Pembukaan, Spesifikasi, Desain, Dimensi
Pembukaan
Acer banyak ngeluarin seri yang disesuaikan dengan penggunaannya. Ada Predator untuk para gamer, Swift buat yang suka desain tipis, dan kali ini ada seri ConceptD yang khusus dihadirkan para content creator, kayak arsitek, 3d modeling, videografer, fotografer, sampai Youtuber.
Seri lengkap yang bakal kita bahas ini adalah Acer ConceptD 7 CN715-71-708A. ConceptD 7 sendiri merupakan seri tertinggi setelah ConceptD 5 dan ConceptD 3. Untuk lebih jelasnya, berikut spesifikasi singkatnya.
Spesifikasi
Desain
Tampilan laptop ini menurut kami emang cakep. Desainnya lebar dan tipis dengan balutan warna putih susu pada bodinya yang kesat. Bodi atasnya polos tanpa motif apapun dengan tulisan Acer kecil diujungnya. Ini bikin keliatan lebih elegan. Tapi terus terang, kami takut bodinya ini gampang kotor. Tapi ternyata, bodinya udah dilapisi dengan lapisan kesat yang bikin gak terlalu gampang banget kotornya. Soalnya, bodi ini bisa dibersihin dengan cara dilap pake kain kering aja kok. Tapi pastinya masih aman kok kalo cuma kena debu aja.
Untuk sisi kiri dan kanan, ada port I/O yang disebelahnya ada airhole. Bagian bawahnya juga polos dan rata banget, kecuali sedikit bantala karet di empat posisi sebagai landasan. Pada bagian atas terdapat keyboard tanpa numpad dengan backlit orange dimana backlit seperti ini sangat jarang sekali pada laptop lainnya, touchpad dengan lis pinggiran silver yang cakep dan sedikit agak mengganggu menurut kami yaitu sticker HDMI dan resolusi layar yang menurut kami tidak perlu.
Dimensi
ConceptD 7 ini punya dimensi yang agak lebar. Ini juga keliatan dari jarak antara pinggir laptop dengan tombol keyboard yang cukup lebar. Dari spesifikasinya, laptop ini punya panjang 35,8cm dan lebar 25,5cm. Dan karena GPU-nya menggunakan jenis Max-Q, laptop ini bisa dibikin tipis dengan ketebalan hanya 1,79cm. Untuk bobotnya cuma 2,1kg. Buat laptop dengan spesifikasi kayak gini, dimensi ini udah cukup asik. Apalagi buat pengguna yang sering kerja sambil bawa-bawa laptop ini didalam tas. Pas lah.
Layar, Keyboard, Touchpad, Webcam
Layar
Karena murni buat content creator yang sering bermain-main dengan gambar atau video, otomatis masalah akurasi warna maupun detail warna jadi hal yang mutlak. Makanya gak salah kalo ConceptD 7 ini pake layar dengan spesifikasi yang asik banget. Panelnya IPS dan punya resolusi UHD 4K. Ukuran layarnya 15,6 inc yang terbilang bezelless dengan screen to body ratio 81%.
Layarnya udah punya sertifikasi Pantone dan delta E yang kurang dari 2. Kalo dari speknya, color gamutnya 99% NTSC, sRGB 100%, dan AdobeRGB juga 100%. Tapi pas kami cek langsung pake Spyder, spek tersebut agak sedikit meleset. Hasil dari Spyder tercatat 90% NTSC, 99% sRGB, 95% AdobeRGB, dan 85% DCI P3.
Artinya masalah akurasi warna, tidak perlu diragukan lagi, sangat mantap dikelasnya. Dan karena bukan ditujukan khusus buat gamer, maka layarnya hanya punya refresh rate 60Hz aja tapi yang perlu diingat resolusinya 4k, jika emang pengen cari refresh rate tinggi bisa lirik versi triton atau laptop lainnya. Kelemahannya cuma satu sih, yaitu belum pake panel layar sentuh. Tapi,panelnya udah antiglare, jadi gak ada pantulan cahaya yang bikin ganggu pandangan.
Keyboard
Keyboardnya punya nuansa yang seragam dengan seluruh bodi berwarna putih susu. Tampilannya cakep. Udah gitu semua tombol punya backlit dengan warna yang gak lazim yaitu oren. Backlitnya punya empat tingkat kecerahan. Tombol-nya gak pake area numpad tapi udah nyertain sederet function keys. Untuk kenyamanan, area palm rest-nya cukup luas,jadi tangan enak buat nyender disitu. Untuk feel tombol-tombolnya ternyata cukup asik. Travel keynya rendah dengan bunyi yang terdengar empuk. Jadi terasa banget bedanya dengan keyboard mekanikal yang berisik. Jadi enak kalo ngerjain tugas atau kerja malam-malam.
Touchpad
Touchpadnya terletak persis di bawah tombol spasi dan memiliki jarak yang cukup dari area keyboard. Dipinggiran touchpadnya dikasih lis silver buat estetika biar keliatan lebih cakep. Untuk ukurannya terbilang standar. Landasannya kesat dan lebih licin sehingga enak buat navigasi. Gak ada tombol fisik buat klik kiri dan kanan. Tapi tenang aja, feel buat tombol klik ini cukup enak. Meski emang tetap lebih enak kalo pake mouse.
Webcam
Seperti biasa, biar kata laptop mahal, tapi kalo urusan webcam ya gitu-gitu aja. Resolusi kameranya 720p dengan aspect ratio 16:9 dan frame rate mentok di 30fps. Untuk hasilnya sendiri biasa saja, masih terdapat banyak noise, tapi cukuplah untuk video call. Yang penting pencahayaan ruangan cukup jadi harusnya gak masalah bagi user yang gak terlalu peduli dengan ketajaman gambar.
Baterai, I/O Port, Storage, Upgradability
Baterai
Untuk pengujian baterai, kami menggunakan PCMark 8 Home Conventional dengan mode Power Saving menyala, WiFi dimatikan, dan brightness diatur ke paling rendah. Dengan baterai berkapasitas 84 Whr laptop ini bertahan 4 jam kurang dikit yaitu 3 jam 52 menit. Gak terlalu cepat tapi juga terlalu lama. Laptop ini emang besar penggunaan dayanya. Makanya ConceptD 7 ini diberi kapasitas yang terbilang besar. Cukuplah untuk aktifitas yang tidak butuh berlama-lama dan performa maksimal. Sedangkan untuk performa maksimal, sudah jelas lebih mantap laptop dalam kondisi terhubung dengan adaptor.
I/O Port
Konektor yang ada juga keren. Di sisi kiri ada port adaptor DC-in, LAN, USB3.1 Gen 1 Type-A, HDMI, dua port audio buat microfon dan earphone. Sedangkan di sisi satunya ada dua USB3.1 Gen 1 Type-A, mini DisplayPort, USB Type-C yang udah support Thunderbolt 3. Sayangnya dan sedikit mengecewakan gak ada card reader pada laptop ini. Padahal content creator kayak fotografer sangat butuh card reader buat mindahin hasil foto dengan cepat. Ini bisa jadi sedikit kelemahan dari ConceptD7 ini.
Storage
Untuk urusan storage, laptop ini sudah dipersenjatai dengan dua SSD NVMe. Masing-msing kapsitasnya 256GB. Karena dikonfigurasi jadi RAID 0, maka kapasitasnya jadi 512GB dalam satu drive, Konfigurasi RAID 0 secara teori emang bikin peforma baca dan tulis jadi lebih kencang. Untuk kemampuan baca dan tulisnya, kami menguji menggunakan CrystalDisk Mark dan AS SSD Benchmark. Dengan skor diatas 3000-an MB/s pada CrystalDisk Mark dan 2500-an pada AS SSD benchmark, baca dan tulisnya tergolong biasa saja jika di raid, kami lebih suka satu SSD 512 langsung dengan speed 300an, tapi setidaknya jauh lebih kencang dibandingkan hardisk. Berikut skor-nya lengkapnya.
Upgradability
Saat bagian bawah dibuka, terlihat kalau posisi motherboardnya menghadap ke atas. Jadi komponen-komponen buat upgrade posisinya ada dibaliknya. Dan kalian mesti membongkarnya lagi jika ingin mengupgrade. Tapi pas ngeliat spesifikasinya, kayaknya ConceptD 7 ini gak perlu diupgrade lagi deh. Liat aja, slot RAM ada dua dan udah keiisi masing-masing 8GB, jadinya kapasitas 16GB udah cukup untuk kebutuhan para content creator yang punya mobilitas tinggi. Gitu juga sama slot SSD NVMe M.2 yang dua-duanya udah keiisi sama kapasitas masing-masing 256GB. Ruang untuk HDD 2,5 inci gak ada karena udah keiisi sama baterai yang panjang.
Audio, Suhu, Performance, Kesimpulan
Audio
Kalo kalian kira speaker ada diatas tombol keyboard, ternyata salah. Speaker posisinya ada di sisi kiri dan kanan bagian bawah. Kalo bagian atas deket keyboard itu hanya airhole. Untuk audio-nya disediakan software Waves MaxxAudio. Disini kalian bisa atur preset atau secara manual. Menariknya, ada fitur yang namanya Waves Nx yang khusus disediakan pas pake headphone atau earphone, fitur tersebut berfungsi untuk mengubah arah datangnya suara sesuai dengan gerak kepala. Untuk kualitas suara speakernya sendiri terbilang baik. Saat volume diatur maksimal, suaranya kencang tapi tidak pecah. Dengan treble yang lebih dominan. Ini wajar sih, soalnya emang gak ada subwoofer.
Suhu
Dengan spek tinggi, kami belum dipuaskan dengan thermal dan power managementnya. Saat bermain game ataupun menjalankan benchmark, bodi bagian bawahnya cukup panas. Panas ini bikin gak nyaman saat dipangku. Kami melakukan stress test pake AIDA64 selama 15 menit di ruangan ber-AC dengan suhu ambience 25 derajat celcius. Hasilnya suhu terpantau rata-rata di 78 derajat celcius, dan dari Intel Extreme Tuning Utility sempat pula terjadi power limit throttling. Ya mungkin untuk mencegah suhu jadi lebih panas lagi.
Performance
Laptop ini menggunakan processor Intel Core i7-9750H yang punya base clock 2,6GHz dan turbo clock sampe 4,2GHz. Saat pengujian dengan stres test, frekuensi clock CPU-nya ada di kisaran 2,06GHz. Dengan terpantau power limit throttling, emang frekuensinya sudah mentok karena panas yang dihasilkan. Tapi hasil ini gak jelek-jelek amat karena frekuensinya masih diatas base clock. Pada Cinebench hasilnya terbilang biasa saja. Untuk skor multicore-nya 983 dan singlecore-nya mencapai 186. Meski udah cukup tinggi, tapi skornya masih kalah dengan saudaranya yaitu triton 500 yang multicore-nya sampai diatas seribuan. Ini sepertinya terkendala karena power limit throttling tadi.
Meski bukan laptop gaming, tapi dengan spek gaming, kami juga uji performa di beberapa game. Hasilnya, tentu saja masih sangat layak. Performa dari RTX 2080 Max-Q ini bahkan masih bisa memainkan game di resolusi 4K dengan skor diatas 40-an fps. Tentu aja untuk performa lebih kencang, main di full HD juga udah nyaman. Dan skor yang diraih bisa mencapai dua kali lipatnya. Asik kan.
Kesimpulan
Kayak yang kami bilang sebelumnya, buat para content creator, pilihan Acer ConceptD 7 ini bisa jadi pilihan menarik. Apalagi laptop ini emang udah dirancang khusus untuk itu. Dari sisi desain, tampilannya cakep dan keren. Bodinya juga tipis dengan bobot yang masih terbilang enteng buat dibawa-bawa.
Hal lain yang kami suka adalah spek layar yang bagus banget buat content creator. Apalagi resolusinya udah 4K. Coba aja layarnya 17 inci, pasti lebih mantap lagi. Dukungan Thunderbolt 3 juga jadi nilai plus buat kami. Meski sayangnya card reader absen disini.
Untuk urusan perfoma sebenarnya sudah bagus. Namun seandainya manajemen suhu lebih baik lagi, hasil performa bisa lebih tinggi dari pengujian yang kami lakukan. Intinya jika suhu bisa dibikin adem, maka performa bisa lebih jos. Makanya pastiin kalo lagi kerja, suhu ruang mesti adem dan buangan udara panas jangan sampai terhambat ya.
Dengan spesifikasi mantap laptop ini dibanderol dengan harga Rp39.999.00. Tapi karena bisa buat cari uang, harga ini tentu jatuhnya gak terlalu mahal juga sih. Apalagi kompetitor yang mirip-mirip juga kasih harga dikisaran segitu. Laptop ini di ciptakan bagi user yang membutuhkan performa kencang dengan layar yang sangat mendukung untuk editing.
Kalo di liat liat lagi, perbedaan dengan Triton 500 jelas adalah segmen user dan juga performancenya, jika spek sama dengan Triton 500 tapi performancenya jelas berbeda dan laptop conceptD 7 lebih murah sekitar 14 jutaan dari Triton 500.
Untuk conceptD 7, sisi plusnya harga lebih murah, layar dengan color gamut yang sangat baik dengan resolusi 4K, tampilan yang simple dan elegan. Minus nya, tidak ada card reader, performance yang kurang buas dengan spesifikasinya dan tidak ada preset untuk mengatur fan agar bisa push fan selalu berkerja maksimal.
Untuk Triton 500 performance yang lebih baik, refresh rate yang tinggi dengan gsync, mempunyai sd card reader dan custom performace yang cukup asik dengan dukungan custom kecepatan fan. Sedangkan minusnya, masih full hd dan coler gamut yang kurang tinggi untuk content creator, harga yang jauh lebih mahal.
Dari perbedaan tersebut memang terlihat laptop ini hanya fokus pada layar dan tampilan, mungkin alasan ini dikarenakan harga yang bisa di bilang jauh lebih murah. Jika kalian memang fokusnya kelayar yang lebih baik, kalian bisa pilih ConceptD 7, karena harga yang jauh lebih murah, jika penggunaan kalian lebih ke arah gaming, tidak ada alasan lain, sebaiknya kalian ke Triton.