Kalian adalah kalangan muda yang sedang mengincar notebook ASUS tapi bosen dengan desainnya yang itu-itu saja? Nah pada kesempatan kali ini, PEMMZCHANNEL kedatangan ASUS VivoBook S14 S443EA yang kece untuk kalangan muda. Mau tau kemampuannya seperti apa? Langsung saja Check it Out!!!
Spesifikasi
Desain
Notebook ini memiliki desain yang simple & minimalis dibalut dengan warna hitam & silver yang Asus sebut sebagai Indie Black. Bahan dari chassis notebook-nya terbuat dari campuran polikarbonat & aluminium serta build quality-nya cukup kokoh.
Pindah ke bagian cover LCD, disini hanya terdapat ukiran ASUS VivoBook yang berwarna silver dan garis memanjang pada bagian atasnya. Cover bahan matte-nya dapat meninggalkan bekas sidik jari, jadi kalian harus sering dibersihkan agar penampilannya tidak rusak.
Kemudian di bagian bezel, sisi kiri dan kanannya memiliki ukuran yang tipis, walaupun bezel atas dan bawahnya masih cukup tebal. Hal ini bisa dimaklumi karena Asus masih menempatkan webcam & microphone di bezel atas dan logo ASUS Vivobook di bagian bezel bawah.
Bagian palmrest terdapat tulisan sound by harman/kardon tanpa ditemani beberapa stiker. Bagian ujung palmrest dekat touchpad-nya juga terdapat rongga yang berfungsi untuk memudahkan pengguna membuka LID atau layar saat notebook sedang dalam keadaan tertutup.
Build quality pada bagian palmrest-nya cukup kokoh, fleks pada bagian keyboard tidak terjadi sama sekali saat digunakan untuk mengetik.
Bagian bottom case terdapat dua lubang speaker, 1 lubang intake berukuran pendek dan 4 buah rubber. Ukuran kedua rubber atasnya cukup tinggi, sehingga cooling system pada notebook ini akan terbantu jika notebook ini sedang dipakai di tempat yang datar.
Hal yang kami kurang suka mengenai desain chassis ini adalah hinge-nya tidak bisa dibuka dengan satu tangan. Selebihnya kami tidak punya keluhan lain mengenai desain chassis ini.
Dimensi
Notebook ini memiliki panjang 32,49 cm; lebar 21,35 cm; dan ketebalannya 1,59 cm dengan bobot sekitar 1,4 kg tanpa adapter dan sekitar 1,6 kg dengan adapter. Dengan bobot seperti ini maka notebook ini cocok untuk dibawa-bawa, apalagi daya tahan baterai pada notebook ini juga lumayan awet.
Adapter-nya juga memiliki ukuran yang compact, dan mampu memberikan daya hingga 65 watt.
Layar
Layar yang ada pada notebook ini berukuran 14 inci, aspek rasio 16:9, dan resolusi 1920 x 1080 pixel. Refresh rate layarnya mencapai 60 Hz saja, dan bersifat anti-glare. Berdasarkan informasi dari HWiNFO64, Panel yang digunakan adalah panel IPS buatan Innolux dengan seri N140HCA-EAC.
Untuk color gamut-nya, layar ini mendapatkan hasil 67% sRGB, 48% NTSC, 51% Adobe RGB setelah di kalibrasi. Color gamut layarnya memang kurang cocok untuk kegiatan content creator profesional. Namun layar seperti ini sudah cukup digunakan untuk menonton movie ataupun bermain game.
Kalau kalian mau menggunakan notebook ini sebagai perangkat content creation, sangat disarankan kalian membeli layar external dengan color gamut yang lebih luas.
Keyboard
Berhubung unit yang kami dapatkan merupakan engineering sample, jadi layout keyboard-nya agak sedikit berbeda. Layout keyboard yang kami dapatkan merupakan layout UK, sedangkan yang nanti akan masuk ke pasar indonesia kemungkinan akan menggunakan layout US.
Untuk feel mengetik di keyboard ini masih lumayan enak, meskipun travel key-nya rendah. Saat kami mengetik menggunakan keyboard ini, kami jarang sekali typo.
Kemudian untuk pencahayaannya keyboard ini memiliki backlight berwarna putih dengan kecerahan 2 tingkat. Indikator caps lock dan function lock juga masih bisa ditemukan pada keyboard ini. Selain itu terdapat juga tombol untuk mengaktifkan hotkey dengan cara menekan tombol function + ESC, dan tombol function + F untuk mengubah profil power pada notebook ini.
Touchpad
Touchpad yang ada pada notebook ini memiliki ukuran yang lebar dengan permukaan yang cukup licin tanpa adanya dedicated button. Penempatan touchpad-nya juga pas berada di tengah. Feel menggunakan touchpad-nya tergolong biasa saja. Untungnya touchpad ini sudah mendukung Windows Precision Driver, jadi bisa digunakan sampai 4 jari & pengaturan untuk mematikan touchpad jika laptop menggunakan mouse eksternal.
Pada touchpad-nya juga terdapat fitur dari Asus ZenBook yang mampu mengubah fungsi touchpad menjadi NumLock. Karena fitur ini terbilang baru jadi tidak semua software memanfaatkan fitur NumLock ini. Tetapi fitur ini masih bisa diandalkan untuk pemakaian spreadsheet. Selain itu di sisi kiri touchpad juga terdapat fungsi untuk mengatur tingkat kecerahan NumLock di Touchpad.
Webcam & Microphone
ASUS menempatkan webcam & microphone pada bezel atas. Spesifikasi webcam yang diberikan juga termasuk standar. Webcam-nya dapat merekam video dengan aspek rasio maksimum 16:9 beresolusi 720p dengan frame rate 30 FPS.
Hasil dari webcam-nya dapat kami katakan biasa saja, meskipun di pencahayaan yang cukup. Sedangkan hasil dari dari microphone-nya juga tidak ada yang spesial, meskipun fitur noise cancelling sedang dinyalakan. Sebagai catatan, kami merekamnya saat exhaust ruangan sedang dinyalakan. Jadi kalau penggunaannya untuk video call ataupun voice call maka webcam & microphone ini masih bisa diandalkan.
Battery
Notebook dari ASUS memiliki kapasitas baterai sebesar 50Wh. Untuk mengetahuinya seberapa lama daya tahan baterainya, maka kami gunakan software PCMark 10 Modern Office. Pengujian dilakukan dengan mode power saving menyala, WiFi dinyalakan, backlight keyboard dimatikan dan brightness LCD diatur ke tingkat 50%.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, notebook ini mampu bertahan hingga 10 jam 39 menit. Dengan daya tahan baterai seperti ini, maka pemakaiannya akan cocok jika digunakan diluar rumah jika pemakaiannya sebatas office, presentasi, dan browsing. Dengan brightness yang lebih rendah, kalian bisa mendapatkan daya tahan baterai yang lebih lama.
I/O Port
I/O Port pada notebook ini dapat kami katakan cukup lengkap.
Disebelah kiri terdapat:
- Port adapter DC-in,
- HDMI port,
- USB 3.2 Gen 1,
- USB Thunderbolt 4 Type C,
- dan Audio Jack.
Sedangkan di sisi kanan terdapat:
- Dua USB 2.0
- Dan satu MicroSD card reader
Dengan adanya USB Thunderbolt 4 notebook ini bisa jadi salah satu big deal, apalagi kalau kalian mempunya External GPU, kalian bisa memanfaatkan fitur ini.
Storage
Storage yang terdapat pada notebook ini diberikan SSD berkapasitas 512GB. SSD yang digunakan adalah M.2 PCIe dari KINGSTON. Untuk mengetahui seberapa cepat kemampuan read & write pada SSD ini kami menggunakan software AS SSD Benchmark & CrystalDiskMark. Berikut adalah hasil pengujiannya:
Kecepatan read yang terdapat pada SSD ini bisa dibilang cukup cepat, jadi untuk booting & membuka aplikasi juga terasa cepat. Tetapi lain cerita untuk kecepatan write-nya, kecepatan write pada SSD ini masih kalah jika dibandingkan dengan kompetitornya, meskipun kecepatan-kecepatan ini sudah melebihi SSD M.2 SATA.
Upgradability
Upgradability pada notebook ini terbatas. ASUS hanya memberikan slot M.2 SSD & Slot WiFi card saja, slot yang diberikan pun sudah terisi oleh SSD NVMe 512GB untuk urusan storage & Intel Wireless-AC 9462 untuk urusan networking-nya. Untuk slot RAM disini tidak ada sama sekali, karena RAM yang diberikan sudah On-Board. Dikarenakan unit yang kami terima masih engineering sample, maka ada kemungkinan kalian akan mendapatkan SSD & WiFi card yang berbeda.
Audio
Dua speaker down firing pada notebook ini memiliki suara yang lumayan enak untuk didengar. Suara bass-nya terasa, tetapi tidak senendang kualitas audio kakaknya yaitu ASUS ZenBook. Ini wajar karena perbedaan harganya juga cukup jauh.
ASUS juga memberikan software DTS Audio processing untuk meningkatkan kualitas suara. Pada software ini terdapat preset Music, Movies, Games, dan Custom Audio. Terdapat juga graphic EQ untuk mengatur equalizer-nya secara manual.
Kalau kalian sering mendengarkan music dan mau mendapatkan kualitas suara bass yang nendang, kami sarankan untuk mengaktifkan software ini dan atur preset-nya ke music.
Software
Untuk urusan software, ASUS memberikan software utility My ASUS yang didalamnya berisi berbagai macam fitur seperti:
- Battery Health Charging yang berfungsi untuk memperpanjang masa pakai baterai.
- ASUS Intelligent Performance Technology untuk mengubah power mode notebook.
- Splendid yang berfungsi untuk mengubah sinar gamma & temperature warna yang ada pada layar notebook ini.
- Function Key Lock yang berfungsi untuk mengubah cara kerja fungsi tombol FN (Function).
- WiFi SmartConnect untuk memilih jaringan WiFi internet terbaik secara otomatis.
Selain itu software di My ASUS kalian juga bisa mengecek informasi hardware, mengecek software update, dan melakukan system diagnosis.
Suhu
ASUS menggunakan satu fan dengan satu heatpipe untuk menjaga suhu Intel Core i7-1165G7 agar tidak terlalu tinggi. Asus juga mengklaim bahwa Ice Blades fan yang digunakan mampu menghasilkan 30% air flow lebih banyak & 10% noise reduction. Lebih banyak air flow artinya suhu yang dihasilkan juga akan lebih terjaga. Lalu apakah apa yang Asus claim benar?
Untuk membuktikannya kali melakukan pengujian menggunakan software AIDA64 Extreme untuk pengujian CPU dan GPU-Z untuk pengujian GPU. Durasi yang kami test sekitar 15 menit lebih dan kondisi ruangan ber-AC dengan suhu 24°C.
Dari hasil pengujian yang kami lakukan, suhu tertinggi CPU-nya ada di angka 92°C dengan rata-rata suhu stabil di 88°C. clock speed CPU stabil dengan kecepatan rata-rata 4,1 Ghz dan clock tertinggi mencapai 4.745 Mhz yang dimana ini sesuai dengan kecepatan boost clock-nya.
Kemudian untuk GPU, suhu tertinggi ada di angka 93°C dengan clock mencapai 1300 Mhz, sedangkan untuk rata-rata suhunya ada di angka 85°C dengan rata-rata clock ada di kisaran 1.296,6 Mhz
Suhu tertinggi yang dihasilkan CPU dan GPU pada notebook ini memang cukup tinggi. Tetapi untungnya, rata-rata suhu CPU & GPU-nya masih dalam batas normal. Sepertinya apa yang ASUS klaim tidak sepenuhnya akurat, meskipun memang suara noise fan yang dihasilkan tidak terlalu berisik. Mungkin pengujian yang ASUS lakukan dalam power mode balance, sedangkan power mode yang kami lakukan ada di performance mode.
Performa
Unit review yang kami dapatkan memiliki spesifikasi Intel® Core™ i7-1165G7, 16GB RAM 3200 Mhz yang berjalan di dual-channel, dan Intel Iris Xe. Lalu bagaimana performa dari notebook ini? Untuk mengetahui hasilnya, kami menggunakan dua skenario, yang pertama dengan pengujian software sintetis dan yang kedua dengan pengujian beberapa game eSport & game AAA. Semua pengujian dilakukan dengan power mode performance.
Dari hasil pengujian, Intel® Core™ i7-1165G7 mampu menghasilkan skor 220 CB untuk single core dan 870 CB untuk multi core. Skor single core dan multi-corenya sedikit kalah jika dibandingkan dengan kompetitornya yang menggunakan CPU yang sama, Hal ini terjadi karena adanya perbedaan frekuensi memory antara notebook ini dengan notebook kompetitornya.
Kemudian kami juga menggunakan software Blender BMW untuk mengetahui seberapa cepat hasil simulasi rendering 3D pada notebook ini. Hasilnya ternyata cukup mengejutkan.
Notebook ini mampu mengalahkan kompetitornya, padahal frekuensi memori di notebook kompetitornya lebih cepat. Jadi kalau digunakan untuk kegiatan content creation ringan, maka performa dari notebook ini masih cukup baik.
Lantas, bagaimana dengan performa gamingnya?
Untuk game eSport kami mendapatkan frame rate diatas 60 FPS di resolusi 720p. Sedangkan di resolusi 1080p kami mendapatkan frame rate 40 FPS keatas pada semua game eSport yang kami uji. Kemudian untuk game AAA frame rate diatas 30 FPS juga masih bisa dicapai di resolusi 720p meskipun tidak semua game. Disini hasil performa gamingnya kurang lebih mirip dengan kompetitornya.
Walaupun demikian, tidak berarti notebook ini tidak memiliki kekurangan. Saat sedang digunakan untuk kegiatan gaming dengan durasi yang lama, bagian keyboard akan terasa panas. Hal ini bisa dimaklumi karena notebook ini memang bukan diperuntukan sebagai perangkat gaming, jadi kalau kalian bukan seorang gamer maka hal ini bukanlah masalah.
Kesimpulan
Karena unit yang kami terima merupakan engineering sample, maka hasil review yang telah kami uji akan sedikit berbeda dengan unit retail yang berada di pasaran. Kami juga belum mendapatkan informasi tentang harga notebook ini.
Menurut perkiraan Pemmzchannel, harganya kurang lebih sama dengan pendahulunya yaitu kisaran 14 juta. Notebook ini bisa jadi salah satu big deal sekali, apalagi kalau kalian mengincar notebook dengan kelebihan seperti:
- Desain simple dan minimalis,
- Bobot yang ringan,
- Pengetikan keyboard yang enak,
- Touchpad yang mendukung NumLock,
- Daya tahan battery yang awet,
- I/O Port yang cukup lengkap, dan mendukung Thunderbolt 4,
- Kualitas audio yang okay,
- Software yang memiliki banyak fitur,
- Serta performanya yang cukup kencang.
Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, Notebook ini memiliki kekurangan seperti:
- Color gamut layarnya kurang cocok untuk content creation professional,
- Upgradability yang terbatas,
- Suhu tertinggi CPU & GPU yang cukup ringgi,
- Serta bagian keyboard kurang nyaman jika sedang digunakan untuk penggunaan gaming dengan durasi yang lama.
Nah itu dia review ASUS VivoBook S14 S443EA. Gimana, apakah kamu tertarik sama notebook multimedia ini? Komen langsung di bawah ya!