Kali ini kita kedatangan lagi laptop murah. Kenapa? Soalnya harga murah memang selalu bikin orang penasaran. Dan buat sebagian besar orang, rata-rata maunya udah murah tapi bagus. Ya, selama dua hal tersebut masih masuk akal, jelas hal ini gak salah. Nah yang bakal kita review sekarang adalah ASUS VivoBook yang punya seri A412FA.
Sebagai laptop murah, laptop ini menggunakan prosesor Intel Pentium Gold 5405U. Eit tapi nanti dulu. Jangan anggap remeh laptop ini sebelum kalian tonton habis videonya. Terus, emang apa bagusnya A412FA ini. Yang pasti bakal ada dibahasan kita nantinya.
Spesifikasi
Desain
VivoBook ini punya desain minimalis. Tapi ASUS membuatnya terlihat menarik dengan pilihan warna khas anak muda yang energik. Ada warna silver, slate gray, peacock blue, dan coral crush. Dan kebetulan unit yang kami uji ini memiliki cover dengan warna warna slate grey atau abu-abu. Bodinya menggunakan bahan policarbonate yang sudah biasa digunakan pada laptop entry level.
ASUS gak nyediain airhole di sisi kiri dan kanan, tapi adanya di sisi belakang. Sedangkan lubang intake ada di bagian bawah sebelah kanan tapi tidak banyak.
Kayak beberapa seri ASUS lainnya, laptop ini pake desain ergolift. Buat yang belum tau, desain ini bikin area keyboard sedikit keangkat pas layar dibuka. Ini bikin posisi buat ngetik jadi lebih nyaman. Udah gitu posisi ini juga akan membuat airflow lebih efektif karena saat ergolift dibuka, bodi bawah sedikit terangkat membentuk rongga yang dapat memperlancar sirkulasi udara. Untuk layarnya bisa ditekuk sampe kemiringan sekitar 130 derajat.
Dimensi
Seri VivoBook ini memangi bukan laptop paling enteng, tapi sebagai laptop mainstream bobotnya yang sekitar 1,5 kg masih termasuk nyaman dibawa-bawa. Laptop ini punya panjang 32,2 cm dan lebar 21,2 cm. Sedangkannya ketebalannya yang sekitar 1,99 cm, masih tergolong tipis untuk laptop entry level. Dimensi tersebut tentu saja masih termasuk kategori ringkas untuk laptop dengan layar 14 inci.
Layar
Karena ini merupakan laptop murah, jadi gak heran kalau layarnya menggunakan panel TN. Tapi tunggu dulu, yang menarik ternyata resolusi yang dipakainya yaitu full HD alias 1920 x 1080. Jarang-jarang lho, biasanya paling cuma dikasih resolusi HD atau 1366 x 768.
Untuk spesifikasi lainnya kami coba memeriksa menggunakan SPYDER. Hasilnya layar ini punya sRGB 59%, NTSC 42%, AdobeRGB 44%, dan P3 43% setelah di kalibrasi. Oiya, panel layarnya bikinan BOE yang punya seri NT140FHM-N44. Dengan spesifikasi tersebut, layar ini masih asik lah buat aktifitas kayak nonton film, browsing, atau ngerjain tugas lainnya, asalkan pandangan harus dari arah sejajar ya. Soalnya panel TN punya viewing angle lebih sempit dibanding IPS.
Sementara desain layarnya udah kekinian. Punya ukuran 14 inci, bezel kiri dan kanan udah tipis banget kayak laptop mahal. Bezel atas juga sebenernya tergolong tipis. Tapi ukurannya sedikit lebih tebal dibanding sisi kiri dan kanan. Hal ini agak webcam bisa masuk ke laptop ini.
Keyboard
Keyboard-nya punya desain simple dan gak jauh beda sama seri vivobook lainnya. Tidak ada area numpad maupun tombol shortcut tambahan. Sementara satu baris bagian atas hanya terdapat tombol Function saja. Tombol Power sendiri masih menyatu dengan tombol keyboard dengan posisi di ujung kanan atas.
Menariknya, tombol keyboard sudah pake backlit warna putih. Jadi gak masalah kalau mau ngetik di tempat gelap. Tombol Caps Lock-nya juga punya penanda berupa led kecil saat diaktifkan. Terdapat pula tombol Fn+Esc yang memiliki fungsi untuk mengunci atau mengaktifkan tombol Function. Sementara, dengan travel key 1,3 mm, tombol-tombolnya punya feel-nya tergolong enak ditekan.
Touchpad
Untuk laptop murah, ASUS masih ngasih fitur sensor fingerprint yang ditempatkan di dalam area touchpad. Posisinya ada di pojok kanan atas. Sementara touchpadnya punya desain polos dan tanpa dedicated button. Dan disepanjang pinggiran touchpad ada garis kuning biar keliatan sedikit beda. Untuk klik kiri dan kanan emang butuh pembiasaan dan gak senyaman kalo ada dedicated button. Tapi gk terlalu masalah sih, karena rata-ratakan lebih sering pake mouse. Seperti biasa, touchpadnya udah dukung Windows precision driver yang bisa difungsikan untuk multi gesture dengan dukungan hingga empat jari.
Webcam
Biar kata fitur webcam gitu-gitu aja, tapi apa yang ada di VivoBook ini udah cukup lumayan lah. Webcamnya punya resolusi 720p dengan aspect ratio 16:9, frame rate 30 fps dan tidak support Windows Hello. Karena sebelum ini kami pernah mendapati webcam dengan resolusi di bawah laptop ini pada salah satu laptop murah yang pernah kami uji. Untuk kualitasnya masih biasa-biasa aja. Masih ada noise dan kurang tajam. Kalo buat telekonference atau buat meeting online, sangat disarankan untuk dilakukan di ruang dengan cahaya terang.
I/O Port
Untuk konektivitasnya, standar-standar aja semuanya ada, tapi masing-masing cuma satu. Di sebelah kiri ada DC-in, HDMI, USB 3.1 type-A, USB 3.1 type-C, dan audio jack. Terus, di sebelah kanan ada Kensington lock, USB 2.0 type-A yang lebih cocok digunakan untuk mouse, dan ada dua indikator led buat power dan baterai, lalu card reader buat micro SD.
Baterai
ASUS VivoBook ini menggunakan kapasitas baterai yang bisa dibilang cukup kecil, cuma 37 Whr aja. Dengan prosesor yang rendah daya, kapasitas ini memang sudah cukup untuk aktivitas komputasi penggunanya. Dari hasil pengujian kami menggunakan PCMark 10 Modern Office, baterainya bisa bertahan sampe 7 jam 23 menit.
Skenario yang kami pakai dengan mode Power Saving menyala, WiFi dimatikan dan brightness diatur ke paling rendah. Jadi untuk penggunaan standar, laptop ini cukup aman digunakan tanpa menggunakan colokan listrik. Tidak ketinggalan, adaptor 45 watt juga punya ukuran yang ringkas dan gak ngerepotin buat dibawa-bawa.
Storage
Dari semua spesifikasi yang digunakan, kami sebenarnya paling kurang sreg dengan storage-nya yang masih menggunakan HDD. Memang sih kapasitasnya gede, 1 TB 5400 RPM. Kalau buat simpan data besar memang gak terlalu masalah. Tapi karena buat storage utama yang nyimpan OS, jadi bootingnya cukup lama. Dan kami yang terbiasa dengan SSD jadi gak sabar nungguin waktu bootingnya yang bisa mencapai sekitar 2 menitan. Untuk benchmark kecepatan baca dan tulis-nya, dari CrystalDiskMark tercatat 117,4 MB/s dan 110 MB/s. Sedangkan dari AS SSD kecepatan baca dan tulisnya 93,37 MB/s dan 85,92 MB/s. Untuk experiencenya memang tidak sememuaskan SSD, tapi kalian bisa upgrade untuk storagenya.
Upgradability
Nah, sisi upgrade jadi fitur yang bagi kami cukup menarik. Dari beberapa laptop murah yang selama sudah kami uji, rata-rata tidak menyediakan opsi upgrade. Tapi untuk ASUS VivoBook A412FA ini beda. Untuk RAM-nya, laptop ini udah pake 4 GB DDR4 onboard dan masih disediakan satu slot kosong yang bisa dipasang sampai 8 GB. Jadi total bisa sampai 12 GB. Terus untuk storagenya, juga disediakan satu ruang kosong untuk SSD NVMe. Dan karena pengujian kami tadi HDD-nya cukup lambat, maka tambahan SSD jadi saran kami paling utama supaya laptop ini makin keliatan performanya.
Audio
Laptop ini punya audio yang lumayan bagus. Suaranya terdengar cukup enak dan nyaman di kuping. Pada volume paling keras, suaranya gak pecah. Kombinasi treble dan bass juga baik. Ga ada yang terlalu dominan dan tidak cempreng. Laptop ini menyediakan software realtek audio console tapi gak ada pengaturan seperti equalizer ataupun preset. Sementara posisi speaker ada di bagian bawah sisi kiri dan kanan.
Suhu
Intel Pentium Gold 5405U merupakan prosesor ULV atau Ultra Low Voltage yang didesain khusus untuk mengurangi konsumsi daya yang digunakan dengan cara mengurangi jumlah clock dan core-nya. Dengan cara tersebut penggunaan konsumsi daya dapat dihemat hingga 15% bila dibandingkan dengan penggunaan konsumsi daya pada processor yang biasa atau non ULV.
Jadi kesimpulannya, gak heran kalau prosesor ini punya suhu yang adem banget. Ini juga kami buktikan dengan melakukan stres test menggunakan AIDA64 untuk memancing suhu tertingginya. Dan hasilnya, selama 20 menit suhu tertinggi mencapai 66 derajat celcius dan stabil dikisaran 61 derajat celcius. Untuk coolernya terbilang mempunyai performance yang cukup baik dan patut di acungin jempol.
Performa
Intel Pentium Gold 5405U adalah processor dual-core yang dibangun berdasarkan arsitektur Whiskey Lake. Untuk mendukung kinerja kedua inti-nya, 5405U dilengkapi dengan fitur Hyper-Threading yang berjalan pada 2.3 GHz dan tidak ada dukungan Turbo Boost. Jadi performanya memang bukan untuk menjalankan aplikasi yang berat-berat.
Pada benchmark yang kami jalankan, skor Cinebench R15 dapat 236 pts untuk multi-core dan 96 pts untuk single-core. Skor ini memang rendah karena Pentium Gold 5405U ini memang bukan buat merender 3D. Jadi lagi-lagi kami tegaskan bahwa laptop ini lebih cocok untuk menjalankan aplikasi berbasis Office, mengakses internet dengan browser populer, atau memainkan file musik dan video beresolusi tinggi.
Dan sebagai laptop murah, jangan juga berharap banyak kalau buat mainin game. Apalagi game triple A, itu namanya ngayal ketinggian. Jadi turunkan ekspektasi kalian kalau untuk urusan game, Sebagai gambaran saja, pengujian kami pada game esport populer yang cukup ringan yaitu CS:GO cuma dapet 15 fps dan Dota 2 cuma 40 fps. Padahal seting detailnya ke pilihan rata kiri lho.
Kesimpulan
Kesimpulannya, ASUS VivoBook A412FA adalah laptop murah yang tampil dengan fitur yang tidak murahan. Hal yang mendukung itu diantaranya, desainnya yang kekinian, layarnya punya bezel tipis, terus sudah full HD, backlit keyboard warna putih, ada USB type-C, ada sensor fingerprint, dan prosesornya yang adem. Dan satu lagi yang paling kami suka adalah opsi untuk upgrade. Jadi kalau mau ningkatin performanya lagi, masih sangat bisa. Kalau dana tambahannya mencukupi, kami sarankan upgrade SSD jadi prioritas utama.
Dari tadi kami sebut-sebut murah tapi belum disebut angkanya. Penasaran kan? Ya, harganya cuma 5.099.000 rupiah aja. Dengan harga segitu, apa yang sudah kami paparkan tadi terasa pantas. Tapi jangan lupa, sesuaikan ekspektasi kalian dengan harga dan spesifikasinya ya. Jangan ngayal buat main game berat pake laptop ini ya, karena laptop ini memang bukan untuk itu.