Rockstar Games sering dikenal sebagai studio game yang selalu menciptakan game bergenre adventure, namun dibalut dengan unsur open world yang seru dan menarik, sebutlah beberapa seri seperti Red Dead Redemption, Bully, dan yang paling populer dari masa ke masa adalah Grand Theft Auto atau yang lebih dikenal dengan sebutan GTA, dan game balap mobil yang seru yaitu Midnight Club.
Namun, dibalik itu semua salah satu pendiri perusahaan Rockstar Games, yaitu Dan Houser telah dikabarkan akan mengundurkan diri dari perusahaan studio game tersebut. Rockstar Games telah berdiri pada tahun 1998 dan yang mendirikan perusahaan tersebut adalah Dan Houser dan adiknya yang bernama Sam Houser.
Dan Houser leaves Rockstar Gameshttps://t.co/yqaaD6DRky pic.twitter.com/H2JFPsmHqq
— Nibel (@Nibellion) February 4, 2020
Kabar tentang Dan Houser mengundurkan diri pertama kali diungkap dalam unggahan dari pengguna akun Twitter @Nibellion.
Melalui cuitannya, @Nibellion menjelaskan tentang Dan Houser yang meninggalkan Rockstar Games. Di akun tersebut juga disertakan pula tautan untuk menuju ke sebuah dokumen yang berisikan tentang penjelasan Dan Houser mengundurkan diri dari Rockstar Games.
Dalam dokumen tersebut tertulis bahwa Dan Houser selaku Vice President Rockstar Games akan mengundurkan diri dari perusahaan. Melalui surat yang ia tulis, Dan mengumumkan pula bahwa dia akan berhenti bekerja pada tanggal 11 Maret 2020.
Selain itu, dalam surat tersebut tertulis bahwa Dan Houser telah menjalani cuti yang panjang sejak pertengahan tahun 2019. Dengan adanya respon yang cukup ramai dari para gamers, Rockstar Game turut menanggapi tersebut.
Mereka mengatakan bahwa hal tersebut benar adanya dan kemudian posisi Dan Houser akan digantikan perannya oleh Sam Houser (selaku saudara tertua dari Dan Houser) yang akan menjadi Presiden.
Sebelumnya, rekor pun dicetak oleh Rockstar Games melalui game Grand Theft Auto V (GTA V) yang sukses terjual sebanyak lebih dari 100 juta kopi game.
Selain mendapat penghargaan, Rockstar Games juga sempat mendapatkan kritik karena diduga telah menciptakan kondisi kerja yang terbilang tidak sehat. Menurut isu yang beredar, Rockstar Games telah memaksa karyawannya untuk bekerja selama 100 jam per minggu untuk menyelesaikan game Red Dead Redemption 2.
Setelah Red Dead Redemption 2 dirilis, Dan Houser menyatakan memang benar bahwa karyawan Rockstar Games bekerja selama 100 jam per minggu untuk menyelesaikan game ini. Namun, Dan Houser menjelaskan bahwa tidak ada karyawan yang dipaksa untuk melakukan jam kerja yang berat itu. Akhirnya pernyataan Dan Houser ini kemudian dibantah oleh sejumlah karyawan.
Editor : Salman “mmonrz”