Tahun lalu Sony menjual kamera mirrorless full-frame paling banyak di Jepang, dan sementara Canon dan Nikon berupaya mengejar ketinggalan, hari ini Sony mengumumkan kamera mirrorless high-end terbarunya — A7S III.
A7SIII menggunakan sensor penerangan bagian belakang beresolusi 12 MP yang dijelaskan oleh Sony dirancang untuk memaksimalkan hasil ketika pencahayaan rendah dan memberikan waktu pembacaan sensor super cepat, yang membantu mengurangi efek hal-hal seperti rolling shutter.
Kemudian Sony memasangkan sensor 12-MP dengan prosesor gambar Bionz XR baru yang diklaim oleh mereka delapan kali lebih kuat daripada chip Bionz sebelumnya sambil menawarkan deteksi wajah dan mata yang lebih cepat, reproduksi warna yang lebih baik, dan dukungan untuk kecepatan data yang jauh lebih tinggi, baik saat menyimpan foto ke kartu memori internal atau ketika dikirim melalui HDMI (melalui port HDMI Tipe-A) atau wifi.
A7SIII memiliki viewfinder elektronik dengan panel OLED 9,44 juta dot baru yang menawarkan hampir dua kali lipat resolusi pesaing terdekatnya seperti 5,76 juta dot OLED EVF yang digunakan dalam Panasonic S1. Sebagai alternatif, bagi mereka yang lebih suka memotret menggunakan tampilan belakang kamera, A7SIII juga ada opsi yang dilengkapi dengan layar sentuh belakang (yang pertama untuk kamera seri-A full-frame Sony) yang dapat diputar sekitar 180 derajat penuh sehingga Anda dapat dengan mudah menyusun bidikan dari depan kamera.
Mengenai penyimpanan, Sony bahkan menyertakan dua pembaca kartu CF Express baru yang mendukung kartu SD card standar dan CF Express Type-A yang baru, dengan A7SIII menjadi kamera pertama yang dirancang untuk memanfaatkan kartu-kartu baru.
Salah satu keuntungan langsung dari pembaca kartu baru adalah bahwa ketika dikombinasikan dengan prosesor gambar yang lebih cepat, Sony mengatakan A7SIII memiliki fitur buffer gambar hingga 1.000 pemotretan, sehingga kamera tersebut dapat memotret dalam mode RAW + JPEG dengan kecepatan 10 FPS.
Secara historis lini kamera A7S telah menjadi ujung tombak Sony untuk perekaman video, untuk itu Sony juga menyertakan dukungan untuk perekaman video 4K hingga 120 fps, atau hingga 240 fps pada 1080p. A7SIII juga mendukung 10-bit 4: 2: 2 warna, perekaman audio empat-kanal, dan berkat peningkatan kecepatan perekaman dan pembuangan panas, A7SIII tidak lagi memiliki waktu perekaman maksimal 30 menit baik dan seperti seri-A lainnya.
Selain itu A7SIII juga memiliki fitur Image Stabilisation yang tertanam pada bodi kamera tersebut (hingga 5,5 stop) dan kompatibel dengan jajaran lensa E-mount milik Sony. Sony A7SIII dikabarkan akan mulai dijual pada bulan September nanti seharga $ 3.500 atau sekitar 51 juta rupiah (hanya bodi).
Editor: DayuAkbar