Teknologi charger yang mempunyai daya 100W telah dipamerkan oleh Xiaomi dan membuat heboh semua orang. Namun dibalik hebohnya teknologi ini ternyata Xiaomi masih kesulitan untuk merilis teknologi ini ke publik dikarenakan masih mempunyai banyak hambatan pada teknologi ini.
Vice President Xiaomi, Lu Weibing rupanya telah mengakui hambatan yang ada pada teknologi charger yang mempunyai daya 100W ini, yang menjadi hambatan utama pada teknologi ini adalah jika dilihat dari segi ketahanan dan keamanan charger tersebut.
Lu mengungkap setidaknya teknologi ini mempunyai lima hambatan utama. Lima hambatan utama tersebut membuat teknologi yang dibuat oleh Xiaomi ini belum bisa dirilis ke publik.
Berikut hambatan utama yang disebutkan oleh Lu Weibing:
- Lu Weibing menjelaskan jika menggunakan teknologi dengan charger 100W, maka kemungkinan besar kapasitas baterai yang hilang kurang lebih 20%. Hal ini bisa terjadi karena jika daya yang dihantarkan semakin besar, maka semakin besar pula kapasitas baterai yang akan hilang.
- Jika dilihat dari segi arsitektur teknologi, Lu Weibing menyebutkan bahwa teknologi charger 100W ini akan membutuhkan skema pengisian baterai dengan kapasitas voltase yang tinggi.
- Jika dilihat dari segi keamanan rupanya untuk mendukung teknologi charger 100W ini harus ada banyak fitur keamanan.
- Jika dilihat dari segi performa rupanya saat Xiaomi membuat teknologi ini, mereka juga harus memastikan bahwa produknya bisa bertahan lama.
- Jika dilihat dari skenario pengisian daya rupanya Xiaomi yang tengah memikirkan berbagai skenario pengisian daya, seperti menggunakan kabel dan tanpa kabel.
Dari semua yang dijelaskan oleh Lu Weibing ini rupanya bisa disimpulkan bahwa teknologi charger yang mempunyai daya 100W milik Xiaomi ini ternyata masih mempunyai banyak hambatan sehingga belum bisa digunakan oleh publik.
Editor : Salman “mmonrz”