Beberapa hari lalu, muncul berita yang cukup menghebohkan dimana seseorang yang mengendarai mobil di Duren Sawit, Jakarta Timur menodongkan senjata ke seorang pengendara motor setelah terjadi kecelakaan. Setelah ditelusuri, tersangka dalam kasus penodongan itu adalah Muhammad Farid Andika (MFA). Dia adalah CEO dari salah satu start up Indonesia, Restock.id.
Kecelakaan terjadi di jalan Kolonel Sugiono, Duren Sawit, Jakarta Selatan pada tanggal 2 April 2021. Kejadian terjadi pada pukul 01.00 WIB saat MFA melintas di perempatan jalan dengan kondisi trafic light berwana merah. Saat itu ia sempat menyenggol salah satu pengendara motor wanita.
Bukannya meminta maaf dan merasa bersalah, MFA justru termakan emosi dan menodong senjata api kepada pengendara lain. Kejadian itu sontak menarik perhatian pengendara lain, salah satunya adalah pengemudi ojek online yang langsung merekam dan memviralkan kejadian tersebut. Setelah kejadian tersebut MFA langsung pergi begitu saja.
Ditlantas Metro Jaya yang menyelidiki kasus ini mengungkap identitas dari pelaku dan diketahui bahwa pemilik mobil tersebut adalah MFA. Pelaku diduga tinggal di Patal Senayan. Tetapi, saat tim kepolisian bergerak menuju rumah pelaku untuk dilakukan penangkapan pelaku tidak ada di tempat. Atas informasi dari orang tua pelaku, akhirnya diketahui bahwa pelaku bersembunyi di parkiran mall di Jakarta Selatan.
Saat memberikan keterangan, MFA mengaku takut karena banyaknya orang yang mengerumuni mobilnya setelah kejadian. Oleh karena itu MFA mengeluarkan senjata api yang dibawanya agar dapat pergi dari tempat tersebut. Saat ini tersangka sudah ditahan di Polda Metro Jaya dan sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kejadian tersebut.
Akibat kasus ini, Restock.id mendapat review bomb di Google Play Store. Review bomb seperti ini sering terjadi di dunia digital dengan banyaknya review negatif terhadap sebuah produk digital di marketplace akibat kekecewaan netizen.
Saat ini, Restock.id telah menunjuk Tiar Nabilla Karbala untuk menjadi CEO setelah penahanan dan pengunduran diri dari MFA sebagai CEO. Pergantian ini efektif per tanggal 3 April 2021. Hingga saat ini kasus MFA masih diselidiki oleh kepolisian.