
Persaingan sengit antara Intel dengan AMD memang sudah tidak asing bagi para gamer. Namun dalam industri smartphone, persaingan chipset perangkat pintar ini justru jauh lebih ganas. Sebagai orang awam yang pernah mencari tahu tentang spesifikasi smartphone, nama MediaTek dan Qualcomm sudah pasti tidak asing lagi.

Data dari Counterpoint menunjukkan bahwa MediaTek berhasil mendahului Qualcomm sebagai pemimpin pasar chipset smartphone di dunia. MediaTek menguasai 31 persen pasar, sedangkan Qualcomm pada 29 persen.
Data tersebut juga mengatakan bahwa lebih dari 100 juta perangkat pintar yang menggunakan chipset MediaTek terjual pada kuartal ketiga 2020. Ini adalah peningkatan 5 persen dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun 2019.
Menurut Counterpoint, kesuksesan MediaTek berasal dari kemampuan mereka menghadirkan chipset pada smartphone yang memiliki harga terjangkah. Tidak heran, kebanyakan perangkat pintar yang menggunakan chipset ini biasanya dibendrol harga antara 1 hingga 5 jutaan. Pembeli terbanyak dikabarkan berasal dari India, Cina, dan Amerika Latin.
“MediaTek juga mampu memanfaatkan celah yang terbentuk akibat embargo Amerika Serikat terhadap Huawei. Chip yang memiliki harga terjangkau dan diproduksi oleh TSMC ini menjadi opsi pertama bagi banyak OEM untuk mengisi kekosongan Huawei. Huawei juga sempat membeli banyak sekali stok chipset sebelum diembargo.” kata Dale Gai, direktur riset Counterpoint.
Walaupun begitu, Counterpoint juga mengatakan bahwa kejayaan MediaTek belum tentu pasti. Pasalnya, saat ini industri smartphone sudah mulai bergeser ke 5G. Menurut data, ada 17 persen perangkat pintar yang terjual pada kuartal ketiga 2020 menggunakan 5G. Disamping itu, 39 persen dari smartphone 5G yang terjual pada waktu yang sama disediakan oleh Qualcomm.
Pengguna smartphone 5G sudah pasti akan terus naik, mengingat bertapa tinggi permintaan terhadap koneksi yang cepat dan stabil. Counterpoint memperkirakan bahwa setidaknya setengah dari pangsa pasar smartphone nantinya menggunakan 5G. Hal ini menjadi pe-er bagi MediaTek untuk bisa menghasilkan chipset smartphone dengan fitur 5G yang murah agar tidak tertinggal.
Analis Riset Ankit Malhotra berkata, “Qualcomm dan MediaTek telah mengubah portfolio mereka, dan fokus konsumen menjadi kunci pada saat ini.” Ia juga mengatakan bahwa perangkat 5G termurah saat ini, Realme V3, menggunakan chipset dari MediaTek.























