Tentu akan sedikit menjengkelkan bila seorang pembeli membawa pulang sebuah laptop seharga 13-jutaan rupiah, dan sebulan kemudian dia mendapati laptop yang sama didiskon dengan harga 8-jutaan rupiah. Di sisi lain, ketika seorang pengguna memutuskan untuk beli laptop baru macam Dell XPS 13 yang mahal itu di bulan November 2017, dia mungkin akan kecewa ketika model terbaru dari laptop yang sama dirilis pada bulan Januari 2018.
Kalau kamu menganggap beli laptop cuma urusan melihat spek dan harga, maka kamu salah. Bukan berarti keduanya tidak penting, namun yang tidak kalah penting juga adalah menentukan waktu yang tepat untuk membeli sebuah laptop baru.
Waktu terbaik untuk membeli laptop biasanya bisa ditentukan bila kamu memang benar-benar membutuhkan gacoan baru. Kalau sewaktu-waktu laptop yang sedang kamu gunakan rusak, atau kamu membutuhkan sebuah laptop baru dengan kekuatan lebih dahsyat, maka tidak ada alasan bagimu untuk menunda membeli laptop baru. Meski begitu, mungkin kamu mesti menunda pembelian bila ternyata kamu masih punya perangkat yang kompeten meski umurnya sudah tua. Akan tetapi kamu butuh strategi untuk melakukan pembelian dengan cara yang tepat.
- Pelajari pola jadwal rilis laptop baru, sekaligus waktu penjualannya
Kebanyakan produsen laptop selalu merilis produk baru, setidaknya tiga kali dalam setahun: bulan Februari sampai April, September sampai Desember, dan Juni sampai Agustus. Di bulan Februari sampai April, dan Juni sampai Agustus, kebanyakan produsen biasanya mulai mendistribusikan laptop baru. Nah, itu baru soal bulan perilisan laptop model baru.
Kalau kamu mau tahu waktu terbaik untuk beli laptop, bulan Juli atau Agustus, dan November atau Desember biasanya jadi pilihan terbaik. Sebab di antara itu ada liburan sekolah dan musim liburanakhir tahun yang penuh dengan tawaran penjualan menggiurkan. Di akhir tahun pula, dan bila kamu beruntung, harga perangkat laptop biasanya mendapat potongan cukup signifikan.
- Model lawas tidak selalu dibanderol lebih rendah
Dalam periode tertentu, baik AMD maupun Intel memperbarui lini produk prosesornya, begitu pula dengan produsen kartu grafis macam AMD atau NVidia. Nah, kalau yang baru sudah dirilis, bukan berarti model lama mengalami penurunan harga. Dengan kata lain, model lama yang dihentikan produksinya tidak selalu dibanderol dengan harga lebih murah oleh produsen, meski barangkali mudah bagimu untuk menemukan pihak ketiga yang menjual model perangkat yang lebih lawas.
- Cek apakah kamu mendapatkan penawaran menarik
Sebetulnya cukup sulit bagi kita untuk memeriksa perubahan rentang harga sebuah model laptop, kecuali kamu tahu berapa harga normal sebuah laptop yang dijual di pasaran. Artinya, kami belum bisa menemukan sebuah situs atau software khusus yang menawarkan informasi pembaharuan harga atas lusinan model laptop yang disediakan di pasar Indonesia.
Namun bukan berarti tidak ada jalan bagimu untuk tahu perkembangan harga. Cobalah kunjungi toko komputer kepercayaanmu, dan tanya program penjualan menarik yang mungkin berkenan di hatimu. Misalnya: kalau sebuah toko A menawarkan cashback atau paket penjualan laptop dengan bonus yang menggiurkan (sebuah mouse gaming kelas atas, atau paket lainnya, misalnya), maka ambilah tawaran itu.
Singkat cerita, beli laptop baru itu mudah, asal kamu tahu strateginya. Lalu, bila memungkinkan sebaiknya kamu mencari sebuah laptop dengan jeroan paling terbaru, yang pada dasarnya berarti dua pilihan sederhana: menggunakan prosesor Intel generasi ke-8 atau AMD Ryzen generasi ke-2.