Komunikasi menjadi hal yang krusial terutama untuk team-based game, selain memberikan info, arahan ataupun peringatan. Komunikasi pun bisa menjadi kunci keamanan dalam suatu permainan.
Dalam game yang berbasis team, chat dapat dilakukan dalam 2 cara, entah itu chat yang menggunakan ataupun voice chat yang menggunakan suara/mulut. Terkadang chat menggunakan ketikan cenderung tidak efektif dan menghabiskan banyak waktu.
Sehingga untuk game yang membutuhkan tempo cepat, pro player dan juga para gamers lebih memilih untuk menggunakan voice chat ketimbang menggunakan chat biasa.
Hal tersebut juga berlaku kepada game Counter Strike: Global Offensive. Dalam game kawakan Valve tersebut pemain dapat melakukan komunikasi berbasis teks ataupun suara agar kita dapat memberikan info dan arahan kepada rekan satu tim kita.
Namun sayang, terkadang fitur tersebut digunakan semena-mena oleh para oknum. Sehingga para rekan tim yang lain juga ikut terganggu karena para oknum tersebut. Menanggapi beberapa keluhan tersebut, Valve langsung membuat kebijakan yang cukup membantu para gamers, yaitu auto-mute.
Hukuman tersebut akan secara otomatis tereksekusi apabila ada oknum yang memulai troll atau jahil di voice chat secara terus menerus.
Oknum yang melakukan troll tersebut akan mendapatkan peringatan apabila sudah mendapatkan banyak report. Jika sudah mendapatkan peringatan masih tetap ngeyel dan tetap melakukan trolling, dengan otomatis oknum akan mendapatkan hukuman auto-mute, sehingga mereka tidak dapat mendengar ataupun berkomunikasi dengan rekan satu timnya. Untuk menghilangkan hukuman tersebut, pemain harus mengumpulkan banyak EXP untuk menghilangkan hukum tersebut.
Dengan adanya sistem hukuman ini, Valve berharap dapat mengurangi pemain yang terlalu menganggu saat menggunakan voice chat.