Desainnya mewah, bobotnya ringan serta build quality-nya juga kokoh. Ya, ini lah kesan pertama saat mencoba ASUS ZenBook 13 UX334FLC. Selain itu, notebook ini enak untuk dibawa-bawa. Spesifikasinya juga cukup mumpuni untuk kegiatan content creation ringan. Bahkan ASUS ZenBook ini bisa disebut sebagai notebook premium buat WFH. Mau tau kemampuannya seperti apa? Langsung saja, check it out!
Spesifikasi
Desain
ASUS ZenBook 13 UX334FLC memiliki desain yang sangat premium & mewah dibalut dengan warna biru tua yang ASUS sebut sebagai Royal Blue. Bahan dari chassis-nya terbuat dari polikarbonat & aluminium serta build quality nya juga cukup kokoh.
Di bagian cover LCD, terdapat ukiran ASUS yang berwarna gold dengan pola melingkar yang reflektif, serta terdapat tulisan ZenBook Series dibagian bawah cover LCD ini. Cover LCD ini juga lumayan kokoh, saat kami coba memberi pressure, fleks tidak terlalu terlihat. Sayangnya cover berbahan glossy ini juga dapat meninggalkan bekas sidik jari. Jadi alangkah baiknya kalian jarang memegang bagian ini.
Pindah ke bagian bezel, semua bagian bezel memiliki ukuran yang sangat tipis. Kami salut dengan ASUS, karena masih bisa menyematkan webcam & microphone di bezel atas. Pada masa pandemi seperti ini, webcam menjadi suatu keharusan untuk video call.
Selain itu, di bagian bezel ini juga terdapat kaca yang menyatu dengan bezel. Hal ini berfungsi untuk melindungi layarnya. Kaca yang digunakan juga benar-benar kokoh. Saat kami mencoba mengetuk-ngetuk bagian ini, layarnya sama sekali tidak menimbulkan efek black dot.
Pada bagian engsel laptop (hinge), ASUS menggunakan konsep ErgoLift untuk membuka LID pada notebook ini. Saat Hinge dibuka, bagian palm-rest akan sedikit terangkat sehingga kegiatan mengetik pada keyboard menjadi lebih enak. Pemmz juga tidak menyangka bahwa konsep ErgoLift seperti ini membuat notebook-nya bisa dibuka hanya dengan satu tangan. Good Job ASUS.
Palmrest notebook ini juga tampak memiliki kesan mewah. Warna birunya telihat mencolok apalagi terdapat garis berwarna rose gold yang ditemani dengan tulisan ASUS ZenBook diatas keyboard. Pada bagian bawah keyboard juga terdapat stiker-stiker dan tulisan sound by harman/kardon. Build Quality pada bagian palm rest-nya cukup kokoh. Fleks pada bagian keyboard tidak terjadi sama sekali saat digunakan untuk mengetik.
Untuk casing bagian bawah notebook, disini hanya terdapat stiker-stiker, 2 lubang speaker & 1 lubang intake yang ukurannya cukup panjang.
Dimensi
Notebook ASUS ZenBook 13 UX334FLC memiliki panjang 30,2 cm; lebar 18,9 cm; dan ketebalan 1.79 cm. Notebook ini memiliki bobot sekitar 1,27 kg tanpa adapter dan sekitar 1,5 kg dengan adapter. Dengan bobot seperti ini maka notebook ini sangat cocok untuk dibawa-bawa apalagi daya tahan baterainya juga awet. Adapter-nya juga memiliki ukuran yang compact, dan mampu memberikan daya hingga 65 watt.
Layar
Layar pada notebook ini berukuran 13,3 inch, dengan aspek rasio 16:9, beresolusi 1920 x 1080 pixel, dan refresh rate 60Hz. Layar notebook menggunakan panel IPS-Level buatan AUO dengan seri B133HAN05.C. Sayangnya, permukaan panelnya masih glossy, sehingga jika digunakan di tempat yang terlalu terang, maka pantulan bayangan akan terlihat.
Layar notebook ini menghasilkan color gamut yakni 98% sRGB, 71% NTSC, dan 76% Adobe RGB setelah di kalibrasi. Untuk luas warnanya cukup tinggi sehingga cocok untuk kegiatan content creation ringan apa lagi layarnya juga sudah dilindungi oleh lapisan kaca yang cukup kokoh. Jadi tidak perlu khawatir jika secara tidak sengaja ketekan.
Keyboard
Keyboard pada notebook ini menggunakan desain chiclet dengan jarak antar tombol yang cukup renggang meskipun layout keyboard-nya kecil. Sedangkan untuk travel key-nya disini cukup dalam, jadi masih enak untuk diajak bermain game menggunakan keyboard ini.
Mengetik di keyboard ini pun terasa lumayan enak. Kami jarang sekali menghadapi typo saat mengetik menggunakan keyboard ini. Terlebih lagi tombol panah juga memiliki ukuran yang normal, sehingga enak digunakan untuk program seperti Excel.
Keyboard ini memiliki pencahayaan backlight berwarna putih dengan kecerahan 3 tingkat. Indikator caps lock, tombol function dan tombol power juga bisa ditemukan pada keyboard ini.
Hal yang kami kurang suka pada layout keyboard seperti ini adalah tombol power-nya yang menyatu dengan keyboard, serta tidak adanya fitur untuk mencegah notebook memasuki mode tidur (sleep). Sehingga notebook seringkali terkunci atau sleep secara tidak disengaja.
Touchpad
Touchpad pada notebook ini memiliki ukuran yang sangat lebar dengan permukaan yang cukup licin tanpa adanya dedicated button. Ukurannya yang membuat ilusi posisi touchpad tergeser lebih ke kanan dibandingkan notebook lain. Bagi Pemmz, touchpad-nya terasa cukup enak, apalagi touchpad ini juga sudah mendukung Windows Precision Driver. Jadi bisa digunakan sampai 4 jari & memiliki pengaturan untuk mematikan fungsi touchpad saat mouse terpasang.
Selain itu touchpad ini juga memiliki fungsi lain, yaitu dapat menjadi screenpad. Untuk mengaktifkannya cukup tekan tombol F6 atau Function + F6 pada keyboard. Screenpad ini bisa menjadi layar kedua atau bisa juga menjadi shortcut untuk membuka aplikasi lain.
Karena kami sering menggunakan excel untuk melakukan compare data dengan notebook lain, maka fitur ini benar-benar sangat membantu. Jadi kami tidak perlu sering-sering menekan tombol alt+tab. Pengguna juga dapat mengatur tingkat brightness & resolusi layar screenpad ini.
Karena fitur ini masih baru, jadi kami juga perlu beradaptasi saat menggunakan screenpad tanpa mouse. Untuk mengubah fungsinya menjadi touchpad, kami harus menaruh ketiga jari terlebih dahulu di screenpad. Hal ini mungkin akan merepotkan untuk sebagian orang yang belum terbiasa karena jika touchpad tidak digunakan selama 2 detik, maka touchpad-nya akan secara otomatis berubah menjadi screenpad.
Webcam & Microphone
ASUS menyematkan webcam & microphone pada bezel atas. Spesifikasi webcam yang diberikan juga standar. Webcam-nya dapat merekam video dengan aspek rasio maksimum 16:9 beresolusi 720p dengan frame rate 30 FPS.
Di setting webcam terdapat fitur pro mode yang bisa berfungsi untuk menambahkan pengaturan untuk mengubah white balance & brightness. Hasil visual dari webcam-nya-pun masih terdapat noise, dan hasil dari microphone-nya juga biasa saja. Jika penggunaannya untuk video call ataupun voice call maka webcam & microphone ini masih bisa diandalkan.
Untungnya webcam ini sudah dilengkapi dengan infrared blaster, jadi kalian bisa menggunakan fitur Windows Hello untuk membuka lock screen Windows.
Battery
ASUS memberikan kapasitas baterai 50Wh pada notebook ASUS ZenBook 13 UX334FLC. Untuk mengetahuinya seberapa lama daya tahan baterainya, kami melakukan pengujian dengan 2 skenario menggunakan software PCMark 10 Modern Office yang mensimulasikan skenario penggunaan yang cukup ringan seperti misalnya browsing, office, sampai video call.
Pengujian pertama dilakukan dengan mode power saving menyala, screenpad, wifi & backlight keyboard dimatikan serta brightness LCD diatur ke paling rendah.
Pengujian kedua dilakukan dengan mode power saving menyala, wifi dinyalakan, screenpad & backlight keyboard dimatikan serta brightness LCD diatur ke tingkat 50%.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan. Notebook ASUS ZenBook 13 UX334FLC mampu bertahan hingga 11 jam 52 menit untuk pengujian pertama dan 10 jam 13 menit untuk pengujian kedua. Dengan daya tahan baterai ini, maka notebook ini cocok untuk digunakan di luar rumah/cafe jika pemakaiannya sebatas office, presentasi, dan browsing.
I/O Port
I/O Port yang ada pada notebook ASUS ZenBook 13 UX334FLC bisa kami katakan cukup lengkap, apalagi untuk kegiatan content creation.
Disebelah kiri terdapat:
- Port adapter DC-in,
- HDMI port,
- USB 3.1 Gen 2 Type A,
- Dan USB 3.1 Gen 2 Type C.
Sedangkan di sisi kanan terdapat:
- MicroSD card reader
- USB 2.0
- Dan Combo Audio Jack.
Sayangnya, ketidakhadiran Thunderbolt 3 mungkin akan menjadi suatu kekurangan dari harga yang ditawarkan notebook ini.
Storage
Storage yang terdapat pada notebook ASUS ZenBook 13 UX334FLC menggunakan SSD berkapasitas 1TB. SSD yang digunakan adalah M.2 NVMe PCIe x4 dari Micron. Untuk mengetahui seberapa kencang proses read & write pada SSD ini kami menggunakan software As SSD Benchmark & CrystalDiskMark. Berikut adalah hasil pengujiannya:
Kecepatan read yang terdapat pada SSD ini bisa dibilang cukup cepat. Namun kecepatan write-nya masih berada dibawah harapan. Tetapi kalian tidak perlu terlalu khawatir karena kecepatan SSD ini sudah melebihi SSD M.2 SATA.
Upgradability
Upgradability pada notebook ASUS ZenBook 13 UX334FLC benar-benar terbatas. ASUS hanya memberikan slot M.2 SSD & Slot WIFI card saja, slot yang diberikan pun sudah terisi oleh SSD NVMe 1TB untuk urusan storage & Intel Wi-Fi 6 AX201 untuk urusan networking-nya. Untuk slot RAM disini tidak ada sama sekali, karena RAM yang diberikan bersifat On-Board.
Saat kalian membeli notebook seri ini, kami sarankan agar kalian memilih yang kapasitas RAM-nya 16GB, karena RAM 8GB sekarang sudah terlalu pas-pasan untuk kegiatan content creation berat.
Audio
Speaker down firing pada notebook ASUS ZenBook 13 UX334FLC memiliki suara yang sangat kencang. Kualitas suara yang dihasilkan juga tidak buruk. Bass & treble sudah cukup balance saat didengar.
Asus menggunakan software Audio Wizard untuk meningkatkan kualitas suaranya. Pada software ini terdapat preset BYPASS, MUSIC, dan MOVIES. Kalian juga masih bisa menambahkan preset secara manual sesuai dengan tuning yang kalian buat sendiri.
Untuk mendapatkan kualitas bass yang lebih mantap, kami sarankan untuk mengubah preset audio-nya ke MOVIES. Sedangkan untuk mendapatkan treble yang lebih dominan, maka kalian bisa mengubah preset audio-nya ke MUSIC.
Software
Untuk urusan software, ASUS memberikan software utility My ASUS yang didalamnya berisi berbagai macam fitur seperti:
- Battery Health Charging yang berfungsi untuk memperpanjang masa pakai battery. Disini pengguna bisa memberhentikan charging battery sampai 60% atau 80% atau membiarkan battery charging sampai 100%.
- Fan Profil yang berfungsi untuk mengubah kecepatan fan menjadi standar atau whisper mode.
- Splendid yang berfungsi untuk mengubah profil warna layar pada notebook ini.
- Function Key Lock yang berfungsi untuk mengubah cara kerja fungsi tombol Function (FN).
- dan masih banyak lagi fitur2 yang terdapat pada software ini.
Selain itu di software My ASUS kalian juga bisa mengecek informasi seputar hardware, melakukan system diagnosis dan software update.
Suhu
ASUS menggunakan 1 fan dengan 1 heatpipe yang jalurnya menyatu untuk menjaga suhu Intel Core i7-10510U & MX250 versi TDP 10 Watt agar tidak terlalu tinggi. Kami berasumsi jika suhu yang dihasilkan tidak akan terlalu tinggi, karena CPU & GPU yang digunakan juga memiliki TDP yang rendah. Lalu apakah cooling system seperti ini sudah cukup untuk mendinginkan suhunya CPU & GPU-nya?
Untuk membuktikannya kami melakukan pengujian menggunakan software AIDA64 Extreme untuk CPU & software GPU-Z Render Test untuk GPU. Durasi yang kami test sekitar 15 menit lebih dan kondisi ruangan ber-AC dengan suhu 24°C.
Dari hasil pengujian yang kami lakukan, suhu tertinggi CPU-nya ada di angka 92°C dengan rata-rata suhu stabil di 79°C. Clock speed CPU stabil dengan kecepatan rata-rata 3,1 Ghz untuk keempat core-nya dan boost clock tertinggi mencapai 4.588 Mhz untuk satu core-nya.
Suhu yang dihasilkan CPU-nya tidak terlalu tinggi & average clock nya juga sudah melebihi dari base clock. Thermal throttling juga sempat terjadi, tetapi ini hanya di detik pertama stress test dimulai, untuk mendapatkan boost clock yang tinggi.
Pada pengujian GPU kami mendapatkan suhu tertinggi di angka 74°C dengan rata-rata suhu stabil di 68°C. Clock speed GPU stabil dengan kecepatan rata-rata 1.516 Mhz dan clock tertinggi mencapai 1.683 Mhz. Suhu GPU-nya yang kami dapatkan juga termasuk dalam batas normal, tidak terlalu dingin, dan tidak terlalu panas.
Jadi memang benar cooling system seperti ini sudah cukup untuk mendinginkan suhu CPU & GPU-nya.
Performa
Unit review yang kami dapatkan berspesifikasi Intel Core i7-10510U, 16GB LPDDR3 2133 MHz yang berjalan di dual-channel, dan Nvidia GeForce MX250 2GB. Lalu bagaimanakah performa dari ASUS ZenBook 13 UX334FLC?
Untuk mengetahui hasilnya, kami menggunakan dua skenario. Skenario pertama dengan pengujian software sintetis, dan yang kedua dengan pengujian beberapa game eSport & game AAA.
Dari hasil pengujian, Intel Core i7-10510U mampu menghasilkan skor 188 CB untuk single Core dan 738 CB untuk multi core. Skor multi core-nya disini kalah sedikit, sedangkan skor single core-nya lebih tinggi sedikit jika dibandingkan dengan kompetitornya yang menggunakan CPU yang sama.
Kami juga menggunakan software Blender BMW untuk mengetahui seberapa cepat hasil simulasi rendering pada notebook ini. Pada pengujian CPU, Intel Core i7-10510U mampu menyelesaikannya selama 10 menit 38 detik. Sedangkan pada pengujian GPU, Nvidia GeForce MX250 mampu menyelesaikannya selama 9 menit 25 detik.
Tidak sampai disitu, pengujian content creation juga berlanjut dengan pengujian menggunakan software PCMark 8 dengan mensimulasikan aplikasi Adobe Photoshop Heavy dan Adobe After Effects CC. Disini kami mendapatkan waktu render 1,48 detik untuk Adobe Photoshop Heavy & sekitar 1 menit 26 detik untuk Adobe After Effect CC.
Hasil simulasi render pada notebook ini tidak jauh beda dibandingkan kompetitornya yang menggunakan CPU yang sama, bahkan lebih cepat beberapa detik.
Jadi kalau kegiatan utama kalian adalah content creation ringan, maka notebook ini bisa jadi salah satu pilihan kalian apalagi color gamut layarnya juga cukup tinggi.
Lantas, bagaimana dengan performa gaming-nya?
Untuk game eSport kami mendapatkan frame rate sekitar 60 FPS keatas di resolusi 720p & di resolusi 1080p kami mendapatkan frame rate diatas 45 FPS pada semua game eSport yang kami uji. Kemudian untuk game AAA frame rate 30 FPS di beberapa game masih bisa kami dapatkan di resolusi 720p, walaupun frame rate minimum-nya memang sangat tidak mengesankan. Hal ini wajar, karena GPU yang satu ini memang bukan GPU gaming dan GPU yang digunakan juga merupakan versi TDP 10 Watt.
Kesimpulan
Jika kalian adalah seorang pekerja kantoran yang sering melakukan meeting dengan client, atau seorang content creator yang sering bepergian atau yang memang lagi cari laptop untuk WFH, maka ASUS ZenBook 13 UX334FLC ini cocok bagi kalian. Apalagi kelebihannya cukup banyak seperti:
- Desain yang premium,
- Build Quality yang kokoh,
- Ukurannya yang kecil dan bobotnya yang ringan,
- Akurasi warna layarnya yang tinggi,
- Keyboard yang enak saat diketik,
- Touchpad yang menggunakan Windows Precision Driver dan juga bisa menjadi screenpad atau layar kedua,
- Webcam yang mendukung Windows Hello,
- Daya tahan baterai yang cukup lama,
- Serta Suara speaker yang kenceng.
Sedangkan untuk kekurangan-nya seperti:
- Permukaan panel masih glossy,
- I/O Port tidak dilengkapi Thunderbolt 3 untuk harganya,
- Upgradability yang benar-benar terbatas,
Dengan kelebihan dan kekurangan yang kami sebutkan tadi, ASUS ZenBook 13 UX334FLC dibanderol dengan harga Rp23.999.000,- di bulan November 2020.
Harga yang ditawarkan memang bukan untuk kalian yang mengincar price to performance di notebook yang kecil & ringan, tetapi lebih untuk kalian yang sering melakukan kegiatan content creation ringan dan harus multitasking tanpa harus repot mencolok monitor kedua, serta juga untuk kalian yang sering berpergian.
Jadi gimana? Tertarik gak sama notebook dengan dua layar ini? Komen langsung di bawah ya