Tahukah kamu? Nimbus Data adalah satu satunya Perusahaan yang berhasil melakukan pengembangan untuk Storage SSD paling besar di Dunia, perusahaan asal Amerika ini memiliki hak paten atas arsitektur baru SSD mereka yang dikembangkan pada tahun 2018.
Nimbus Data Menciptakan SSD 100TB
Pada bulan April 2018, Nimbus Data meluncurkan Solid State Drive / SSD terbesar di Dunia yang pernah di luncurkan oleh perusahaan mereka. SSD ini memiliki total storage sebesar 100TB. Saat peluncurannya, SSD ini mendapat komentar yang beragam dari para pegiat teknologi ada yang mendukung, tapi ada pula yang sinis dan memberikan opini negatif terhadap produk ini.
Dalam interview yang dilakukan oleh Techradar kepada Thomas Isakovic sebagai CEO dari Nimbus Data. Mereka mengklaim memiliki hak paten atas arsitektur scale-out pada SSD yang dirancangnya. Selain bertujuan untuk menghasilkan keuntungan dari SSD 100TB. Mereka juga menargetkan untuk mendapat keuntungan klaim hak paten atas arsitektur barunya tersebut.
Covid-19 dan Bencana Rantai Pasokan
Dalam 2 tahun terakhir, kita mengetahui bahwa telah terjadi banyak masalah yang mengakibatkan terjadinya chip shortage. Ini berimbas pada gangguan rantai pasokan di beberapa industri. Termasuk industri storage di tengah tingginya permintaan pasar untuk komponen ini. Ditambah lagi dengan kondisi perang antara Rusia dan Ukraina.
Berbagai masalah tersebut tak hanya berakibat naiknya harga beberapa jenis storage di market. Tapi juga memunculkan beberapa masalah baru seperti terjadinya kelangkaan beberapa varian khusus SSD. Serta naiknya biaya pengembangan SSD teknologi baru. Akibat naiknya biaya pengembangan SSD baru ini, Nimbus Data yang pada awalnya merencanakan proyek untuk merilis SSD dengan ukuran 200TB akhirnya.
Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya RnD untuk pengembangan SSD. Memang harus diakui bahwa SSD dengan ukuran 100TB ini memiliki segment pasar yang sangat sempit. Sehingga wajar saja jika Nimbus Data sangat berhati-hati untuk mengambil keputusan proyek ini.
Faktanya, saat ini Nimbus Data memang sedang melakukan penetrasi pasar besar besaran untuk SSD berkapasitas lebih rendah, agar perusahaan bisa mendapat keuntungan yang lebih besar untuk bisa kembali mengembangkan SSD berkapasitas 200TB yang sudah direncanakan sebelumnya.
Baca juga: