Setelah memimpin perusahaan IBM selama hampir 8 tahun, Virgnia “Ginni” Rometty yang awalnya menjabat menjadi Ketua Direksi, Presiden dan CEO IBM menyatakan akan mundur dari jabatannya pada April mendatang. Jabatan yang ia tinggalkan adalah posisi Presiden dan CEO IBM. Dan kemudian, posisi tersebut akan diisi oleh dua orang yang berbeda.
Pertama, Arvind Krishna yang akan mengantikan Virginia sebagai CEO IBM yang saat ini masih menduduki kursi Vice President Cloud and Cognitive Software di IBM.
Kedua, James Whitehurst yang akan mengantikan Virginia sebagai Presiden IBM yang saat ini masih menduduki kursi Senior Vice President di IBM dan juga CEO Red Hat.
Virginia berasumsi bahwa mereka kedua adalah orang yang tepat untuk mengantikan posisi yang ia tempati saat ini.
“Arvind adalah pengiat teknologi cerdas yang telah memegang peranan penting dalam pengembangan teknologi inti yang kami kembangkan seperti AI, cloud, quantum computer dan blockchain”, Ujar Virginia dalam sebuah press rilis PRNewsWire
“Jim merupakan seorang pemimpin yang mempunyai pengalaman yang cukup banyak sebagai CEO Red Hat, ia selalu menjadi penyedia solusi untuk banyak orang dalam bidang open-source software untuk level enterprise ternama di dunia”, Ujar Virginia
Walaupun akan meninggalkan posisi yang cukup krusial di perusahaan tersebut, namun Virginia akan tetap berperan sebagai Executive Chairman di IBM untuk memantau bagaimana perusahaan berjalan hingga akhir tahun ini. Menurut kabar yang beredar, ia pun akan pensiun dari IBM pada akhir 2020 atau kurang lebih setelah 40 tahun ia mengabdi di IBM sejak tahun 1981.