Dalam pengembangannya ada beberapa klasifikasi SSD yang harus kamu ketahui. Pertama adalah jenis SSD interface, form factor yang digunakan dan tipe memory yang digunakan. Dalam artikel ini kami akan menjelaskan satu-persatu agar kamu bisa mengerti dan bisa memilih ssd mana yang cocok dengan kebutuhan.
Jenis SSD Interface
Sebelum masuk ke penjelasan jenis SSD, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu SSD. SSD atau solid state drive adalah media penyimpanan generasi baru berbasis digital. Berbeda dengan hard disk yang menyimpan data pada piringan fisik, SSD menyimpan data pada chip yang ada dalam bentuk digital. Oleh karena itu SSD bisa lebih kecil, lebih ringan, lebih hemat daya dan lebih cepat dari pada hard disk.
SATA
Interface SATA atau Serial ATA adalah yang paling umum dan sudah ada sejak tahun 2000. Jadi umur interface ini sudah 20 tahun lebih. Interface ini biasa digunakan untuk Hard disk dan CD Room. Jadi, interface ini adalah yang paling umum dan pastinya semua desktop atau laptop punya interface SATA.
Untuk portnya terdiri dari 2 kabel kalau di desktop. Ada SATA Power dan SATA cable. Kalau di laptop kedua port ini sudah disatukan dengan lokasi yang sama persis untuk versi desktop. Jadi, jika laptop atau desktop milikmu punya hard disk atau cd room, bisa dipastikan kalian bisa menggunakan SSD dengan tipe interface SATA.
Sayangnya, SATA punya kecepatan yang sangat terbatas yaitu 6Gb/s. Artinya, pengiriman data yang dapat dilakukan hanya sekitar 500MB/s saja. Padahal SSD bisa melakukan jauh lebih cepat dari itu. Hal ini terjadi karena controller sata terletak di southbridge atau biasa disebut chipset pada motherboard.
Southbridge tidak terkoneksi langsung dengan CPU, jadi akan memakan waktu yang lebih lama untuk berkomunikasi. Oleh karena itu para ilmuan-ilmuan IT mengembangkan interface storage terbaru untuk memaksimalkan kecepatan storage.
NVME
Jenis SSD interface kedua dan masih termasuk baru yaitu NVME atau Non Volatile Memory Express. Sebenarnya interface ini bukan teknologi baru. Ini disebabkan karena teknologi yang dipakai adalah PCI Express yang sudah ada untuk interface VGA, Wifi Card, atau sejenisnya.
PCIe yang umum dipakai adalah PCIe generasi 3 yang dapat mencapai kecepatan 3500MB/s. Artinya terjadi peningkatan sebesar 7x lipat dari pada interface SATA.
PCIe memiliki jalur yang menentukan seberapa cepat SSD itu. Jenis PCIe paling umum dipakai adalah PCIe Gen 3×2 dan Gen 3×4, yang mana x2 itu adalah 2 jalur dan x4 adalah 4 jalur. Saat kamu memilih SSD NVME, pastikan sudah menggunakan PCIe gen 3×4 agar kecepatannya maksimal.
Generasi NVME yang baru saja rilis adalah yang menggunakan PCIe Gen 4. SSD yang menggunakan teknologi ini bisa mencapai kecepatan 7000MB/s artinya 2x lipat dari pada PCIe Gen 3. Tapi pastikan processor dan motherboard kalian sudah support PCIe Gen 4. Bahkan sedang dikembangkan juga teknologi PCIe 5.0 yang dapat mencapai kecepatan 14GB/s atau 2x lipat lebih cepat dari pada PCie Gen 4.
Walaupun ada banyak jenis SSD kamu tidak perlu panik saat salah memilih generasi untuk SSD. Karena setiap SSD yang menggunakan teknologi PCIe backward compatible dan forward compatible. Artinya SSD NVME PCIe Gen 4 dapat dipasang di slot PCIe Gen 3, begitu juga sebaliknya. Tapi tentu kecepatan akan mengikuti yang paling lambat.
Baca juga: