Perlahan harga smartphone kian meningkat. Mungkin kita berpikir itu adalah efek samping dari inflasi. Berbagai smartphone menggunakan prosesor dari beberapa produsen yang berbeda.
Kita menyadari bahwa mayoritas perangkat pintar yang ditenagai dengan prosesor Qualcomm memiliki harga yang jauh lebih tinggi daripada yang lain. Tidak heran, sekarang produsen seperti Apple sudah mengembangkan chip independen berbasis ARM yakni M1. Sedangkan Samsung, masih masih mengembangkan chipnya sendiri yakni Exynos dengan bantuan AMD.
Penguasaan Qualcomm dalam pasar prosesor smartphone tentunya menjadi lampu merah. Sekarang, Qualcomm sekarang menghadapi tuntutan hukum konsumen yang dapat membuatnya dipaksa untuk memberi kompensasi kepada pemilik telepon Inggris.
Asosiasi konsumen terkemuka negara yang mana? menuntut pembuat chip Snapdragon tersebut membayar denda sebesar 482,5 juta pound sebagai ganti rugi karena diduga melanggar undang-undang persaingan.
Qualcomm diklaim menggunakan dominasinya di pasar lisensi paten dan prosesor dengan membebankan biaya besar kepada Apple dan Samsung untuk mendapat lisensi teknologinya. Akibatnya, konsumen dirugikan dalam bentuk harga smartphone yang lebih tinggi. Qualcomm membantah tuduhan tersebut.
“Seperti yang diketahui para penggugat, klaim mereka secara efektif dihentikan musim panas lalu oleh panel hakim dengan suara bulat di Pengadilan Banding Ninth Circuit di Amerika Serikat,” kata juru bicara perusahaan kepada BBC News, merujuk pada gugatan FTC untuk praktik yang tidak adil. dari 2017 yang diberhentikan tahun lalu.
Tantangan terbaru menggemakan tindakan hukum yang telah menghantui raksasa chip yang terkepung selama beberapa tahun terakhir. Sementara $ 683 juta mewakili sedikit lebih dari 2,8 persen dari pendapatan Qualcomm pada tahun 2020, perusahaan tersebut telah berjuang untuk membebaskan dirinya dari publisitas buruk yang diakibatkan oleh denda dan masalah litigasi.
Di Asia saja, Qualcomm sebelumnya telah dikenakan hukuman antitrust di Cina, Korea dan Taiwan yang berjumlah lebih dari $ 2,6 miliar. Kita berharap Indonesia juga melakukan hal yang sama, untuk menekan harga smartphone dan menguntungkan para konsumen nusantara.
Apakah dengan hukuman dari meja hijau seperti ini membantu penekanan harga smartphone? Semoga saja iya.