Fujitsu Semiconductor dan United Microelectronics Corporation atau disebut dengan UMC, menyatakan bahwa akan memiliki 100% kepemilikan untuk Mie Fujitsu Semiconductor (MIFS), bisnis hasil kerjasama dari kedua perusahaan. Gerakan ini juga sekaligus menjadi akhir dari manufaktur in-house yang selama ini dilakukan oleh Fujitsu sejak tahun 1956. Sementara itu, UMC akan mendapat tambahan sumber daya manufaktur di Jepang, yang secara langsung akan meningkatkan posisi yang kompetitif dengan perusahaan lawan yang lain.
Menurut perjanjian, UMC akan mendapatkan 84.1% saham untuk MIFS dari Fujitsu Semiconductor yang bernilai sekitar ¥57.6 milliar ($520.52 juta), meningkatkan saham yang dimiliki dari 15.9% menjadi 100%. Transaksi ini direncanakan untuk ditutup pada 1 Januari 2019, diikuti oleh persetujuan dari regulator yang relevan. Setelah transaksi ini ditutup, MIFS akan tetap melanjutkan beroperasi dan akan menjadi anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh UMC. Perubahan nama yang resmi untuk MIFS akan di publikasikan pada beberapa waktu berikutnya.
MIFS menjalakan dua 300-mm fabs – Fab-B1 dan Fab-B2 yang masing-masing dibangun pada tahun 2004 dan 2006. Kedua fabs ini dibangun oleh Fujitsu untuk memproduksi chip menggunakan teknologi fabrikasi 90 nm dan 65 nm dan tidak pernah ditingkatkan secara serius. Pada tahun 2009, perusahaan ini memilih untuk menjadi “fab-lite” dan perusahaan ini berencana untuk menjadi subsidiary baru dari Fujitsu, sehingga namanya menjadi Fujitsu Semiconductor Limited, dimana pabrik ini membuka peluang outsource untuk TSMC pada fabrikasi 28-nm dan 40-nm, dimana TSMC tertarik untuk mengambil alih MIFS. Pada tahun 2014, Fujitsu Semiconductor setuju untuk melakukan kerjasama dengan UMC dan menjual saham pada MIFS ke pembuat kontrak untuk chip dari Taiwan. Sebagai balasannya, UMC dilisensi untuk membuat fabrikasi 40 nm mereka ke MIFS dan bahkan membantu MIFS memasang production line yang sesuai pada salah satu fabs mereka.
Beberapa sumber melaporkan bahwa dua MIFS fabs mampu memproduksi 28.000 hingga 40.000 300-mm wafer per bulan, yang akan menjadi tambahan yang sangat baik untuk UMC 140.000 300-mm wafer per bulan. Sementara itu perlu dicatat karena fab tidak pernah ditingkatkan secara serius, mereka tidak dapat memproduksi chip menggunakan teknologi 28 nm apalagi proses fabrikasi FinFET. MIFS menyiratkan beberapa tahun yang lalu bahwa 40 nm akan digunakan untuk 20 hingga 30 tahun ke depan, meskipun Fujitsu Semiconductor masih memutuskan untuk menjual asetnya yang menua ke UMC. Keputusan itu mengakhiri riwayat 62 tahun Fujitsu tentang produksi mikroelektronika yang dimulai pada era transistor silikon pada tahun 1956.
UMC ini sendiri mengalami masalah mengembangkan teknologi berbasis FinFET dan hanya beberapa ribu wafer yang diproduksi menggunakan node 14 nm FinFET pada tahun 2017. Oleh karena itu, memperluas kapasitas produksi dengan lini produk yang matang tampaknya menjadi tawaran untuk meningkatkan penjualan.
Akuisisi UMC untuk MIFS akan memberikan perusahaan ini perlawanan yang lebih serius untuk GlobalFoundries dan TSMC terutama klien mereka yang ada di Jepang.