Berdasarkan informasi saat launching, Terdapat 4 SKU yang akan beredar di Indonesia. 1 SKU untuk ZE550ML (HD resolution, 2GB ram) dan 3 SKU untuk ZE551ML (Full-HD, 2GB/4GB, 16GB/32GB/64GB). Untuk SKU ZE551ML, tak hanya mendapat komponen lebih tinggi, namun juga beberapa fitur ekslusif. Hmm.. nice marketing strategi ASUS. Nah, bagaimana tentang performanya? Simak lanjutan Asus zenfone 2 review by pemmzchannel berikut ya!
Intel Atom Z3580
SoC terbaru Intel ini menawarkan banyak hal baru dibanding pendahulunya yang tertanam pada Zenfone dan Fonepad (FE1xx). Dan yang paling utama tentunya dukungan pemprosesan 64-bit yang juga sudah diterapkan pada kernel android Lollipop. Berikut tabel perbandingan antara Intel Atom Z3580 dengan Intel Atom Z2580 yang dipakai Zenfone versi sebelumnya.
Hampir semua parameter pada tabel diatas merupakan penyempurnaan SoC Z3580 terhadap seri sebelumnya termasuk Pada poin Hyperthreading. HT memang ditinggalkan pada SoC Intel Z3580 namun digantikan dengan “core sungguhan”.
Baca juga: Review Asus Zenfone 2 part #1
PowerVR G6430 GPU
Hingga seri SoC ini, Intel masih mengandalkan PowerVR G6430 sebagai pemproses aplikasi grafis untuk smartphone besutan klien mereka, termasuk Zenfone 2 ini. GPU ini menawarkan clock speed dua kali lipat dibanding SGX543MP3 yang ada pada SoC Apple A6, namun dengan konsumsi daya separuhnya saja. Benar-benar GPU yang powerfull namun efisien. Mungkin hal tersebut yang dijadikan pertimbangan mengapa Intel mempercayakan pada chip yang notabene sudah cukup berumur ini (rilis akhir 2013) dan “belum” mau menurunkan GPU-nya untuk kelas smartphone. Dibanding GPU pada Zenfone sebelumnya, clockspeednya lebih tinggi sekitar 15%.
1st Global Android Smartphone with 4GB RAM
Satidaknya, sejak tersebarnya gosip ASUS akan merilis smartphone dengan kapasitas RAM 4GB, deretan gadget mania sudah mulai mengantisipasi kehadiran smartphone ini. Sejujurnya, RAM sebanyak itu belum terpakai maksimal saat ini (lihat SS). Terutama bagi pengguna yang tidak memanfaatkan smartphone-nya untuk ber-multitasking. Namun harga end-user yang menarik, dipastikan mampu meredam apapun hal negatif tentang sisi ini.
Masih mengomentari SS yang kami ambil, terlihat masih tersisa sekitar 1,4GB RAM dengan status pemakaian cukup berat seperti G-Apps yang aktif full, 4 Email account, 4 social media, 2 browser, dan semua aplikasi bawaan yang belum kami disable.
Dengan konfigurasi aplikasi seperti tertera di atas, Free RAM terendah selama pengujian ada di angka 900MB. So, 4GB memang sudah sebuah kebutuhan untuk device Android yang makin kita andalkan untuk kebutuhan kerja juga social. Semoga aplikasi yang mendukung pemprosesan 64-bit segera hadir, jadi penggunaan resource akan lebih efisien.
Display
Tak seperti Zenfone sebelumnya, untuk Zenfone 2 ini hanya memiliki satu jenis ukuran layar, 5,5-inch. Hanya saja terdapat 2 SKU yang membedakan jenis resolusi layar antara HD 1280×800 (ZE550ML) dan Full HD 1920×1080 (ZE551ML). Untuk versi ZE551ML, resolusi Full-HD nya memiliki kerapatan layar 403ppi. Sedang untuk versi ZE550ML, resolusi HD-nya memiliki kerapatan layar 268ppi. Keduanya sudah mendapat perlindungan tingkat tinggi dari goresan maupun benturan pada skala tertentu dari Corning Gorilas 3.
Untuk harga tertinggi 4,5 juta, Asus Zenfone 2 memang tak memungkinkan untuk mendapat layar Quad-HD. Tapi bukan berarti anda bisa kesampingkan poin ini saat membandingkan dengan produk flagship dari brand ternama lain. Dengan 403 ppi di resolusi 1080p, tampilan di layar zenfone 2 sangat tajam sangat membantu saat digunakan di bawah terik matahari. Kualitas warnanyapun bisa disetarakan dengan panel quad-HD, dan hal ini tetap terlihat baik saat viewing angle berubah hingga 170° lebih.
Audio
Dalam part #1, anda bisa lihat sebuah ruang accoustic yang lebih besar di bagian bawah belakang. Ini membuat output suara lebih membahana apalagi saat diletakkan di permukaan yang datar seperti kaca. Andai saja speaker yang tertanam punya karakter lebih warm, suara yang keluar akan lebih nyaman di telinga.
Berikut spesifikasi lengkap Zenfone 2 :
Satu hal yang coba disodorkan Intel pada Asus Zenfone 2 adalah performa komputasi x86 dengan kemampuan dual channel memory yang lebih matang, yang belum banyak dilirik oleh pabrikan lain.
Zenfone 2 Performance
Asus sangat cepat membaca keadaan pasar untuk kemudian membuat sebuah smartphone dengan spesifikasi unik seperti yang dibawa Zenfone 2. Untuk arsitektur x86, intel tak perlu di ragukan performanya, cepat saat memproses aplikasi yang juga sudah mendukung multicore dual channel. Namun untuk pasar smartphone, yang lebih dulu dikuasai ARM, intel perlu adaptasi lebih jauh jika ingin masuk ke kancah pertarungan.
Secara performa, dengan RAM 4GB dual channel, sebuah smartphone seperti Zenfone 2 tak akan bermasalah dengan manajemen memory Android yang masih jauh dari sempurna, khususnya di Android Lollipop yang selalu menyimpan multitasking anda sekalipun anda mematikan smartphone. Empat (4) game (Mortal Kombat X, Batman Arkham, Plant vs Zombie 2 dan King of Fighter) dengan apk data di atas 500MB mampu dijalankan simultan tanpa lag sama sekali. Walau belum pernah membandingkan langsung dengan flagship dari brand lain, khususnya yang memiliki ram yang sama-sama 2GB, Zenfone 2 dipastikan menjadi device android dengan price performance terbaik saat ini.
Beberapa aplikasi benchmark menampilkan hasil yang berbeda saat membandingkan performa Zenfone 2 ber-SoC Intel Z3580 dengan smartphone flagship lain. Diatas kertas, Z3580 memiliki spesifikasi hampir sama dengan SoC Qualcomm Snapdragon 801 yang notabene ada dikelas yang sama. Jika anda sudah membaca review Samsung Galaxy S5, Padfone S, Xiaomi M3 dan yang lain, performa komputasi Atom 3580 secara general berada sedikit diatasnya.
Punya Masalah Sinyal?
Sedikit sekali saat ini, pabrikan smartphone yang memikirkan seberapa baik produk mereka menangkap sinyal, baik sinyal selular maupun WiFi. Efeknya, Speed processor kencang, kapasitas RAM besar tetap lambat saat berada di area yang jauh dari pemancar. Ok, untuk hal satu ini kami angkat jempol untuk Asus, karena tak hanya antena untuk 2 kartu GSM dan GPS, antena untuk wifinya yang notabene sudah menggunakan jenis 802.11ac, masih diperhitungkan oleh Asus.
Temperature – How we tested?
Panas sangat mempengaruhi kondisi fit sebuah komponen elektronik. Semakin ia cepat panas, semakin cepat pula performanya menurun. Aplikasi benchmark menguras semua kemampuan sebuah SoC, semakin SoC tersebut dalam keadaan puncaknya (termasuk temperatur yang masih dingin), semakin baik score yang dihasilkan. Dengan me-looping aplikasi benchmark dan mendata seberapa besar persentase skor menurun, kami dapatkan seberapa bagus sebuah device dapat diandalkan.
Nampaknya Intel belum berhasil memporting chip x86 mereka untuk bersaing dengan chip yang lebih dulu berkecimpung di basis ARM. Saat panas mulai datang, beberapa performa hardware terlihat turun sedikit demi sedikit, termasuk kemampuan menangkap sinyal yang terhitung menurun cukup drastis.
Zenfone 2 Battery Performance
Untuk ukuran device 5,5-inch, kapasitas battery zenfone 2 sangat proposional. Dengan pertambahan 0,5-inch, ASUS memasukan kapasitas 42% lebih besar dari Zenfone 5. Kami melakukan test beraktifitas dengan tiga jenis network, 4G only, 3G only (keduanya telkomsel) dan Wifi only. Ketiganya tak menunjukan gap signifikan dalam hal menguras battery. Juga dari sisi display dan kemampuan efisiensi daya SoC Intel yang sudah jauh lebih battery friendly, mengarahkan kami untuk menjatuhkan dugaan bahwa sistem operasi Android 5.0 belum begitu sempurna mengendalikan penggunaan resource. Semoga lebih baik saat versi 5.1 hadir untuk Zenfone 2.
Hal ini tak lepas dari perhatian vendor termasuk Asus. Memang tak memungkinkan untuk memaksa Google untuk segera memperbaiki, seperti halnya One Plus yang memaksa tim Cyanogen. Namun Asus memiliki cara sendiri dengan kemampuan charging time-nya yang mampu mengembalikan kapasitas battery ke level 69% full dalam 40 menit (hasil test pemmzchannel).
Conclusion
Dengan price to performance sebaik ini, dijamin respon pasar akan sangat baik. Dan sangat-sangat diharapkan, kelangkaan Zenfone terdahulu tak terjadi pada Zenfone 2. Hingga impresi atas produk ini akan terus positif yang berefek pada brand Asus secara keseluruhan. Dan satu hal lagi, dengan beredarnya harga resmi yang diumumkan saat launching, pihak ASUS wajib mengontrol harga Zenfone 2 saat nanti tersedia agar tak terjadi “penggelembungan” sepihak hingga Zenfone 2 tetap menjadi smartphone dengan price performance terbaik saat ini.