Pembukaan, Spesifikasi, Desain, Dimensi
Pembukaan
Rasanya baru kemarin kami mereview Acer Swift 3, dan kali ini kami kedatangan lagi varian terbaru dari Acer Swift 3, yakni Swift 3X. Dan tidak seperti seri Swift 3 yang sebelum-sebelumnya, Swift 3X ini membawa beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Mulai dari CPU yang sudah menggunakan Intel generasi ke 11th plus debut Intel Iris Xe sebagai dedicated GPU, desain yang lebih fresh, dan yang jelas performanya bukan seperti Intel Iris yang sudah kita kenal. Kita mulai dulu dari spesifikasinya.
Spesifikasi
Desain
Acer memberikan beberapa perubahan jika dibandingkan dengan seri Swift 3 yang terdahulu. Jika seri terdahulu memiliki letak engsel di tengah dan terdapat tulisan Swift pada engselnya, Acer merubah letak engselnya menjadi berada di sisi kiri dan kanan, dan tidak terdapat tulisan Swift pada engselnya. Selain itu di sebelah engsel bagian kanan terdapat sebuah lubang exhaust yang cukup besar.
Pada cover LCDnya hanya dihias dengan sebuah logo bertuliskan Acer berwarna rose gold di tengah-tengahnya. Selain itu di bagian bawah cover LCDnya terdapat sebuah area berwarna biru muda yang ditengah-tengahnya terdapat tulisan Swift. Laptop ini dihias dengan warna yang disebut dengan safari gold oleh Acer, selain itu material laptop ini juga terbuat dari campuran magnesium dan alumunium. Sebagai catatan, layarnya bisa dibuka dengan satu tangan dan bodynya akan sedikit terangkat jika layarnya dibuka.
Beralih ke bagian layar, layarnya yang berukuran 14 Inch ini dikelilingi oleh bezel kiri, kanan yang sangat tipis dan bezel bagian atas dan bawah yang sedikit tebal. Di bezel bagian atas, hanya terdapat sebuah webcam yang di sisi kiri dan kanannya terdapat dua microphone. Di bezel bagian bawah, hanya terdapat logo Acer berwarna krom.
Dimensi
Untuk dimensinya sendiri, Swift 3X ini memiliki dimensi yang agak mirip dengan beberapa seri Swift yang sudah kami review sebelumnya. panjang dan lebarnya masih sama-sama di 32.3cm, dan 21.8cm. Yang berbeda hanyalah di ketebalannya yang ada di 1.7cm dan bobotnya 1.3kg. Bobotnya memang lebih berat 100 gram, hal tersebut disebabkan oleh penggunaan material aluminium dan magnesium yang membuat laptop ini terasa solid dan kokoh jika dipegang.
Layar, I/O Port, Storage, Upgradibility
Layar
Di sektor layar, Swift 3X masih menggunakan layar berukuran 14-inch beresolusi FullHD 1080p dengan refresh rate 60Hz berlapisan anti-glare sehingga dapat meminimalisir pantulan cahaya. Layar pada laptop ini menggunakan panel IPS dari Innolux dengan color gamut 97% sRGB, 67% NTSC dan 73% AdobeRGB.
Dengan color gamut setinggi itu, praktis membuat semua kegiatan yang berbau multimedia dan content creation akan sangat mantap dikerjakan di laptop ini. Apalagi sudut pandangnya juga cukup luas, sehingga tidak terjadi degradasi warna saat dilihat dari sudut-sudut ekstrim.
I/O Port
I/O Port yang terdapat pada laptop ini lumayan lengkap, secara berurutan di sebelah kiri ada port adapter DC-in, HDMI, USB 3.2 Type-A dengan dukungan power-off USB charging, USB Type-C dengan dukungan Thunderbolt 4. Ya, kalian tidak salah, USB type-Cnya sudah mendukung Thunderbolt 4!
Lanjut ke sebelah kanan, ada Kensington lock, LED indikator, USB 3.2 Type-A, dan combo audio port.
Sayangnya kami tidak menemukan SD Card reader pada laptop ini sehingga bagi kalian yang sering menggunakan port tersebut untuk memindahkan file, kami sarankan untuk menggunakan SD card reader eksternal.
Storage
Laptop ini mengandalkan storage berjenis SSD M.2 NVMe dari Micron berkapasitas 1TB. Walaupun kapasitasnya tergolong besar, kecepatan baca-tulis SSDnya berada di kisaran 2000MBps dan 1900MBps saat kami uji dengan menggunakan software CrystalDiskMark.
Perlu diingat, unit yang kami gunakan adalah engineering sample sehingga storagenya akan ada sedikit perbedaan yang mana yang nanti masuk ke pasaran adalah yang menggunakan SSD berkapasitas 512GB, dan kami harapkan juga SSD yang digunakan nanti memiliki kecepatan baca-tulis melebihi 3000 MBps.
Upgradability
Di bagian dalam, laptop ini hanya memiliki opsi upgrade berupa dua buah slot SSD M.2 NVMe yang sudah support hingga PCIe x4 yang salah satunya sudah terisi. Sedangkan untuk slot RAMnya tidak ditemukan, ini dikarenakan RAMnya sudah tersolder di 16GB dual-channel yang berjalan di clockspeed 4267Mhz.
Performa, Kesimpulan
Performa
Laptop ini ditenagai oleh CPU Intel Core i7 1165G7 dengan konfigurasi 4-core 8-threads, dan ini adalah pertama kalinya kami menguji CPU Intel berbasiskan Tiger Lake. Untuk menguji kemampuan CPUnya kami akan menggunakan software Cinebench R15, Blender dan x264 FHD Benchmark. Hasilnya laptop ini mampu mencatat skor yang bisa dibilang sangat memuaskan untuk ukuran ultrabook! Pada Cinebench R15 CPUnya mampu mencatat skor 1044 CB untuk all-core dan 229CB pada single-core.
Lanjut ke uji pada x264 FHD Benchmark simulasi encoding beresolusi FullHD mampu diselesaikan hanya dalam 1menit 18detik.
Waktu yang dicatat pada uji render tersebut menunjukan kalau i7 1165G7 yang terdapat pada laptop ini memiliki performa yang sangat kencang untuk ukuran CPU non seri H dari Intel. Setelah kami teliti lagi dengan logging clock CPUnya menggunakan hwinfo dan cinebench r15, CPU Clocknya bisa boost 5.1 GHz sampai 5.2Ghz.
Perlu kami ingatkan, disini unit yang kami pegang adalah engnering sample, dan kemungkinan ada perubahan dengan versi retail, walaupun biasanya yg berubah sedikit dan bahkan mungkin lebih kenceng lagi. Mungkin loh ya. Kita tunggu aja final unitnya yang nanti kita review
Nah kalau biasanya Intel Iris hadir dalam bentuk IGP dan hanya bisa digunakan untuk bermain game-game eSport yang walaupun agak maksa dan tidak mampu menjalankan game AAA, maka Intel Iris Xe memiliki perbedaan yang cukup jauh. Selain sudah berbentuk sebagai GPU diskrit, Iris Xe juga menawarkan performa yang sangat kencang jika dibandingkan dengan IGP Intel Iris. Seberapa kencang performanya? Saking kencangnya game-game AAA mampu dilibas oleh GPU diskrit terbaru dari Intel ini, yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh IGP Intel Iris. Sebagai contoh, Far Cry 5 mampu berjalan diatas 60 FPS dengan settingan yang sesuai di resolusi HD 720p, dan tetap bisa berjalan di resolusi FullHD 1080p dengan masih diatas 30 FPS.
Tapi untuk performa game eSportnya FPS yang dihasilkan cenderung tidak stabil sehingga terkadang terjadi stutter. Mungkin ini hanya masalah optimasi saja karena unit yang kami pegang juga masih enginering sample. apalagi Iris Xe hitungannya merupakan sebuah diskrit GPU baru yang seiring berjalannya waktu akan mengalami peningkatan performa setelah mengalami sekian kali update driver.
Kesimpulan
Acer Swift 3X membawa beberapa peningkatan dan perubahan jika dibandingkan dengan seri Swift 3 terdahulu yang sudah pernah kami review. Selain perubahan fisik yang menjadi semakin premium, laptop ini juga menawarkan peningkatan performa yang cukup signifikan dengan tetap mempertahankan ukurannya yang cukup portable di acer swift 3x. Debut Intel Tiger Lake menurut kami cukup memuaskan pada laptop ini. Semua perubahan dan peningkatan dari seri-seri terdahulu bisa kalian tebus dengan harga Rp.13.499.000 rupiah untuk varian core i5 dan 17.999.000 untuk varian core i7. Tidak hanya itu, untuk memastikan produktivitas kerja secara maksimal, Acer memberikan penawaran menarik berupa bonus Microsoft Office Home and Student 2019 senilai Rp 1.799.000 yang bisa digunakan seumur hidup.
Sedangkan kalau kita bicara tentang kekurangannya, laptop ini tidak memiliki SD Card reader yang masih bisa diakali dengan menggunakan SD Card reader eksternal.
Editor: DayuAkbar