Pandemi membuat sebagian besar industri di seluruh dunia mengalami dampak yang cukup besar. Salah satunya adalah industri yang menggunakan chipset sebagai bahan dasar mereka.
Industri pembuatan kartu grafis pun menjadi salah satu industri yang terimbas sangat besar. Produksi GPU pun menjadi terbatas sehingga harga GPU di pasaran melonjak karena permintaan yang sangat tinggi.
Meski demikian, ternyata industri GPU dikabarkan tetap mengalami peningkatan pengiriman. Bahkan, dalam sebuah laporan terbaru, pengiriman GPU selama kuartal pertama 2021 meningkat dengan drastis.
Adalah Jon Peddie Research (JPR) yang mengumumkan hasil riset mereka terhadap pasar GPU secara global. Mereka mengatakan bahwa ada peningkatan 35 persen dari pengiriman GPU jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Anehnya, meski penjualan Q1 2021 meningkat drastis dibanding Q1 2020, beda lagi ceritanya jika dibandingkan kuartal sebelumnya. Soalnya jika dibandingkan dengan Q4 2020, peningkatan pengirimannya hanya 0,3 persen.
Dan jika berbicara mengenai pangsa pasar secara keseluruhan, NVIDIA masih memimpin pasar. Mereka masih memiliki total 68,18 persen di Q1 2021. Mereka berhasil mempertahankan pasar meski mendapat persaingan dari vendor lain.
AMD harus puas berada di posisi kedua dengan 16,5 persen. Sedangkan Intel berada di posisi ketiga dengan total pangsa pasar 15,7 persen. Dominasi ini terjadi selama beberapa tahun lamanya.
Dan saat berbicara mengenai penjualan GPU diskrit, sudah jelas NVIDIA menguasai pasar dengan total 81 persen. AMD berada di posisi kedua dengan 19 persen, dan Intel belum menjual apapun karena mereka masih belum memiliki GPU diskrit.
Tapi, banyak pihak yang percaya bahwa angka ini akan berubah drastis dalam waktu dekat ini. Hal ini dikarenakan Intel akan segera memperkenalkan GPU diskrit mereka, yakni Xe-HPG DG2 dalam waktu dekat ini.
Meskipun kekurangan chipset dan permintaan masih sangat tinggi, JPR memperingatkan terhadap reaksi berlebihan industri terhadap kondisi pasar saat ini.
“Resikonya adalah pemasok semikonduktor akan terpikat ke reaksi berlebihan dan percaya bahwa tiba-tiba 100 juta pengguna baru muncul dan permintaan akan tetap tinggi,” kata Presiden JPR Jon Peddie.
“Itu tidak hanya tidak realistis, itu juga tidak benar—dari mana mereka berasal—bukan planet ini?”