Dua hari lalu, dikabarkan bahwa para Hacker telah meretas akun milik Facebook di Twitter dengan cara mengeksploitasi perangkat lunak pihak ketiga.
Ourmine, selaku organisasi yang bertanggung jawab pada insiden tersebut mentweet:
(translate kedalam bahasa Indonesia)
“Hi, kami adalah Ourmine”
“Ya bahkan Facebook saja bisa diretas, walaupun dari segi keamanan masih lebih baik ketimbang Twitter”
“Untuk meningkatkan keamanan akun kalian”
“Kontak kami melalui: contact@ourmine.org”
“Untuk layanan keamanan kalian dapat mengunjungi kami: ourmine.org”
Menanggapi hal tersebut, Twitter dengan cepat langsung menangani akun tersebut dari tangan para peretas. Kurang dari sepuluh menit, tweet para Hacker tersebut langsung lenyap dan hilang. Twitter mengungkapkan bahwa:
“Mereka langsung segera bergerak setelah mereka mengetahui masalah tersebut, mereka telah mengunci akun yang telah disusup oleh para hacker dan mereka pun juga turut berkerja sama dengan mitra mereka di Facebook untuk memulihkan akun tersebut”
Twitter pun juga menambahkan bahwa akun telah diambil alih melalui pihak ketiga, namun mereka pun tidak membocorkan siapa pelaku dibalik peretasan tersebut. Namun telah diketahui bahwa Ourmine telah menggunakan Khoros, sebuah platform yang dapat digunakan perusahaan untuk mengelola sosial media marketing. Klien dapat masuk melalui portal Khoros utama dengan mengetikan email dan kata sandi mereka.
Walaupun terlihat fatal, Facebook pun tidak menanggapi apa-apa tentang masalah tersebut.
Menurut isu yang beredar, tampaknya Facebook telah memiliki akun Khoros untuk mengontrol keberadaan akun perusahaan di Twitter dan Instagram. Namun entah dengan cara apa, Ourmine bisa masuk melalui akun yang sama di Khoros, sehingga mereka pun dapat memposting tulisan yang berupa iklan tersebut di media sosial.
Ini bukan pertama kalinya, Ourmine pernah membajak akun sosial media milik Facebook. Jika diflashback pada tahun 2016, grup tersebut dapat mengambil alih akun Twitter Mark Zuckerberg. Oleh karena itu, kemungkinan terbesar adalah Ourmine dapat mengeksploitasi akun Zuckerberg dengan menggunakan kata sandi yang lemah untuk mengamankan akun Twitternya.