Tahun 2020 menjadi masa kejayaan AMD. Mereka berhasil menyediakan prosesor yang tangguh untuk konsol game PlayStation dan Xbox disaat yang bersamaan. Prosesor desktop Ryzen seri 5000 juga mendapat pujian dari para gamer. GPU teranyar yang mereka produksi hampir menyaingi Nvidia dengan harga yang terjangkau. Tidak cukup sampai di situ, mereka mencoba untuk menantang langsung Intel dalam produsen prosesor laptop.
Semua momentum baik yang dibuat oleh AMD menandakan satu hal, bahwa mereka pasti meraup banyak untuk pada kuartal akhir tahun 2020. Ternyata benar, mereka mendapat kenaikan untung hingga 948 persen dibandingkan dengan kuartal akhir 2019.
“Kami secara signifikan mempercepat bisnis kami pada tahun 2020, menghasilkan rekor pendapatan tahunan sambil memperluas margin kotor dan lebih dari dua kali lipat pendapatan bersih dari tahun 2019. Prediksi keuangan 2021 kami menyoroti kekuatan portofolio produk kami dan permintaan yang kuat untuk komputasi kinerja tinggi di seluruh PC, game dan pasar data center. Kami sangat senang dengan peluang di depan dan sangat yakin dengan strategi jangka panjang kami saat kami terus melaksanakan peta jalan produk kepemimpinan kami. ” kata Lisa Su, CEO AMD.
AMD mengatakan itu adalah rekor pendapatan baru bagi perusahaan, meskipun sebelumnya pihaknya memperkirakan permintaan yang melemah pada paruh kedua tahun ini karena pandemi.
Untung besar-besaran ini tidak semuanya berasal dari prosesor konsumen, karena perusahaan memiliki keahlian lain seperti datacenter dan prosesor gaming.
Walaupun begitu, setengah pendapatan kuartalannya berasal dari segmen Komputasi dan Grafik (prosesor konsumen), yang naik 18 persen tahun ke tahun dan kuartal ke kuartal terutama didorong oleh penjualan yang kuat dari prosesor Ryzen.
Sayang, pihak AMD tidak memberi tahu seperti apa cara mereka mengatur keterbatasan stok CPU dan GPU di pasar akibat batasan distribusi di tengah pandemi. Mereka juga tidak memberitahu bocoran-bocoran lain seputar prosesor baru di waktu kedepan.
Kesuksesan AMD menjadi tantangan bagi Intel untuk terus mengejar, berasamaan dengan Nvidia untuk tidak ketinggalan. Saat ini AMD berhasil berkompetisi dengan dua perusahaan dalam dua pasar yang berbeda. Tentu saja, pertarungan pasar yang sengit ini menjadi sebuah keuntungan bari konsumen, karena merekalah yang mendapat hasil produk yang kompeten.