Seri NVIDIA GeForce RTX 30 dan AMD Radeon RX 6000 telah menerima lonjakan harga setelah dirilis. Sebelumnya beberapa calon pengguna menderita kenaikan harga akibat banyaknya calo (scalpers) yang menjual kembali produk seperti RTX 3070 untuk jauh di atas MSRP.
Awal tahun 2021 juga muncul berita bahwa kenaikan kartu GPU berikutnya disebabkan oleh kenaikan tarif serta maraknya bitcoin miner. Stok semua GPU GeForce RTX 30 dan Radeon RX 6000 jumlahnya masih terbatas, permintaan pasar dari para gamer dan miner sama-sama tinggi. Para vendor add in board (AiB) juga telah menaikkan harga. Akibatnya, MSRP alias saran harga manufaktur menjadi tidak berguna.
MyDrivers, situs berita asal Cina melaporkan bahwa faktor lain akan menaikkan harga kartu grafis sekali lagi. Mereka mendapat laporan yang mengklaim bahwa kelangkaan GDDR6 dan GDDR6X VRAM akan mendorong harga GPU AMD dan NVIDIA lebih tinggi.
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, MyDrivers menegaskan bahwa hal tersebut akan menaikkan harga GPU selama beberapa bulan ke depan. Pada gilirannya, diharapkan perusahaan akan meneruskan kenaikan harga ini ke konsumen, yang akan membuat seri RX 6000 dan RTX 30 lebih mahal.
Namun, baik AMD maupun NVIDIA atau mitra dewan mana pun tidak mengonfirmasi hal ini. Meskipun demikian, AMD dan NVIDIA telah menyarankan bahwa kekurangan GPU mungkin bertahan lebih lama dari musim semi, sehingga hanya sedikit orang yang dapat membeli kartu seri RX 6000 atau RTX 30 dari pengecer.
Namun, laptop seri RTX 30 mungkin juga terpengaruh. Karena kita tahu mereka juga menggunakan VRAM tersebut. MyDrivers mengatakan bahwa gelombang pertama pasokan GPU yang diterima sebelum kuartal pertama 2021 sudah mengalami kenaikan harga. Mereka berpikir bahwa gelombang kedua yang terjadi pada bulan Februari juga akan lebih parah lagi.
Untuk sekarang, berhati-hatilah sebelum mengambil keputusan merogoh kocek demi laptop gaming terbaru. Tunggu beberapa bulan setelah laptop tersebut terbuka untuk umum, setidaknya sampai harganya turun beberapa Rupiah. Pandemi COVID-19 tentu membuat segalanya menjadi sangat rumit, termasuk proses produksi di Industri Manufaktur GPU.