Pembukaan, Spesifikasi, Desain, Dimensi, Layar
Pembukaan
Seperti kita ketahui bahwa seri VivoBook punya kelas di bahwa seri ZenBook. VivoBook lebih ditujukan untuk laptop kelas entry level sampai menengah, dan ZenBook lebih menengah ke atas. Tapi laptop ASUS seri VivoBook yang kita review ini cukup menarik dari asus A420U yang susah dicari di pasaran. Karena dengan menyasar kelas entry level dengan harga murah, tapi ASUS ngasih fitur-fitur keren yang biasa ada di seri ZenBook. Mantap kan.
Nah, secara spesifikasi ASUS seri VivoBook E410MA hadir buat kalian-kalian yang butuh laptop untuk kebutuhan yang ringan-ringan aja. Makanya, gak heran juga kalo harganya murah. Tapi jangan anggap remeh, karena kayak yang kami bilang barusan, laptop ini punya keunggulan layaknya laptop kelas premium, penampilannya gak keliatan murahan. Malah gak bakal malu-maluin kalo buat diajak nongkrong. Dan sebelum kita bahas lebih jauh kayak apa laptop ini, yuk liat dulu spesifikasinya.
Spesifikasi
Desain
cover-nya punya motif menarik. Lapisannya pake motif berupa simbol huruf, kayak yang ada di film Matrix-nya Keaunu Reeves (kasih footage keaune bencong). Tau kan yang mana !! Udah gitu motif hurufnya dibikin random dan pas di tengah ada tertulis ASUS. huruf2 yang ada pada cover layar laptop ini memiliki warna yang cukup lucu jika di lihat dari angle yang berbeda maka huruf hurufnya akan menyamar. Menurut kami ini menarik dan cukup keren. Laptop ini punya tiga pilihan warna biru, putih dan pink, sedangkan yang kami pegang warna adalah warna biru.
Terus desain kedua yang bikin kita kira ini adalah laptop mahal adalah hinge-nya. Hinge-nya bisa ditekuk mentok sampe 180 derajat. Biasanya hinge model begini adanya di laptop ASUS serii ZenBook yang nyasar kelas lebih mahal. Dan hal lain yang bikin kita ngira ini bakal mahal ada di touchpad-nya yang juga bisa difungsikan juga sebagai numpad. Yang lagi-lagi juga ada di seri ZenBook-nya ASUS.
Dimensi
Dimensi juga jadi salah satu daya tarik buat kalian yang ingin laptop berukuran ringkas. Beratnya cuma 1,3 kg, dengan panjang 32,5 cm dan lebar 21,7 cm. Ketebalannya juga cuma 1,84 cm aja. Jadi gak masalah saat dibawa-bawa bepergian dan dimasukkan ke dalam tas atau ransel pas kuliah atau pas mau nongkrong.
Layar
Seperti kebanyakan laptop entry level lainnya, layarnya jelas masih pake panel TN dengan resolusi 1366×768. Panelnya buatan Chi Mei dengan seri N140BGA-EA4 dengan ukuran layar 14 inci. Bisa dimaklumi demi menekan harga laptop agar lebih murah dan memang disesuaikan sama segmennya.
Ukuran bezel kiri dan kanan lebih tipis dari bezel atas yang sedikit lebih tebal. Pas kami cek menggunakan Spyder, layarnya punya color gamut sRGB 61%, NTSC 44%, Adobe RGB 46%, dan DCI-P3 46% sesuai sama harganya.
Keyboard, Touchpad, Baterai, Webcam, I/O Port
Keyboard
Beberapa brand memang ada yang menyematkan backlit keyboard pada laptop entry level mereka. Tapi untuk ASUS ini backlit-nya cerah dan cukup terang. Jadi tampilannya lagi-lagi kayak laptop kelas menengah dan backlitnya punya tiga tingkat kecerahan. Untuk layout-nya cukup cakep dengan jarak yang cukup renggang antar tombol. Ditambah dengan travel key 1,4 mm, feel ngetik terasa nyaman. Yang agak unik, tombol Enter dikasih warna berbeda yaitu kuning. Nah ini sih tujuannya lebih menandakan laptop ini untuk gen Z. Dan untuk tombol Power-nya, ASUS meletakkannya menyatu dalam satu layout dengan tombol keyboard lainnya.
Touchpad
Sebelumnya kami pernah menguji seri ZenBook dimana touchpad-nya ditambahin sama tombol Numpad. Nah kali ini ternyata VivoBook E410MA juga ngasih fitur yang sama. Masalahnya, seri ZenBook itu harganya belasan juta, dan Vivobook ini cuma 4 jutaan. Nah, jelas keren banget dong.
Cuma bedanya, tombol numpad ini gak ada backlitnya sama sekali, hanya ada indikator numpad, jika numpad aktif maka indikatornya akan menyala. Untuk mengaktifkan tombol numpad, kalian cukup tekan tombol kecil yang ada di sisi kanan atas touchpad.
Touchpadnya sendiri gak pake dedicated button. Dan dioperasiinnya cukup enak kok. Kami gada masalah ketika menggeser atau klik kiri dan kanan. Ya standar lah gak terlalu menyulitkan. Feelnya nyaman buat navigasi dan gak ketinggalan udah dukung multi gesture sampai 4 jari.
Baterai
VivoBook E410MA menggunakan baterai dengan kapasitas 42 Whr dan menggunakan CPU dengan konsumsi daya rendah. Tidak heran laptop ini punya daya tahan pakai yang cukup lama. Pada pengujian menggunakan PCMark 10 Modern Office dengan mode Power Saving menyala, WiFi dimatikan dan brightness diatur ke paling rendah laptop bertahan sampai 16 jam 4 menit.
Lucunya, pengujian kami ini lebih lama dibanding klaim ASUS yang menyebutkan bahwa baterainya bisa bertahan hingga 12 jam. Jadi dengan daya tahan yang cukup lama, laptop ini cukup asik dipake buat ngerjain tugas di sekolah, di kelas, atau pas di tempat nongkrong tanpa harus repot cari-cari stop kontak.
Webcam
Seperti desain khas laptop entry level kebanyakan, webcam masih ditempatkan di bezel bagian atas layar. Dan tentu saja belum support Windows Hello. Resolusinya juga masih sama dengan yang lain yaitu 720p dengan aspect ratio 16:9 dan frame rate 30 fps. Kualitasnya juga cukup baiklah, apalagi kalo kalian mendapatkan pencahayaan yang cukup terang. Jadi kalo mau dipakai buat buat nge-zoom atau teleconference, webcam ini jelas masih masih mumpuni kok.
I/O Port
Di sisi kanan, ASUS hanya menyertakan satu port USB 2.0 type-A dan card rader yang support micro SD. Penempatan ini cukup bagus karena posisi port USB ini ideal jika digunakan untuk mouse dan tidak ada port lain yang bisa mengganggu tangan kanan saat pake mouse. Sedangkan sisi kiri ada DC-in, HDMI, USB 3.2 type-A, USB 3.2 type-C, dan jack audio. Yang tidak akan kalian temui disini adalah port LAN yang memang sudah cukup jarang digunakan.
Storage, Upgradibility, Audio, Suhu
Storage
Biasanya laptop murah cuma dikasih HDD atau SSD tapi kapasitas kecil. Udah gitu SSD-nya yang SATA pula. Nah khusus untuk VivoBook E410MA ini udah dikasih SSD NVMe dengan kapasitas yang cukup gede yaitu 512 GB. Mantap kan. Jadi selain booting dan loading jadi lebih kencang, kapasitasnya cukup nyaman buat nyimpen file-file ukuran gede.
Untuk performanya juga lumayan untuk laptop harga 4 jutaan. Berdasarkan CrystalDiskMark, skor bacanya ada di 1800-an MBps dan skor tulis 1100-an MBps. Sedangkan dari AS SSD Benchmark, skor bacanya ada di 1400-an MBps dan skor tulis 980-an MBps.
Upgradability
Pada laptop ini ASUS gak ngasih opsi untuk upgrade. Liat aja, RAM-nya onboard 4GB dan gak bisa diganti. Udah gitu gak disediain juga slot kosong. Dan untuk storage, cuma ada satu slot yang udah keisi 512GB. Ruang buat HDD pun gak ada. Jadi ya, kalian emang tinggal nikmatin aja spek udah disediain ASUS atau upgrade SSD ke 1 TB.
Audio
Kami juga agak kaget dengan kemampuan speaker-nya. Karena ternyata suaranya gak cempreng kayak laptop murah kebanyakan. Saat kami setel file audio yang jadi file benchmark kami, suara bass dan trebel terdengar imbang. Jadi musik-musik yang banyak menampilkan suara bass, jadi lebih terdengar dan terasa lebih wide. untuk power nya sendiri masih terasa kurang.
Saat diatur ke volume 100%, suara masih terasa kurang kencang. Jadi kalau ingin lebih jelas kalian bisa mengandalkan earphone atau headset. Oiya, ASUS juga nyediain pengaturan audio lewat software Audio Wizard. Disini banyak tersedia pengaturan manual dan beberapa preset, yang diantaranya bisa kalian bikin sendiri. Dan kerennya lagi, perbedaannya cukup terasa ketika preset diganti. Lumayan lah untuk speaker laptop entry level.
Suhu
Dengan CPU Intel Celeron, keliatan bahwa laptop ini emang dirancang supaya gak bikin panas. CPU dual core ini punya clock rendah yang memang disesuaikan dengan penggunaan untuk menjalankan aplikasi yang tidak berat. Dengan CPU tersebut, bagian dalam laptop ini gak nyediain kipas alias fanless, laptop ini hanya memberikan plat metal berukuran cukup besar untuk meredam panas. Berarti wajar saja lubang exhaust atau intake tidak ada pada laptop ini. Di satu sisi hal ini menarik karena laptop bakal jadi hening karena gak akan ada suara putaran kipas.
Untuk mengetahui suhu maksimal saat kondisi full load, kami coba jalankan stres test pake AIDA64. Hasilnya selama kurang lebih 20 menitan, suhu tertinggi mencapai 72 derajat dan stabil di suhu 69 derajat celcius.
Walaupun suhu yang dihasilkan cukup rendah, namun penggunaan laptop dalam kodisi full load waktu lama akan bikin bagian bawahnya agak panas. Dan ini tentu kurang nyaman kalau ngetik sambil laptop-nya di pangku. Paling ideal ya memang diletakkan di atas meja.
Performa, Kesimpulan
Performa
Berbekal Intel Celeron N4020 dual core dan RAM 4GB DDR4, laptop ini memang lebih ditujukan buat ngejalanin beban yang gak terlalu berat. Ngetik pake office, ngedit foto standar pake photoshop, browsing, sampai nonton video full HD, laptop ini sudah lebih dari cukup untuk hal-hal tersebut.
Ini sudah kami buktikan dengan menjalankan beberapa benchmark. Misalnya saja edit file gambar pake Photoshop yang disimulasikan melalui PCMark 8 yang makan waktu sekitar 10 detik. Sedangkan render video pake AfterEffects makan waktu sekitar 5 menit 19 detik. Untuk Cinebench-nya dapat skor 162 cb untuk multi core dan 68 cb untuk single core. Skor-skor ini memang rendah tapi ya sesuailah sama segmen peruntukannya.
Dan kalian juga jangan berharap lebih untuk hal-hal yang lebih berat. Misalnya mau coba main game. Bisa sih. Tapi ya kelasnya kayak Zuma atau Candy Crush aja. Kalo lebih dari itu mah, mending gak usah deh. Soalnya dari pengujian kami, game esport kayak Dota2 atau CS:Go dengan resolusi paling rendah aja, FPS yang dihasilkan masih belum playable dan sama sekali gak nyaman dimainkan. Jadi lupain aja kalo kalian mau main game disini.
Kesimpulan
Buat sekelas laptop murah, ternyata banyak yang kami suka dari ASUS VivoBook E410MA ini. Dengan harga cuma 4,6 juta, kalian udah dapat laptop dengan windows dan desain yang gak keliatan seadanya. Cover-nya unik dan beda. Dimensinya ringkas dan enteng, jadi asik buat dibawa-bawa.
Layout keyboardnya unik, dan tombolnya udah ada backlit. Apalagi touchpad-nya yang udah kayak seri ZenBook, pake numpad digital segala. Jadi keliatan tambah keren. Audio-nya juga lumayan. Gak Cuma itu, storage-nya udah pake SSD NVMe lho. Dan kapasitasnya 512GB yang cukup gede buat harga segitu.
Dan yang bikin tambah mantap adalah baterainya yang badak banget. Bisa sampe diatas 12 jam, anjay. Cocok lah buat kalian yang pengen nongkrong sambil ngetik lama-lama di perpus atau café. Dari semua kelebihannya, menurut kami laptop ini cocok banget buat kalian yang menggunakan laptop hanya untuk kerja seperti office dan browsing. Entertaiment juga cuk asik di laptop ini.
Tapi namanya laptop murah tetap aja ada kekurangannya. Dan menurut kami yang paling mengganggu adalah RAM-nya yang sudah tertanam dan gak bisa ditambah. Jadi kapasitas RAM 4GB emang bikin kami gregetan. Kalau saja bisa upgrade sampe paling tidak 8GB, laptop ini dijamin bakal jadi worth to buy banget.