AMD dan Intel secara resmi menghentikan penjualan chip mereka di Rusia semenjak bulan lalu. Ini merupakan dampak jangka panjang akibat invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina sampai saat ini. Rusia mengumumkan akan mulai beralih menggunakan CPU Zhaoxin.
Alasan CPU Zhaoxin Menjadi Opsi
Meskipun CPU ini belum bisa bersaing secara langsung dengan CPU modern semacam Intel dan AMD. Di tambah adanya masalah kompabilitas untuk sebagian besar software dan sistem operasi. Sepertinya Rusia tak memiliki pilihan lain selain menggunakan CPU ini untuk kebutuhan negara mereka tersebut.
Salah satu keunggulan CPU yang dikembangkan oleh Zhaoxin adalah memiliki karena set instruksi x86 untuk perancangannya. Oleh karena itu, mereka memiliki dukungan software yang lebih beragam termasuk windows dibanding CPU buatan china yang lain. Meskipun memang harus diakui, CPU ini masih belum se-optimal para seniornya yaitu AMD dan Intel dari sisi inovasi dan efisiensi penggunaan.
Spesifikasi Teknis
Pihak Rusia menyatakan mereka secara terbuka akan menggunakan CPU KaiXian KX6640MA untuk kebutuhan Industrian di Negara mereka. CPU ini memiliki konfigurasi 8 core dengan 4MB L2 Cache, dan memiliki clock up to 2.70 GHz. Serta memiliki IGPU untuk proses pengolahan grafisnya. CPU ini juga akan didukung PCIe gen 3 dengan konfigutasi 16 jalur PCIe lanes, serta hanya memiliki TDP maksimal di 25 watt.
Sedangkan untuk spesifikasi motherboard MBX-Z60A akan bisa menggunakan dual channel memory DDR4. CPU ini juga memiliki slot M.2 2280, M2 2230 untuk adaptor Wi-Fi atau bluetooth, 3 port Sata. Selain itu, ini juga telah dilengkapi 3 jenis display out yaitu Display Port, HDMI, dan VGA / D-Sub dan beberapa fitur standar lain.
Dari sisi performa CPU yang digunakan KX 6640MA ini sebenarnya bukan varian paling tinggi dari CPU yang dikeluarkan oleh pabrikan asal Cina tersebut. Ada salah satu CPU lain yang harusnya bisa jadi opsi karena memiliki harga yang relatif sama namun punya performa lebih baik, yaitu KX U6780A.
Namun, tentu ini kembali lagi kepada Pemerintah Rusia yang mungkin hanya membutuhan CPU untuk kebutuhan perkantoran pemerintahan mereka. Sehingga tak membutuhkan CPU dengan performa yang lebih baik.
Baca juga:
