14 inci keliatan lebih lega dengan screen to body rationya mencapai 83%.
Bodi bagian dalam punya warna sama yaitu silver dan tombol keyboardnya tampil dengan warna hitam sehingga terlihat jelas. Area palmrest cukup lega dengan touchpad di tengah.Sementara ada sensor fingerprint di sisi kanan palmrest.
Dimensi
Swift 1 ini masuk dalam kategori thin & light yang artinya punya dimensi tipis serta bobot ringan. Untuk ukurannya mempunyai lebar 32.28 cm, panjangnya hanya 21.22 cm, dan ketebalannya kurang dari 1.5 cm, tepatnya hanya 1.495 cm. Dengan dimensi se-compact itu, laptop ini memiliki bobot yang hanya 1.3 kg saja. Walaupun ringan, tapi berkat penggunaan material aluminium membuat build quality laptop ini tetap solid dan tetap nyaman ditenteng kemana-mana.
Layar
Nah ini yang keren. Biasanya laptop murah cuma dikasih layar panel TN. Resolusi juga kebanyakan masih HD. Di Swift 1 ini, Acer kasih layar panel IPS dan resolusinya udah full HD. Dengan viewing angle lebih luas, bikin layarnya tetap asik untuk diliat dari sisi kiri atau kanan. Cocok lah buat nonton filem bareng-bareng. Pas kami cek pake Hwinfo, panel layarnya bikinan Chi Mei dengan seri N140HCA-EAC. Dan saat dikalibrasi, hasilnya punya color gamut 65% sRGB, 47% NTSC, 49% AdobeRGB, 48% P3.
Keyboard
Keyboard-nya punya desain simple dan gak jauh beda sama seri Swift lainnya. Tidak ada area numpad maupun tombol shortcut tambahan. Beberapa penempatan tombol dibuat agak beda. Misalnya saja tombol page up dan page down yang terletak berdekatan dengan tombol panah.
Tombol Power menyatu dengan tombol keyboard dengan posisi di ujung kanan atas. Tapi jangan kuatir, karena jika salah tertekan, laptop tidak akan langsung mati kok. Kalo mau matiin laptop, tombol Powernya mesti ditekan agak lama.
Menariknya, tombol keyboard sudah pake backlit warna putih. Jadi gak masalah kalau mau ngetik di tempat gelap. Sayang, tombol Caps Lock-nya gak punya penanda berupa led kecil saat aktif. Fungsi Fn Lock juga absen disini. Sementara, tombol-tombolnya punya feel yang enak ditekan. Cocok buat ngetik-ngetik pas ngerjain tugas.
Touchpad dan Fingerprint
Ukuran touchpadnya cukup besar tapi masih nyisain ruang buat sandaran tangan di sisi-sisinya. Tanpa dedicated button, area klik kiri dan kanannya agak berat. Tapi kalau sudah terbiasa sih gak terlalu jadi masalah. Untuk landasannya licin dan lancar buat navigasi. Dan tentunya sudah dukung muti gesture sampai empat jari.
Oiya, yang menarik, laptop ini memberikan sensor fingerpint. Posisinya ada di kanan atas area palm rest. Tepatnya di bawah tombol panah. Ukurannya kecil persegi panjang. Tapi sensornya agak ke dalam. Jadi kalo mau nempelin jari harus agak ditekan agar nempel di sensor. Semantara untuk respon sensornya udah bagus dan cepat. Kami gak nemuin masalah disini.
Webcam
Webcam yang terdapat pada laptop ini mempunyai spesifikasi tergolong standar. Webcam yang diapit oleh dua microphone ini memiliki resolusi 720p dengan aspect ratio 16:9 dan frame rate mentok di 30 fps.
Untuk hasilnya webcamnya lumayan bagus dengan pencahayaan yang cukup. Pergerakan saat menangkap obyeknya juga lancar. Untuk masalah detail biasa-biasa saja seperti webcam pada umumnya. Tapi yang pasti udah cukup baik buat aktivitas meeting online.
Baterai
Laptop ini ditenagai oleh baterai berkapasitas 44Wh. Kapasitas ini terbilang kecil tapi pas. Karena digunakan pada laptop entry level yang tentu saja konsumsi dayanya gak serakus laptop gaming. Acer sendiri mengklaim baterainya mampu bertahan sampai 15 jam. Tapi pengujian kami baterai bertahan hingga 11 jam lebih. Pengujian menggunakan PCMark 10 Modern Office dengan skenario power saving menyala, backlit keyboard dimatikan dan brightness diatur ke level 50%.
Secara umum, daya tahan baterainya terbilang lama. Karena PCMark mensimulasikan penggunaan aktivitas sehari-hari kayak presentasi, ngetik, sampai video conference. Jadi waktu 11 jam lebih tentu aja udah cukup asik pas laptop dibawa ke tempat yang gak ada colokan listriknya. Sementara untuk adapter 45 watt-nya punya ukuran kecil. Jadi gak repotlah kalau emang mesti dibawa juga.
I/O Port
I/O Port yang terdapat pada laptop ini lumayan lengkap untuk ukuran laptop entry-level, secara berurutan di sebelah kiri ada port adapter DC-in, HDMI, USB 3.2 Type-A dengan dukungan power-off USB charging, dan USB Type-C tanpa dukungan Thunderbolt. Lanjut ke sebelah kanan, ada Kensington lock, LED indikator, USB 3.2 Type-A, dan combo audio port. Tidak ada SD Card reader disini, jadi cukup gunakan SD card reader eksternal jika dibutuhkan.
Storage
Buat laptop murah, digunakannya SSD berukuran besar jadi nilai plus buat kami. Pada pengujian, skor bacanya sekitar 2000-an MB/s. Kecepatan ini tentu jauh lebih kencang dibanding HDD. Apalagi kapasitas 512 GB cocok buat pasang banyak software dan juga nyimpen data-data berukuran besar.
Upgradability
Sebagai laptop murah, opsi upgrade emang lebih terbatas. Untuk RAM, Acer gak kasih pilihan buat upgrade. Karena RAM utama yang 4GB-nya disolder dan gak dikasih slot kosong lain. Sayang sih, padahal kalo bisa nambah jadi 8GB, pasti jadi lebih menarik. Untuk slot storage juga cuma ada 1 disini dan sudah terisi.
Audio
Di sektor audio laptop ini hanya mengandalkan dua buah speaker yang terletak di bagian bawah tanpa adanya software tuning audio. Pas di setel ke 100%, suaranya memang gak terlalu keras, tapi sudah cukup untuk digunakan dikamar atau ruang kecil. Suaranya cukup bening dan jernih saat mendengar musik. Trebelnya terdengar baik dan tidak berlebihan, sementara bassnya memang minimalis tapi dengan trebel yang bagus, suaranya jadi tidak terdengar cempreng. Cukup enjoyable lah.
Software
Di bagian software, Acer menyematkan Care Center pada laptop ini. Software tersebut berguna untuk hardware diagnostic, recovery OS, hingga cek serial number pada laptop ini. Untuk power option pada laptop ini kami menyarankan menggunakan preset yang diberikan dari windows.
Suhu
Di sektor desain tadi kami sempat menyebutkan kalau laptop ini tidak memiliki lubang exhaust untuk mengeluarkan udara panas dari dalam laptop ini, hal ini dikarenakan laptop ini memiliki sistem pendingin fan-less, tidak menggunakan kipas, alias passive cooling yang hanya mengandalkan sebuah heatpipe tembaga yang cukup besar. Walaupun tidak menggunakan kipas atau fan, tapi sistem pendingin pada laptop ini harus diapresiasi. Hal ini dikarenakan suhu yang dihasilkan oleh laptop ini tergolong sangat adem, yaitu rata-rata hanya di 60 derajat celcius, tanpa menghasilkan titik panas di area keyboardnya. Hasil tersebut kami dapatkan dengan melakukan uji stress test dengan menggunakan AIDA64 selama 15 menit.
Performa
Swift 1 memang diperuntukkan bagi aktivitas komputasi yang ringan-ringan aja. Ini udah keliatan dari spesifikasi yang dipakainya. Berbekal Intel Pentium Silver N6000 yang ditandem dengan RAM 4GB. Ekspektasi yang didapat dari spesifikasi ini jelas jangan terlalu tinggi. Namun dari pengujian kami, performanya cukup bagus. Karena pada Cinebench R15, skornya diatas ASUS VivoBook A412FA yang pakai Intel Pentium Gold 5405U yang memang masih memiliki konfigurasi dual core. Begitu pada pada pengujian Handbrake x264 yang lebih tinggi pada Intel Pentium Silver.
Tapi kalau melihat performa GPU-nya, Pentium Silver N6000 yang pakai Intel UHD Graphics G1 masih kalah dengan Pentium Gold 5405U yang pakai Intel UHD Graphics 610. Meski dua-duanya sama-sama tidak cocok digunakan buat main game.
Dengan hasil pengujian ini bisa disimpulkan bahwa laptop dengan Intel Pentium Silver ini cocok untuk menjalankan aplikasi berbasis office ataupun menjalankan file multimedia definisi tinggi. Diluar itu, performanya memang kurang bertenaga. Ya, sesuailah dengan peruntukkannya. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada tabel berikut ini.
Kesimpulan
Nah, buat yang penasaran sama harganya. Acer Swift 1 yang punya seri lengkap SF114-34 ini dibanderol dengan harga 6 juta 699 ribu rupiah. Biar harganya cuma 6 jutaan, tapi banyak fitur yang kami suka. Pertama, desainnya yang mirip sama seri diatasnya yaitu Swift 3. Jadi meski murah, tampangnya tetap ok. Terus layarnya juga udah pake panel IPS resolusi full HD 14 inci Tampilan gambar lebih tajam dan lebih bagus. Viewing angle juga luas. Jadi selain enak buat ketak ketik, juga asik buat nonton pilem.
Keyboardnya udah backlit dan storage-nya juga mantap, karena pake SSD yang kenceng dan kapasitas mayan gede 512GB. Selain itu. Baterainya juga mantap. Buat ketak ketik sambil presentasi atau nonton film, 10 jam lebih mah masih kuat lah.
Oiya, untuk dukungan WiFi-nya udah versi WiFi 6 yang lebih kenceng dan stabil. Buat yang mentingin perlindungan akses ke Windows, udah ada juga sensor fingerprint.
Dan pastinya, selain dapet Windows Ori, Acer juga kasih Microsoft Office Home and Student 2019 senilai Rp1.799.000 yang bisa dipakai seumur hidup, gratisssss…. Mantap kan.
Nah, karena harganya murah, wajar lah ada kekurangannya. Yang kami kurang suka yaitu dukungan RAM yang cuma 4GB dan disolder. Jadi gak bisa ditambah lagi. Sementara kekurangan minor kayak touchpad yang agak keras, atau engsel yang gak bisa bikin laptop dibuka pake satu tangan, tidak terlalu jadi masalah buat kami.