Kesimpulan
Peningkatan spesifikasi pada Gigabyte Aero 15 Classic XA ternyata emang berpengaruh pada peningkatan performa. Prosesor Intel Core i7-9750H memiliki base clock 2,6 GHz dan turbo clock yang mencapai 4,5 GHz. Sedikit lebih tinggi dibanding i7-8750H. Tapi yang sangat disayangkan pada laptop ini adalah, performa yang terasa benar-benar beda hanya pada load CPU yang ringan. Bisa kita lihat pada skor cinebench r15 single core, skornya 191, pada notebook harus diacungi jempol, tapi pada multicorenya hanya 1152.
Hal ini dikarenakan cooling dan power limit yang diberikan, sehingga pada skenario yang membutuhkan load CPU tinggi seperti rendering premiere, performanya bisa dikatakan sama saja dengan intel core i7 8750h. Hal ini akan menjadi PR bagi semua brand untuk memberikan cooling dan power limit yang baik untuk laptop dengan CPU generasi ke-9.
Dari sisi desain dan fitur, laptop ini cukup menarik. Desain simpel, enteng, dan tipis. Tapi nuansa gamingnya juga bisa diciptakan. Fiturnya yang disebut-sebut mendukung Microsoft Azure AI memang berfungsi. Sistem dengan bantuan teknologi artificial intelligence, otomatis akan menyesuaikan dengan kondisi laptop ketika sedang aktif.
Cuma yang masih mengganjal kami adalah suhu tinggi yang kurang bisa diredam sistem pendingin yang memang terlihat terlalu simpel. Masing-masing fan berukuran kecil untuk GPU dan CPU yang disalurkan pula dengan dua heatpipe, masih belum terlalu bisa meredam panas dengan maksimal. Tapi tenang, pengujian kami memang sedikit agak kejam.
Jika dilihat dari benchmark GTA V, Aero 15 XA dengan Aero 15 X9 ada peningkatan untuk hasil bechmarknya. Dari sini kita bisa simpulkan, pada skenario gaming laptop ini tetap mengeluarkan semua performanya dengan baik. Untuk content creator, laptop ini juga sudah sangat cukup dari sisi layar, desain, dan peforma.