Pasti beberapa dari kamu masih suka tidur dengan smartphone. Entah disengaja maupun tidak disengaja. Menurut hasil jajak pendapat kami baru-baru ini, sebagian besar orang tidur dengan smartphone setidaknya untuk beberapa waktu.
Dari mereka yang menjawab “Tidak”. Beberapa orang masih menyebutkan bahwa mereka meninggalkan smartphone mereka di meja dekat tempat tidur atau di samping tempat tidur. Ada banyak penelitian yang mendukung untuk tidak meletakkan smartphone yang kamu miliki di dekat tempat tidur kamu.
Apa saja bahaya tidur dengan smartphone? Simak selengkapnya di bawah ini!
Bahaya Tidur dengan Smartphone
Kami tidak bisa memberi tahu kamu apa yang harus dilakukan dengan hidup yang kamu miliki. Kami juga tidak mau melakukan hal itu. Tapi kami dapat membawa beberapa penelitian peer-review untuk perhatian kamu. Kemudian harus kamu pertimbangkan dan putuskan apa yang harus dilakukan.
Jika kamu mengalami kesulitan tidur, insomnia, atau tidak bisa tetap terjaga di siang hari, data yang solid menunjukkan smartphone kamu mungkin menjadi alasannya.
Misalnya, tinjauan sistemik terhadap 20 penelitian menunjukkan bukti kuat dan konsisten tentang hubungan antara akses waktu tidur ke atau penggunaan perangkat elektronik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan smartphone dapat menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas tidur.
Itu berarti, jika smartphone kamu berada dalam jangkauan lengan tempat tidur kamu, kamu cenderung tidur lebih nyenyak dan untuk waktu yang lebih singkat. Pada akhirnya, ini memengaruhi kinerja kognitif kamu di siang hari.
Untuk lebih jelasnya, hasil ini terjadi bahkan jika peserta tidak menggunakan smartphone mereka di tempat tidur. Kehadiran telepon di kamar tidur meningkatkan kemungkinan hasil tidur yang merugikan.
Pentingnya Tidur Tanpa Smartphone
Tidur sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik kita dan terutama untuk perkembangan biopsikososial anak-anak. Karena perangkat seluler dan media portabel telah menjadi bagian dari kehidupan kita yang ada di mana-mana, dampak pada kualitas tidur kita menjadi perhatian.
Sebagian dari kita, smartphone adalah hal terakhir yang kita gunakan sebelum tertidur di malam hari dan hal pertama yang kita periksa segera setelah bangun. Siklus kebiasaan ini, meskipun sulit untuk dihentikan, sama sekali tidak membantu untuk kebersihan tidur kita. Selanjutnya, kesehatan mental dan fisik kita.
Remaja adalah yang paling terkena dampaknya dengan mereka yang berusia sepuluh tahun kehilangan delapan hingga sembilan jam tidur per minggu. Penelitian itu memang memiliki ukuran sampel yang relatif kecil.
Media sosial telah memindahkan lingkungan sosial dari halaman sekolah ke kamar tidur anak-anak kita, dan buka 24/7, dengan jam aktif memuncak di malam hari. Salah satu konsekuensi negatif dari kurang tidur adalah berkontribusi pada depresi.
Data yang diukur dari ratusan remaja menemukan bahwa mereka yang menggunakan media sosial tingkat tinggi sebelum tidur mengalami kesulitan tidur yang lebih besar. Pada gilirannya berkorelasi kuat dengan tingkat depresi yang lebih tinggi.
Jadi, ada semacam reaksi berantai di mana remaja yang terbangun di malam hari di smartphone mereka akhirnya kehilangan tidur, yang mengarah ke gejala depresi. Ini juga dapat menyebabkan kinerja akademik yang lebih buruk pada siswa.
Tapi itu bukan hanya anak-anak dan remaja, penelitian menemukan bahwa penggunaan smartphone sebelum tidur berhubungan negatif dengan hasil tidur pada orang dewasa juga. Penggunaan smartphone sebelum tidur dikaitkan dengan peningkatan kelelahan dan tidur lebih lama untuk orang dewasa di usia 40-an.
Itu juga terkait dengan waktu bangun yang lebih awal dan durasi tidur yang lebih pendek di antara orang dewasa di usia 60-an. Waktu akan memberi tahu apakah efek itu diperparah oleh kebiasaan teknologi malam hari yang terus berlanjut dari kaum muda saat ini.
Bagaimana Solusinya?
Mendengar kekhawatiran ini, beberapa perusahaan telah menerapkan pengaturan khusus untuk mengoptimalkan smartphone untuk penggunaan malam hari.
Jadi mengapa tidur dengan smartphone kita menyebabkan efek negatif seperti itu? Sebagai permulaan, cahaya biru layar smartphone kamu menunda pelepasan melatonin. Ini merupakan hormon yang mengontrol siklus tidur-bangun kamu (alias ritme sirkadian).
- Filter cahaya biru sebagian dapat melemahkan efek ini, tetapi tidak sepenuhnya. Kedua, pertimbangkan bagaimana kamu berinteraksi dengan perangkat seluler kamu. Bukan hanya cahaya layar yang mengganggu tidur kamu.
- Membatasi penggunaan smartphone sebelum tidur selama empat minggu dapat secara efektif mengurangi latensi tidur, meningkatkan durasi tidur, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi gairah sebelum tidur, dan meningkatkan afek positif dan memori kerja.
- Memberi tubuh kamu tidur yang dibutuhkan adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik kamu secara keseluruhan, dan itu mungkin berarti mengelola kebiasaan smartphone kamu.
- Menahan godaan untuk menggunakan smartphone kamu selama dua jam sebelum tidur bisa sangat membantu.
Kesimpulan
Jika kamu tidak tidur nyenyak dan tidur dengan smartphone di dalam atau di dekat tempat tidur, apakah kamu bersedia mengurangi penggunaan smartphone saat matahari terbenam dan meninggalkan smartphone di kamar lain semalaman? Kamu mungkin hanya bersyukur bahwa kamu melakukannya.
Menggunakan fitur seperti Kesehatan Digital dapat membantu melacak jumlah jam yang kamu habiskan di smartphone. Kamu juga dapat menetapkan batas harian untuk aplikasi tertentu untuk memperingatkan kamu ketika telah melampaui batas waktu.
Untuk kamu yang lelah bekerja seharian, memiliki mata yang kering dan sering pusing akibat terpapar cahaya gadget,kamu bisa mengompres matamu dengan es batu. Kamu juga bisa gunakan alat terapi mata untuk membuat matamu lebih relax. Gunakanlah smartphonemu dengan cara yang smart ya!
Baca juga: