Laptop ini memang refresh nya dari seri ux370, menjadi seri UX371, tapi perubahan dari desainya kerasa sekali dan sangat futuristik. Menggunakan prosesor Intel, tentu aja yang dipakainya generasi ke-11, Tiger Lake dan sudah mengusung Intel Evo.
Punya moto Exceptional Experience, Anywhere, laptop dengan Intel Evo merupakan perangkat yang telah divalidasi Intel memenuhi persyaratan edisi kedua Project Athena seperti pada KEI (Key Experience Indicator) untuk daya tahan baterai yang lebih panjang dan kecepatan menyala dari mode Sleep di bawah 1 detik. Untuk lebih jelas, berikut spesifikasinya:
Spesifikasi
Desain
Seri ZenBook memang punya desain lebih premium. Laptop ini emang dirancang untuk pengguna yang aktif dan sering menggunakannya di luar ruangan. Makanya bentuknya dibikin ringkas. Sebagai laptop convertibel atau juga biasa disebut dengan laptop 2-in-1, layarnya bisa ditekuk sampe 360 derajat.
Saat diposisikan sebagai laptop, hinge-nya membuat posisi keyboard agak sedikit terangkat demi kenyaman saat ngetik dan juga untuk sirkulasi udara dari bawah. Karena laptop ini tipis, airhole-nya hanya ada di sisi belakang.
Cover laptop ini terdapat logo reflektif ASUS yang dikelilingi pola melingkar. Untuk menambah kesan premium, ASUS menambahkan desain ekstra berupa garis yang disebut Red Copper mengelilingi bodinya. Sedangkan pada warna laptop ini, ASUS menyebutnya dengan warna Jade Black pada seluruh bagian chassis-nya.
Selain itu, hampir seluruh material yang digunakan pada chassis ini terbuat dari bahan metal, sehingga terkesan kokoh. Biar pengguna makin nyaman, ASUS menyebutkan bahwa laptop ini sudah mendapatkan sertifikasi military grade yang membuatnya tahan terhadap beberapa jenis guncangan, benturan, sampai kondisi suhu ekstrem.
Dimensi
Dengan penamaan menggunakan seri S yang artinya slim, laptop ini memang punya ketebalan yang cukup slim, cuma 11,9mm atau sekitar 1,2 cm aja. Sementara panjangnya cuma 30,5 cm dan lebar 21,1 cm. Untuk bobotnya juga ringan, cuma 1,2 kg, emang bukan yang paling enteng, tapi kisaran 1 kg itu udah enteng banget dan gak bakal bikin pegel kalo dibawa-bawa dalam tas.
Layar
ASUS memberikan layar yang keren banget. Sebagai laptop konvertibel, tentu saja sudah digunakan panel layar sentuh. Dengan ukuran 13,3 inci, resolusi yang dimilikinya yaitu 4K atau 3840×2160 pixel. Udah gitu pake panel OLED bikinan Samsung yang kita tahu salah satu panel yang terbaik. Gak cuma itu, layarnya punya tingkat kecerahan 400 nits.
Untuk color gamutnya setelah kami cek pake Spyder, hasilnya mendapatkan color gamut sRGB 100%, NTSC-nya 97%, terus Adobe RGB 100%, dan DCI P3 97%. Ini merupakan spesifikasi layar paling tinggi yang pernah kami uji selama ini. Tampilannya terang dengan warna yang tajam. Cocok banget buat content creation yang butuh akurasi warna tinggi, kayak para fotografer profesional, komikus, atau ilustrator.
Layarnya juga sudah disertifikasi TÜV Rheinland yang memberikan perlindungan untuk kesehatan mata terutama saat laptop digunakan dalam waktu lama. Tidak ketinggalan juga sertifikasi Validasi Pantone yang artinya warna pada layar ini sudah memenuhi standar dari pantone itu sendiri
Oiya, seperti diketahui panel OLED memiliki kelemahan screen burn in, karena gambar yang tidak bergerak. Untuk mencegahnya, ASUS menyertakan fitur yang namanya ASUS OLED Care. Fitur ini akan mencegah screen burn in saat layar sedang dalam keadaan idle. Jadi mirip screen saver jaman dulu lah kalau kalian masih ingat.
Stylus
Karena bisa difungsikan sebagai tablet, tidak ketinggalan disertakan stylus buat coret-coret di layarnya. Stylus ini mengalami peningkatan kenyamanan karena punya 4096 pressure level yang bikin daya tekan ujung penanya bisa diatur tingkat ketebalan saat menulis. Ini juga bikin enak pas ngegambar. Gak ketinggalan di sisi stylusnya ada tombol fisik buat beberapa fungsi.
Keyboard
Laptop ini menggunakan desain yang disebut ASUS dengan edge-to-edge. Artinya, layout keyboard dibuat hingga mepet ke posisi kiri dan kanan. Selain bikin dimensi jadi makin ramping, ini juga bikin jarak antar tombol lebih renggang. Jadi makin lega bikin ngetik lebih enak dan nyaman. Tombolnya juga punya travel key yang enak ditekan.
Malah di sisi kanan ASUS masih memberikan tombol Home, PgUp, PgDn, dan End secara tersendiri dengan posisi vertikal. Sayangnya tombol panahnya kecil banget. Jadi berasa kurang nyaman aja mencetnya. Kami juga suka adanya indikator tombol Caps Lock yang akan menyala sebagai penanda saat diaktifkan. Dan gak ketinggalan backlit warna putih yang punya dua tingkat kecerahan pada tombol keyboardnya.
Touchpad
ASUS mulai sering menggunakan fitur NumberPad sebagai pengganti tombol fisik numpad. NumPad ini adanya di touchpad dan mengaktifkannya dengan cara menekan ikon yang ada di pojok kanan atas selama 1 detik. Nantinya Numpad akan menyala dan memiliki dua tingkat kecerahan dengan cara menekan ikon di sisi kiri atas. Saat numberpad aktif, fungsi touchpad pun masih aktif.
Masih ada fungsi lain pada touchpad ini yaitu untuk mengaktifkan fungsi calculator dengan cara slide ikon kiri atas tersebut. Sementara untuk touchpadnya sendiri tidak menyertakan dedicated button. Landasannya enak buat navigasi, begitu juga buat klik kiri dan kanan. Gak ketinggalan penggunaan multi gesture hingga 4 jari juga sudah bisa di touchpadnya.
Webcam
Bezel layar bagian atas memang tipis, tapi ASUS masih bisa menempatkan webcam disitu. Untuk resolusinya 720p dengan aspect ratio 16:9 dan frame rate 30 fps. Disebelahnya terdapat juga infra red untuk mendeteksi wajah. Ini dikarenakan udah support Windows Hello. Jadi kalian bisa buka layar menggunakan fitur Face Recognition. Pengujian kami menunjukkan bahwa responnya cukup cepat, bahkan dalam ruangan yang agak redup.
Ini jadi pilihan asik dan mudah tanpa harus memasukkan password atau PIN saat hendak membuka layar yang terkunci. Untuk kualitas kameranya udah tergolong cukup bagus, dan nyaman buat nge-zoom atau video call. Kalo noise sih emang masih ada, tapi dimaklumi banget karena kemampuan webcam ya memang gitu-gitu aja.
Audio
Laptop ini menggunakan dua speaker yang terdapat di bagian bawah. Tapi posisinya di bagian depan, bukan di samping kayak biasanya. Disini ASUS bekerja sama dengan Harman Kardon, jadi suaranya memang terasa lebih beda. Suaranya cukup lantang saat disetel ke volume 100%. Suara treble cukup baik dan tidak cempreng sedangkan bass-nya memang lebih minimalis. Wajarlah karena hanya punya dua speaker tanpa subwoofer. Yang menariknya, ASUS menambahkan fitur AI noise canceling pada mikrofonnya. Fitur ini cukup bisa meredam suara di latar belakang dan memperjelas suara saat sedang video conference.
Storage
Laptop ini pakai satu storage SSD dengan kapasitas 1 TB. Gak cuma itu, kecepatan baca dan tulisnya juga kencang berkat SSD M.2 NVMe nya yang menggunakan PCIe 3.0 x4. Ini juga terbukti pas kami benchmark pake Crystal Disk Mark, skor baca rata-rata mencapai angka 3000-an MB/s dan tulis rata-rata 2000-an MB/s. cukup kencang walaupun bukan yang terbaik.
Baterai
Kapasitas baterai yang dimiliki sebesar 67 Wh. Dan pada pengujian yang kami lakukan, baterainya bertahan sampai 9 jam 10 menit. Ini memang sedikit lebih rendah dibanding klaim ASUS yang menyebutkan bisa bertahan hingga 10 jam. Tapi selisih waktunya masih bisa dimaklumi kok, soalnya bisa jadi skenario pengujiannya berbeda.
Skenario pengujian kami sendiri seperti biasa menggunakan PCMark 10 Modern Office dengan mode Power Saving menyala, WiFi dimatikan dan brightness diatur ke kondisi 50%. Oiya, adaptornya sendiri berukuran kotak gak terlalu besar dan punya daya 65 watt. Menggunakan konektor USB type-C yang support fitur pengisian cepat.
Konektivitas
Desainnya yang tipis memang sedikit mengorbankan konektivitas di laptop ini. Disisi kiri hanya ada HDMI dan dua port USB type-C. Dua port USB ini semuanya mendukung Thunderbolt 4 dan salah satunya juga berfungsi sebagai DC-in. Sedangkan di sisi kanan hanya ada USB type-A dan tombol Power.
Karena berfungsi juga sebagai tablet, namun kami tidak menjumpai tombol fisik untuk volume dan tidak ada jack audio 3.5mm. Untuk mengatasi keterbatasan itu, ASUS menyertakan dua converter yang sudah termasuk dalam paket pembelian yaitu port USB to LAN ethernet dan port USB type-C to jack audio 3.5mm. Sementara untuk konektivitas wirelessnya menggunakan WiFi 6 dan Bluetooth 5.0.
Upgradability
Laptop tipis biasanya memiliki opsi upgrade yang lebih terbatas. Dan ini juga berlaku untuk laptop ini. RAM-nya gak bisa ditambah karena udah permanen dan gak nyediain slot kosong. Sedangkan untuk storage-nya juga cuma ada satu dan udah keisi sama SSD 1 TB. Dan yang pasti, gak ada HDD yang memang sudah mulai ditinggalkan oleh laptop-laptop terbaru.
Software
Seperti laptop ASUS baru lainnya, disertakan software yang namanya MyASUS. Didalam My ASUS terdapat informasi seputar hardware, mulai dari spesifikasi, kondisi baterai, pengaturan fan, tampilan profil warna layar, aktivasi tombol Fn, sampai fitur WiFi Connect. Semua memang memudahkan kalian untuk memantaunya dalam satu software saja.
Suhu
Laptop tipis biasanya memang rentan akan suhu panas. Jika tidak diimbangi dengan sistem pendingin yang baik, maka laptop akan terasa panas dan tidak nyaman digunakan. Performa juga jadi tidak maksimal. Nah, untuk mengujinya, kami melakukan stres test pada CPU menggunakan AIDA64 dengan pengaturan fan ke mode Performa. Tidak lama saat dijalankan, suhu memang meningkat tajam dan sempat mencapai 95 derajat celcius. Namun tidak lama, prosesor menurunkan clocknya dan bertahan hingga akhirnya suhu stabil di 69 derajat celcius.
Performa
Kendala suhu lebih panas pada laptop tipis memang jadi kendala akan terbatasnya performa. Ini bisa kami lihat saat stres test. Dalam kondisi full load frekuensi ada di clock 3,4GHz dan suhu masih tinggi. Dan pelan-pelan prosesor menurunkan clock-nya. Ini terus dilakukan sampai suhu terbilang cukup aman. Dan pantauan kami, pada stres test di AIDA64, prosesor ini seperti bermain aman, karena clocknya stabil di kondisi base clocknya yaitu 2,8GHz. Ini dilakukan demi menjaga suhu agar tidak terlalu panas.
Ini juga kelihatan dari skor Cinebench R15 yang dihasilkan. Jika dibanding Acer Swift 5 Antimicrobial yang punya spek sama, skornya ASUS memang sedikit lebih rendah. Dan alasan diatas bisa jadi salah satu penyebabnya. Gitu juga sama skor untuk render video di after effects dan blender yang lebih lama.
Untuk gaming, performanya masih bisa digunakan untuk game-game esport di resolusi 1080p dengan detail rata kiri. Skornya masih dapat 100-an lebih untuk CS:GO dan DOta2. Tapi jangan coba main game AAA di laptop ini. Untuk game kayak Far Cry 5 aja dapetnya gak sampe 30 fps. Apalagi yang lebih berat lagi. Tapi lagi-lagi ya itu. Laptop ini memang buat untuk main game berat. Jadi kemampuan main game yang lebih ringan itu seperti bonus saja. Untuk skor pengujian lebih lengkap bisa kalian lihat di tabel berikut ini.
Kesimpulan
Laptop konvertibel yang punya layar keren ini memang bikin ngiler pada konten kreator yang perlu akan luas warna yang tinggi. Untuk layarnya, kami bisa bilang ini adalah layar dengan spek paling tinggi yang pernah kami uji pada laptop konvertibel sampai saat ini. Warna-warnanya kaya banget tapi nyaman di mata. Ini jelas cocok banget buat pengguna yang gak cuma butuh akurasi warna tinggi, tapi buat kenyamanan mata.
Sementara untuk performa, ASUS berupa menyeimbangkan antara performa dan suhu. Ini pula yang terlihat pada pengujian kami, skornya tidak sekencang laptop sekelas. Tapi perbedaannya memang tidak jauh. Jadi dalam penggunaan sehari-hari tidak akan terasa perbedaannya. Apalagi suhu yang lebih adem bikin laptop jadi lebih aman.
Terus berapa harganya? Nah ini, ASUS ZenBook Flip S UX371 dibanderol dengan harga Rp24.999.000 dengan masa garansi selama 2 tahun. Gimana, menurut kalian mahal apa nggak? Kalau menurut kita sih sebanding lah dengan apa yang dikasih.
Gak sampai disitu aja, ASUS juga lagi ngadain program yang diberi nama ASUS Incredible Reward Program. Program ini bisa diikuti buat kalian yang beli laptop ini dengan cara me-review ecommerce tempat kalian membeli laptop ini. Selanjutnya kalian tinggal claim hadiahnya. Untuk keterangan claim program ini bisa lihat di link ini https://www.asus.com/id/event/asus_incredible_reward_program/.