Performance
Dengan kombinasi prosesor Intel Core i7-8750H serta NVIDIA GeForce RTX 2080 yang dilengkapi dengan memori GDDR6 sebesar 8GB, tentu saja performa harusnya mantap. Tapi semantap apa sih ? Agar berjalan maksimal, kami memasang dua adaptor yang disediakan. Sebagai laptop gaming high end, tentunya ekspektasi kita atas performa GPU-nya diatas GTX 1080 dan RTX 2080 Max-Q, so langsung saja kita simak untuk performanya.
Skor:
- 3DMark – Fire Strike – 20274
- 3DMark – Time Spy – 9501
- 3DMark – Port Royal – 5671
- Cinebench – CPU – 1229 cb
- Cinebench – (single core) – 171 cb
- PCMark 8 – Photoshop – 1,55 s
- PCMark 8 – After Effect – 67,63 s
- Geekbench 3 Pro – Single Core – 4325
- Geekbench 3 Pro – Multi Core – 24100
- SPEC view Perf – 3DMax – 176,91 fps
- SPEC view Perf – Maya – 75,65 fps
- SPEC view Perf – Catia – 88,63 fps
- Apex Legends (default) – 116 fps
- Apex Legends (OC) – 131 fps
- Final Fantasy XV (default) – 10175
- Final Fantasy VX (OC) – 10396
- Rise of the Tomb Raider (default) – 131,13 fps
- Rise of the Tomb Raider (OC) – 140,68 fps
Kesimpulan
Sebagai laptop gaming yang menggunakan chip grafis GeForce RTX pertama yang hadir di Indonesia, Asus ROG G703GX dijual dengan harga yang fantasis. Tau berapa? Yak, sekitar seharga 60 jutaan rupiah. Jika rakit PC dengan spek yang mirip mirip mungkin akan menghemat sekitar 15 juta rupiah, tapi konsekuensi yang harus dibayar adalah portabilitas. Dari sini kalian sendiri lah yang menentukan, apakah butuh laptop gaming yang kenceng bisa dibawa bawa atau butuh performa yang kenceng tapi hemat. Untuk dari sisi performanya jika dilihat dari hasil benchmark yang kita dapatkan pada laptop ini, performanya akan ketinggalan 7-10% pada skenario gaming dari PC dengan spek yang mirip.